"Adira sayang mas Adit"
"Mas juga sayang sama kamu"
Ibu dan Ayah tersenyum bahagia melihat kedua buah hatinya sekarang. Mereka berharap jika kerukunan yang terjadi di dalam keluarga nya tetap terjaga.
"Bekal nya sudah siap"
"Kalau begitu Adit berangkat dulu.
Assalamualaikum""Waalaikumsalam, hati-hati"
"Iya"
*****
Seperti biasa, Aditya selalu datang
in time di kampus tapi bukan di hanya di kampus saja karena sejak sekolah dasar pun Aditya sudah di didik untuk datang in time karena kedua orangtua nya selalu bilangWaktu adalah emas, waktu tidak bisa di ubah dan di putar. Kita juga tidak bisa meminta waktu untuk menjawab semua nya, tanpa kita melakukan sesuatu, seperti hal nya masa depan,
Manusia selalu bilang,"Biarkan waktu yang menjawab"
dan jika ditanya
"Ke depan nya ingin jadi apa?",
mereka selalu bilang
"Ngga tahu, biarkan saja mengalir seperti air".Mereka yang seperti itu adalah mereka yang tidak tahu untuk apa hidup nya di dunia, karena pada dasarnya, hidup itu untuk mempunyai tujuan dan meraih cita-cita, bukan malah pasrah saja kepada takdir semesta. Pasrah? boleh saja, tapi disaat kita sudah berusaha melakukan yang terbaik karena pada akhirnya kita hanya bisa berdoa lalu kemudian pasrah, bukan malah pasrah duluan, itu salah.
Semua kalimat itu selalu terngiang-ngiang difikiran Aditya. Seakan kalimat itu adalah cambukan agar Aditya semangat meraih cita-cita.
Terbukti, berkat didikan kedua orangtua nya untuk mandiri dan menghargai waktu, Aditya selalu mendapatkan nilai terbaik di kelas, dan disekolah. Bahkan nilai itu pun membantu Aditya untuk masuk universitas terbaik.Tetapi, jika kalian bertanya, apa hubungannya menghargai waktu dan nilai? Menurut saya seperti ini, jika kalian menghargai waktu otomatis kalian juga akan menghargai nilai, bukan nilai akademik saja, tapi nilai kebaikan, nilai kesopanan, dll.
Karena pada dasar nya, nilai yang paling penting itu adalah nilai yang terkandung di dalam kehidupan sehari-hari.
Karena sebenarnya kehidupan kita dinilai orang lain dan masyarakat sekitar tentu nya. Jadi berhati-hatilah dalam bersikap dan berbicara, karena itu juga penilaian nya.*****
Kelas kuis telah selesai, dan Aditya tidak ada jam tambahan, lalu Aditya memutuskan untuk pulang ke rumah, karena nanti sore Aditya harus kembali bekerja."Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Tumben pulang cepat"
"Iya Bu, hari ini cuma kuis doang.
Jadi Adit bisa langsung pulang istirahat di rumah, nanti sore kan Adit kerja""Kamu serius, Dit? Ayah kira obrolan kemarin tentang kerja hanya bercanda saja"
"Serius dong yah, lagipula untuk apa juga Adit bercanda"
"Ayah senang jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan, tapi Ayah takut jika akan menggangu kuliah kamu"
"Apa kamu tidak capek habis kuliah langsung bekerja?"
"Insyaallah tidak menggangu kuliah Aditya, yah. Dan kalau dibilang capek, tentu saja capek, Bu. Tapi Aditya senang kok bekerja, Aditya bisa mendapat teman baru, dan juga menambah pengalaman"
"Alhamdulillah kalau begitu, Ayah sekarang lega dan tenang mendengarnya"
"Tapi kamu harus ingat Dit, kalau kamu sudah merasa capek, istirahat. Ibu ngga mau kamu sakit"
"Benar itu mas.
Karena uang itu bukan segalanya. Kalau mas kerja setiap hari hanya demi mengumpulkan uang, lalu tiba-tiba mas jatuh sakit, uang yang mas kumpulan itu hanya untuk berobat ke dokter, kan percuma.
Jadi, kesehatan itu lebih berharga daripada uang (materi)"Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Luka
Não Ficção#grasindostoryinc #nonfiksi Melihat anak-anak kecil bermain ditaman Aku menjadi teringat kejadian kelam 10 tahun yang lalu. Dimana setelah kejadian itu terjadi kehidupanku berubah 180°.