Keluarga Abdullah #30 | Kepergian [ Last Part ]*

376 10 0
                                    

PS: aku itu orangnya tidak mau terburu-buru,tetapi juga ingin selalu cepat. Jadi gimana tuh!? Jangan lupa untuk VOTE DAN COMMENT YA! Dan maaf juga untuk typo.
.
.
.
.
.
.

_🌿_

" Semua sudah diaturnya,kita hanya bisa mengikuti alurnya tanpa bisa ikut campur didalamnya! "
-Urusan-

_🌿_

Pondok pesantren Al Dullah... 2 hari kemudian...

Hari ini adalah hari dimana Ustadz. Falah dan rombongan akan pergi menuju ke Maroko dan Uzbekistan selama 2 Minggu lamanya,dan tentu saja ada yang menyambut bahagia ada juga yang menyambut sedih atas kepergian Ustadz. Falah ke dua negara Islam itu.

Dan jadwalnya hari ini mereka akan take off sekitar pukul 09.00 pagi,dan saat ini mereka sedang bersiap untuk mengantarkan beliau ke bandara bersama dengan keluarga besarnya itu.

Perjalanan dari pesantren menuju ke bandara menghabiskan sekitar 1 jam di perjalanan,dan itu dimanfaatkan oleh sang Ustadz untuk mengobrol dengan keluarganya yang pergi menggunakan bus mini itu.

Dan setibanya di bandara,sebagai istri tertua tentu saja Irna memberikan banyak sekali pesan dan do'a kepada suaminya itu,salah satunya kalau sudah sampai tempat tujuan untuk menghubunginya,agar mereka dan tentu saja ia tidak khawatir.

" Kamu tidak perlu khawatir,ya sudah kalau begitu Abi berangkat dulu ya! Ingat pesan Abi,turuti dan jangan bantah perkataan Ummah! Ya sudah kalau begitu aku pamit dulu, wassalamu'alaikum! " Pamitnya,dan setelah itu ia mencium kening dan dibawahnya hidung ketiga istrinya,dan tentu saja itu tertutup apalagi Irna yang memutuskan untuk bercadar.

Dan ia pun mencium kening juga kepada anak perempuannya,cucunya,serta mengusap kepala anak laki-lakinya. Seraya menitip pesan kepada mereka,dan tibalah setelah pengumuman berkumandang Ustadz. Falah segera pergi menuju gerbang keberangkatan.

Setelah Ustadz. Falah pergi,mereka pun juga memutuskan untuk kembali Ke dalem. Tetapi ternyata sebelum ke dalem,mereka memutuskan untuk berjalan-jalan mencari udara segar.

Karena katanya sudah lama mereka tidak jalan-jalan seperti ini,apalagi ini komplit tetapi tentu saja kurang Ali dan Hamira serta keluarga kecilnya.

Dan setelah berjalan-jalan akhirnya mereka pun sampai di dalem,dan setelah itu mereka kembali lagi ke kegiatan mereka yang semula.

_🌿_

Keadaan di dalem benar-benar ramai walaupun sang kepala keluarga sedang tidak berada di rumah,apalagi dengan aktifnya si kecil-kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan itu.

Sekarang sudah memasuki waktu makan malam,di dalem selain keluarga dari Ustadz. Falah ada juga keluarga sang adik yang juga ikut serta dalam makan malam ini.

Setelah menghabiskan waktu 30 menit di ruang makan, akhirnya mereka duduk bersama di ruang keluarga dengan membahas beberapa santri dan santriwati,yang membuat onar.

" Iya bahkan ada yang mau lompat dari dinding pembatas,sangking cintanya sama hal yang semu itu! " Mereka itu sedang membicarakan tentang salah satu santriwati yang lebih nyentrik dari yang lainnya.

Yang katanya sedang pacaran sama salah satu santri,dan kemarin sebelum keberangkatannya, santriwati itu tiba-tiba manjat dan ingin melompati dinding pembatas agar bisa bertemu dengan si santri itu.

Dan ternyata saja itu mengundang gelak tawa bagi semua,karena sangking inginnya bertemu Samapi harus seperti itu. Dan katanya lagi sifat dari santriwati itu sama seperti adik bungsu dari Ustadzah. Wati.

" Iya dia itu benar-benar sama seperti adikku dulu,tapi ya gitu kalau adikku penampilan nya tidak nyentrik seperti itu! " Sebenernya ghibah itu tidak boleh,tetapi entahlah apa yang sedang mereka lakukan itu ghibah,rumpi,atau apa.

Sebab kegiatan mereka itu lebih sering disebut berbagi cerita dalam menghadapi santri-santri yang benar-benar unik,bahkan ada yang langka katanya. Dan itu ada-ada saja.

Tetapi ketika mereka sedang berbincang, tiba-tiba ada telpon masuk di telon rumah. Dan langsung saja Ustadz. Nareswara itu mengangkat nya,sebab letaknya yang cukup dekat dengannya.

" Assalamualaikum! Dengan siapa ini? "

" ... "

" Iya benar kami keluarga Abdullah,apa yang bisa kami bantu? "

" ... "

" Inalillahi,lalu apakah ada korban? "

" ... "

" Inalillahi, astaghfirullah! Baiklah,nanti kami akan langsung terbang terimakasih atas informasinya! "

" Ada apa? Apakah terjadi sesuatu? " Tanya mereka. " Kakak ipar,tadi aku mendapatkan kabar dari salah satu tim yang ikut Kak. Falah,mereka mengatakan jika Kak. Falah... "

" Astaghfirullah! Ya sudah kita harus segera terbang! Ya Allah! " Lalu pergi menuju ke kamarnya,dan entah apa yang ia lakukan.  Dan yang lainnya pun menyusul,dan melakukan apa yang orang yang paling tua diantara mereka itu lakukan...














#🌿#🌿#

Huaaaaa,bagaimana? Puas? Kalau kagak,ya kagak apa-apa. Namanya juga sedang berusaha,baiklah apa yang sebenarnya terjadi? Bad news atau good news? Sekian dari saya.

Ini adalah part terkahir,tetapi mungkin kalau ada mood insyaallah aku akan kasih ekstra part. Jadinya terimakasih dari saya,atas apa yang telah kalian lakukan. Dari mulai membaca dari part Pertama,VOTE bahkan comment ( Walaupun tidak ada ).

Jadi Syukron,dan Syukron ya!.

SELESAI

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang