"Iya. Membosankan sekali. Itulah sebabnya kenapa aku memutuskan untuk kembali bersekolah"
"Dan ketemu aku deh"
"Kepedean sekali kamu"
"Hahaha. Oh iya, kamu tenang saja. Mulai sekarang aku akan sering membawa kamu jalan-jalan. Agar kamu tidak takut dengan keramaian. Karena sesungguhnya keramaian itu menyenangkan. Liat deh disana, mereka bisa saling berkumpul walaupun mereka tidak saling menyapa. Mereka bisa saling berbincang walaupun mereka tidak saling mengenal. Keramaian indah bukan? Menyatukan orang tanpa harus memisahkan"
Adira tersenyum.
"Jangan tersenyum terus"
"Kenapa?"
"Nanti ice cream yang ada disini mencair melihat senyuman mu"
"Kamu ini menggombal terus"
"Aku serius. Karena kamu bisa membuat siapa saja yang berada didekat mu menjadi meleleh"
"Berarti aku panas dong bisa bikin meleleh. Dan itu artinya aku api?"
"Kenapa api?"
"Ya karena bisa bikin meleleh"
"Oh iya juga. Tapi gapapa kalau kamu api. Aku siap jadi airnya"
"Kalau kamu air, berati kamu mengalir. Dan begitu juga dengan perasaan kamu. Pasti kamu baik ke semua perempuan. Hati-hati, karena ada hati yang jatuh hati padamu"
Mendengar perkataan itu Adam terdiam. Apa yang Adira bilang benar. Ia memang selalu baik kepada semua orang tak terkecuali wanita. Ia juga baru menyadari bahwa apa yang ia lakukan bisa saja melukai hati.
Adira memperhatikan Adam yang tengah asik melamun, Adira ingin rasanya membaca pikiran orang tanpa harus bertanya apa yang sedang dipikirkan. Tapi kenyataannya mustahil. Adira hanya manusia biasa yang tak mempunyai kekuatan apa-apa.
"Adam" ucap Adira
"Maaf aku melamun. Ada apa?"
"Kamu sedang memikirkan apa?"
"Bukan apa-apa"
"Oke" ucap Adira tak ingin memperpanjang hal tersebut
"Di makan ice cream nya" ucap Adam
"Ini aku sedang memakannya. Kamu juga dong makan. Kenapa hanya melihatku makan saja?"
"Melihatmu makan saja aku sudah kenyang"
"Maksudmu?"
Adira terkejut saat Adam mengambil tisu dan mengarahkan ke sudut bibirnya. Ternyata ada noda ice cream disana. Wajah Adira sekarang memerah, menahan malu karena ia tak sadar wajahnya belepotan ice cream.
"Kalau makan pelan-pelan. Ini lihat kamu makan ice cream berantakan"
"Hehehe" tawa Adira dengan menunjukkan gigi kelincinya
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Luka
Non-Fiction#grasindostoryinc #nonfiksi Melihat anak-anak kecil bermain ditaman Aku menjadi teringat kejadian kelam 10 tahun yang lalu. Dimana setelah kejadian itu terjadi kehidupanku berubah 180°.