Kamu Lucu

51 1 0
                                    

"Dimakan ice cream nya" ucap Adam

"Ini aku sedang memakannya. Kamu juga dong makan. Kenapa hanya melihatku makan saja?"

"Melihatmu makan saja aku sudah kenyang"

"Maksudmu?"

Adira terkejut saat Adam mengambil tisu dan mengarahkan ke sudut bibirnya. Ternyata ada noda ice cream disana. Wajah Adira sekarang memerah, menahan malu karena ia tak sadar wajahnya belepotan ice cream.

"Kalau makan pelan-pelan. Ini lihat kamu makan ice cream berantakan"

"Hehehe" tawa Adira dengan menunjukkan gigi kelincinya

Adira langsung mengambil tisu yang ada di tangan Adam. Dan mengelap noda di sudut bibirnya. Lalu berkata,

"Sudah bersih belum?" tanya Adira

"Sudah" ucap Adam singkat, jelas dan padat. Membuat Adira kesal mendengarnya

"Serius Adam. Lihat aku dulu. Jangan asik menatap layar handphone"

Adam pun melihat Adira. Dan Adira kini terkena jebakan ucapannya sendiri. Sekarang Adira sedang menutupi rasa malunya. Bagaimana tidak, Adam melihat Adira tanpa berkedip sedikitpun.

"Cukup, Adam. Jangan melihat aku dengan tatapan seperti itu"

"Bukankah tadi kamu yang menyuruhku untuk memperhatikanmu?" tanya Adam

"Iya. Tapi jangan berlebihan seperti itu. Aku malu"

"Kenapa?"

"Aku kan hanya memintamu untuk melihat sudah hilang semua atau belum noda yang ada di sudut bibirku tadi. Bukan menyuruhmu untuk melihatku tanpa berkedip sedikitpun"

"Iya, maaf. Lain kali aku akan jaga mata aku untuk tidak berlebihan saat memandangmu"

"Tidak apa-apa. Karena kamu tahu bukan, kalau Allah itu melarang yang bukan muhrim nya untuk saling menatap secara berlebihan"

"Iya aku tahu. Hukumnya dosa"

"Alhamdulillah kalau kamu tahu. Yaudah dimakan ice creamnya. Itu sudah mencair, nanti tidak enak loh"

"Eh iya ini aku makan. Oh iya kamu mau tambah ice cream lagi ngga?"

"Sudah cukup. Nanti aku gendut"

Adam tertawa, lalu berkata

"Hahaha. Gendut itu lucu tahu"

"Itu adalah sebuah ucapan klasik"

"Aku serius. Kamu tahu beruang sama panda kan? Walaupun gendut kedua hewan itu disukai oleh banyak orang"

"Jadi kamu samakan aku dengan beruang dan panda?" ucap Adira sambil memanyunkan bibirnya.

"Lucu tahu"

"Apa yang lucu?"

"Kamu"

Bersambung

Aku Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang