1

19.8K 693 11
                                    


"Kita putus" perkataannya membuat hati terasa amat sangat sakit. Sangat menusuk di perasaan. Tidakkah ada sedikit pun rasa iba atau bahkan rasa kasian dari raut wajah laki-laki brengsek ini?

Terlihat wajah perempuan menatap nanar pacarnya dan sekarang sudah menjadi mantan. Di tengah pelulusan SMA ini bukannya bahagia malah terkesan seperti duka. Mereka bersuka cita dengan ekspresi bahagia tetapi perempuan malang itu hanya terdiam mendengar alasan kenapa dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan.

"Kita akhiri semua cerita ini karena aku udah bosen sama kamu"

Alasan itu sangat menyakitkan. Arshaka, sosok laki-laki yang tidak pernah tahu arti hubungan. Bosan adalah hal yang memang kerap terjadi dalam sebuah jalinan kasih. Tetapi, pasti Arshaka mempunyai alasan di balik ini semua.

"Bosen? Kamu bilang bosen? Aku nggak percaya dengan alasan kamu ini. Aku yakin, kamu punya alasan lain kan?" Suara bergetar hebat.

Radifa Hilya Paradisa, perempuan menyedihkan untuk saat ini. Difa menatap sekelilingnya yang tengah saling melempar bubuk warna warni.

"Iya kamu benar, aku punya alasan lain" jawab Arsha.

"Apa?" Difa berusaha menahan benteng kesedihannya itu. Berharap air mata ini tidak keluar.

Arsha terlihat melambaikan tangannya kepada sosok perempuan yang tengah tersenyum bahagia. Wajah Arsha tidak terlihat sedih sama sekali.

Perempuan yang di panggilnya itu langsung di rangkul dengan romantisnya oleh Arsha tanpa mengerti perasaan Difa.

"Ini pacar aku" Arsha dengan teganya memperkenalkan pacar barunya di hadapan Difa.

Perempuan seksi itu melambaikan tangan seolah mengejek dan menginjak-injak hati Difa.

"Tepatnya, gue udah pacaran 3 bulan sama Arsha" kata Farida.

"Jadi selama ini kamu selingkuh di belakang aku?" Tanya Difa kepada Arsha.

"Iya, 2 tahun kita pacaran dan aku udah bosen sama kamu. Di tambah kamu orang miskin. Farida yang selalu buat aku bahagia" jawaban Arsha berhasil membuat air mata Difa menetes tetapi Difa langsung menyeka air matanya. Buat apa menangisi laki-laki yang sudah menyakiti kita apalagi sudah menduakan cinta. Tidak ada gunanya.

"Kalo aku tahu, aku yang mutusin kamu duluan. Suatu saat nanti, kamu akan tahu akibatnya. Dan lo, Farida, siap-siap di manfaatin sama cowo brengsek kayak dia" tunjuk Difa dengan penuh keberanian.

"Gue nggak takut sama omongan lo itu. Lagi pula, kita sama-sama kaya. Ayo sayang, kita senang-senang sama mereka di lapangan" ajak Farida dan Arsha langsung mengikutinya.

Arsha mengedipkan mata kanannya kepada Difa yang membuatnya merasa ingin muntah. Laki-laki menjijikkan! Difa benci Arsha.

Difa menyesal karena telah berhubungan dengannya. Jika saja, sifat aslinya terungkap saat pertama kali pacaran, Difa langsung menyantetnya atau mengirimnya ke sungai Amazon.

Difa ingin sekali menangis tetapi air mata ini sangat berharga untuk menangisi sesosok Arsha yang tidak punya otak.

Dengan seragam SMA nya yang masih bersih tanpa noda karena belum ikut merayakan kelulusan di lapangan bersama angkatannya. Difa menatap tajam ke arah Arsha dan Farida. Difa bersumpah akan balas dendam kepada Arsha, si boneka monyet itu.

Difa tidak menyesal saat putus dengan Arsha, malah dia bersyukur karena sudah terbebas dari setan Mars itu. Tamat SMA dan tamat pula masa pacaran. Sekarang, Radifa Hilya Paradisa menjadi single yang terhormat.

"Kalo lo pisang, gue bakal kasih ke dukun. Gue santet baru tau rasa lo!" umpat Difa dengan kesalnya.

"Mau dong di santet" suara di belakang itu sudah Difa kenali. Difa menoleh ke belakang dan benar saja. 

Siap Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang