Hyunjin terbangun,rasanya kepalanya pusing,ia mengedarkan pandangannya mendapati pria kecil duduk di kursi samping ranjangnya sedang tertidur menunpukan kepalanya di ranjangnya dengan tangan sebagai bantalan.
Ia tersenyum menatap pria manis yang sangat ia sukai sejak lama itu,ia tau sekarang ia berada di rumah sakit.Tangannya terulur untuk mengusak rambut yang lebih muda.
"Umh.."
Jeongin menggeliat,mungkin ia merasa terganggu atas gerakan Hyunjin.
"Kak Hyunjin sudah sadar?bagaimana keadaan kakak?kak Hyunjin pusing?"
"Aku baik-baik saja Je,ah akhirnya aku sakit juga"Ucapnya tertawa.
"Kenapa kakak malah tertawa,tidak ada yang lucu tau"
"Kau yang lucu Je"Ucap Hyunjin.
"Tidak lucu tau"Jawab Jeongin merajuk yang dibalas kekehan Hyunjin.
"Dimana Changbin?"
"Itu,dia tertidur mungkin lemabelas menit yang lalu,Jisung dan Mina harus pulang begitupun Tzuyu"
"Biarkan dia tidur,dia tidak tidur nyenyak sebulan ini"
"Kakak juga harus beristirahat,kakak terlalu memaksakan diri untuk kak Changbin"
"Bagaimanapun aku menyayanginya seperti saudada Je,aku harus tetap menjaganya"
"Tapi kesehatan kakak juga diperlukan,kalau kakak sakit bagaimana bisa menjaga kak Changbin"
"Benar juga"
"Kak Hyunjin harus segera sembuh"
"Iya aku akan sembuh"
"Jangan sakit,Jeje tidak suka"
"Je,aku tidak punya kesempatan untuk mengatakan ini dulu,sekarang boleh kukatakan?"
"Apa memangnya kak?"
"Aku Hwang Hyunjin,mencintai seorang pangeran bernama Yang Jeongin"
"M-maksud kak Hyunjin?"
"Aku mencintaimu Je,jauh di waktu dulu,jauh sebelum Lee Felix hadir di kehidupan kita"
"Selama itukah?"
"Ya,aku hanya tidak bisa mengungkapkannya,aku terlalu dingin dan kaku"
"Terimakasih"
"Ya?"
"Terimakasih sudah mencintaiku kak"Ucap Jeongin sembari tersenyum menampilkan deratan giginya yang terlihat lucu.
"Be mine Jeongin?"
"Tapi kak,aku ini masih seperti bocah kalau kata orang-orang"
"Tidak masalah,tetaplah menjadi seperti bocah,aku menyukai dirimu yang apa adanya"
"Terimakasih,kalau begitu aku mau,aku sayang kak Hyunjin"Ucap Jeongin.Ia memeluk Hyunjin,begitupun Hyunjin.Setelah sekian lama ia memendam ini akhirnya ia bisa mendapatkannya,Yang Jeongin,orang yang sangat ia sayangi,ia cintai dari dulu.
****
"Seungmin,kakak disini,lihat siapa yang ku bawa,dia Lee Felix,saudara mu yang hilang"Ucap Minho.
"Seungmin kita bertemu lagi,sudah lama kita tidak bertemu,bagaimana kabarmu?kau baik-baik saja bukan,bangunlah Seungmin,ayo pulang,sebenarnya Seungmin sakit apa kak?"
"Fisiknya sangat lemah,dia mudah sesak nafas,kelelahan,pingsan,dan lainnya,dia tidak bisa berjalan,oleh sebab itu aku menempatkannya disini,agar dia bisa terus terjaga"
"Kak,harusnya Seungmin mendapatkan kebebasan"Ucap Felix.
"Aku setuju soal itu"Kata Chan.
"Tapi Lix,Christ,aku khawatir"
"Ho,Seungmin kesepian,dia selalu bercerita padaku ingin ke dunia luar,dia tidak ingin disini,dia bertahan disini demi dirimu,dia mengerti dirinu,sekarang giliran dirimu mengerti adikmu"
"Tapi aku.."
"Kak,kurasa Kak Felix dan Kak Chan benar"Kata Chaeyoung.
"Ada yang akan menjaga Seungmin di luaran sana kak,aku akan menjaganya,kurasa kak Chan juga"Ucap Felix.
"Tentu,aku sudah melamarnya,mana mungkin aku tidak menjaganya"Ucap Chan.
"Baiklah,Seungmin kau dengar?aku akan membebaskanmu,maafkan aku sudah mengurungmu selama ini,aku menyesal,bangunlah,aku mohon,aku merindukan adikku yang selalu tertawa menyambut kedatanganku,bangunlah Min"Ucap Minho.
Percuma saja,Seungmin masih setia terdiam tertidur di posisinya,ia sedang dalam masa tidak ingin diganggu sekarang.
"Kak,sudah,Seungmin pasti tidak mau kita bersedih seperti ini,kita harus berdoa"Kata Felix.
"Felix,ayo pulang"Kata Minho.
"Kak,tapi aku.."
"Kak,aku mohon,kak Minho sudah mencarimu selama dua tahun terakhir,pulang bersama kami"Mohon Chaeyoung.
"Tapi aku,bibi Kim.. Aku akan pulang dan bicara pada bibi Kim"
Felix berdiri dan hendak pergi untuk pulang sebelum tangannya tertahan oleh sebuah tarikan.
"Min.. "
Felix mendekat ke samping Seungmin,begitupun yang lain.Betapa terkejutnya ia melihat air mata yang mengalir indah dari mata Seungmin yang masih terpejam.
"Kak,Seungmin.. Menangis?"
"Min,kakak disini,ayo buka matamu,kakak janji akan menuruti apa maumu,kakak janji padamu"Ucap Minho,sungguh ia sudah putus asa untuk sekarang.
Samar-samar mata yang tertutup itu terbuka,matanya menatap lurus keatas,menoleh ke kanan ke kiri menatap beberapa pasang mata yang menatapnya.
Ia terlihat berbicara tapi tak terbaca karena hidung dan mulutnya memakai kop pernafasan.
Cklek!
"Ho,aku bawa Soojin"Ucap Chan yang baru saja kembali.
"Ah bisakah kalian minggir dulu,akan aku periksa adikmu Ho"Kata Soojin.Mereka mundur beberapa langkah dan membiarkan Seungmin di periksa oleh Soojin dan beberapa suster yang ikut mendampingi.
"Seungmin kau bisa lihat aku dengan jelas? Bagaimana rasanya? Dadamu sesak"Tanya Soojin,Seungmin lantas mengangguk dan menggeleng untuk pertanyaan kedua.
"Suster lepas alat-alat itu,kurasa dia tidak membutuhkannya lagi"Ucap Soojin,ia kemudian mendekat kearah Minho dan lainnya.
"Selamat Ho,adikmu bangun"Ucap Soojin menepuk pundak Minho.
"Seungmin.."Kata Felix lirih.
"Dan Felix,selamat untuk keluarga barumu"
"Terimakasih kak"
"Akan kutinggal,ajak bicara adikmu pelan-pelan"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY QUEEN [Lee Felix X Seo Changbin]
Fiksi Remaja#LENGKAP# My Queen Panggilan itu bukan tanpa alasan,bahkan jika dia seorang upik abu sekalipun ia masih akan terus menjadi seorang ratu,ratu hatiku. Start : 3 Mei 2020 Finish : 18 Juni 2020 #1 in #leeyongbok [221120] #1 in #kerajaanmodern [221120] #...