Keluarga Abdullah #15 | Pernikahan Sang Cucu*

127 5 0
                                    

" Mudah-mudahan Menjadi Keluarga Sakinah mawadah dan warahmah! "

-SAMAWA-

_🌿_

Masjid Al Dullah,P.P Al Dullah.....

Pernikahan,adalah suatu ikatan suci yang selalu diinginkan oleh setiap insan di bumi ini. Bahkan dulu ketika pernikahan Falah dan juga Irna,menjadi kebahagian yang tidak pernah bisa di deskripsikan dengan kata-kata.

Dan sekarang Irna,atau yang lebih sering disebut dengan nama Ustadzah Wati sedang melihat proses akad nan suci,yaitu akad dari Ali Al Habsyi yang sebentar lagi akan menggantikan peranan dari Ustadz Syakieb Abdullah.

Atau akan menggantikan peran ayahanda dari sang calon istri,senyum dan wajah gembira tak lepas dari setiap orang yang datang dalam acara akad suci ini. Bahkan Ustadzah Wati dan kedua istri dari Ustadz Falah pun tidak berhenti untuk tersenyum dan menunjukkan wajah berseri-serinya.

Akad itu memang akan dilaksanakan nanti tepat pukul 09.00 pagi,akan tetapi tamu yang datang sudah begitu banyak. Tamu undangannya memang bukan pemerintah,tetapi orang-orang yang dikenal dekat oleh sang mempelai.

Akad kali ini hanya di hadiri oleh keluarga besar,dan juga sahabat sehidup semati dari sang kedua mempelai. Barulah nanti saat resepsi,tamu yang datang baru banyak.

" Kak. Irna,bagaimana perasaan kakak saat Mas. Falah meminang kakak!? " Pertanyaan itu terlontar dari bibir Ustadzah. Lina.

" Perasaanku? Kaget,tidak percaya,bingung,bahagia, karena saat itu beliau Menikahiku tanpa aku tahu siap dia! Bahkan nama saja tidak tahu,tetapi aku menerima dia karena aku yakin dia adalah sosok terbaik yang Allah siapkan untuk ku dan untuk kita semua! " Jawab Ustadzah Wati dengan begitu tenangnya.

" Lalu perasaan kakak,ketika beliau memilih menikah lagi? " Tanya kembali Ustadzah Lina,untung saja mereka saat ini masih berada di kediaman mereka.

" Tidak ada kata baik setelah ungkapan yang di ucapkan oleh beliau,bahkan ketika itu terjadi lagi. Tetapi tidak ada kata dendam untuk semua yang telah beliau lakukan,saya sadar jika yang sakit bukan hanya saya! Tetapi juga kita berempat,bahkan anak dan cucu kita! " Jawab Ustadzah Wati,tetap mempertahankan ketenangan setiap dia berkata.

" Kenapa kalian bertanya seperti itu? Apakah ada sesuatu yang ingin kalian sampaikan? " Tanya Ustadzah Wati bingung.

" Tidak ada kak! Hanya saja,melihat pernikahan mereka berdua kita jadi ingat akan diri kakak! " Jawab Ustadzah Fara.

" Ya Rabb,kalian tidak perlu cemas! Saya baik-baik saja,entah itu dulu,sekarang,atau bahkan nanti! " Tenang Ustadzah Wati.

Sebelum Ustadzah Lina menjawab, Ustadzah Shahallah sudah memotong terlebih dahulu. " Eh kenapa masih disini! Ayo kak,kita kan rombongan dari mempelai perempuan! " Ujar Shahallah.

" Apakah sudah akan dimulai? " Tanya Ustadzah Wati. " Iya kak! Rombongan pria sudah datang,tinggal menunggu penghulunya! " Jawab Shahallah.

***

Dan setelah itu mereka bergegas menuju ke tempat Hamira,senyum bahagia terpancar dari wajah Hamira. Walaupun hanya sebagian saja,karena dia sudah bertekad,jika dia akan menikah dan setelah menikah maka dia akan mengenakan niqab.

" Masyaallah! Cantik sekali kamu nduk, mudah-mudahan pernikahanmu menjadi pernikahan yang diridhoi oleh Allah SWT,dan juga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah! " Do'a Ustadzah Wati,yang tentu saja diamini oleh semua orang yang ada disana.

Dan setelah itu mereka bergegas untuk pergi,dan menuju ke masjid melewati pintu samping. Atau melewati tangga luar yang sering digunakan oleh santri putri untuk masuk ke masjid.

Ketika mereka memasuki masjid,suasananya begitu tentram dan nyaman. Seakan mendukung hari bahagia ini,walaupun Hamira duduk dengan gelisah tetapi mereka paham akan hal itu.

" Tidak perlu khawatir Ning! Gus Ali pasti akan mengucapkan akad itu dengan lancar,bahkan dengan satu tarikan nafas! " Ujar Ustadzah Wati,seakan paham akan apa yang dirasakan oleh cucunya itu.

" Benar Hamira! Berdoa saja, mudah-mudahan semua lancar! " Lanjut sang Umma,atau ibu dari Hamira Abdullah yang sebentar lagi akan menjadi Hamira Ali Al Habsyi.

Dan setelah itu suasana mulai hening,karena akad sudah dimulai. Dengan pengucapan dari sang wali nikah,yaitu siapa lagi kalau bukan Ustadz Syakieb Abdullah....

###

" Ya Allah! Selamat ya! Mudah-mudahan rumah tangganya baik-baik saja,jangan selalu menonjolkan ego,harus ada yang mengalah,jangan selalu ingin menang,dan harus paham kepada pasangannya masing-masing! " Ujar Ustadzah Wati,ketika menyalimi sang kedua mempelai dengan dibelakangnya adalah sang suami.

Lalu tadi Kedua istri dari Ustadz Falah sudah lebih dulu mengucapkan selamat,katanya Alfaro rewel ingin bertemu dengan bundanya.

" Terimakasih Nenek! Insyaallah kami akan selalu ingat akan pesan itu! " Jawab Ali,atau sekarang Gus Ali?

" Ya harus ingat lah Nang! Dan ya kuatkan komunikasi dalam setiap apa yang kalian lakukan!,minta pendapat masing-masing ya! Agar merasa dibutuhkan! " Lanjut Ustadzah​ Wati,tetapi langsung ditegur oleh Ustadz Falah karena sudah ada banyak sahabat dari Ali dan Hamira untuk mengucapkan ​selamat.

Pernikahan itu tidak akan pernah mengenal tua atau muda,sama seperti cinta. Tetapi keduanya memiliki resiko yang termakan besar. Yaitu sama-sama akan patah dan hancur,jika tidak bisa menjaganya.

Oleh karena itu,selain pernikahan itu ada restu dari orang tua dan juga Keluarga,. Akan tetapi pernikahan juga membutuhkan cinta, kesetiaan,dan juga pengertian. Karena menjalani kehidupan rumah tangga,tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Mudah-mudahan pernikahan dari Ali dan Hamira, benar-benar ada cinta, kesetiaan, pengertian,dan elemen lainnya yang dapat mempertahankan rumah tangga mereka. Dan jangan lupa kepercayaan, komunikasi, rendahkan ego,dan juga jangan menang sendiri.

Mungkin itu bukan hanya ketika sudah menjalani hidup rumah tangga saja,tetapi bagi siapapun yang sedang menjalin hubungan. Karena pada dasarnya teori dan praktek nya,tentu saja berbeda. Tetapi mau bagaimana pun perbedaan itu,yang penting itu adalah ilmu yang harus diingat dan juga dipahami.

Jadi mudah-mudahan pernikahan dari Ali dan Hamira, sakinah mawadah dan warahmah ya!. Dan mudah-mudahan Allah selalu menjaga dan meridhoi ikatan suci,yang telah mereka bina mulai detik ini hingga maut memisahkan. Aamiin.







_🌿_

Selamat Ali dan Hamira! Seperti yang sudah di do'akan,semoga Sakinah mawadah dan warahmah ya! Dan mudah-mudahan cepat di beri momongan.

Dan sebenarnya sudah saya buat,tetapi ternyata buntu ditengah jalan. Jadi maaf ya,mungkin yang nanti akan saya publish bukan sequel dari ALHAMRA,tetapi another Story.

Syukron ya!

© Keluarga Abdullah

KELUARGA ABDULLAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang