Scenario Allah luar biasa

129 16 0
                                    

"Maaf Bu, tapi Adira tidak mau jika terus-menerus dibedakan, Adira juga ingin dianggap sama seperti yang lain. Adira ingin seperti yang lain, walau kenyataan nya Adira berbeda"

"Sayang, kamu itu sama seperti yang lain. Bahkan kamu sangat sempurna, maka dari itu Allah kasih kamu cobaan seperti ini artinya Allah sangat sayang sama kamu, dan Allah tahu kalau kamu pasti bisa melewati ujian nya. Adira tahu kan Allah itu maha baik, Allah ngga akan kasih cobaan di luar batas kemampuan hamba nya"

"Adira tahu Bu, tapi Adira masih terlalu kecil untuk mendapatkan ujian yang besar seperti ini. Adira mau seperti yang lain yang bisa pergi ke tempat yang mereka ingin. Adira ingin masa remaja Adira seperti yang lain"

"Kalau Adira ingin pergi ke tempat yang Adira inginkan, Adira tinggal bilang Ayah dan Ibu sayang.
Dan masa remaja itu tidak harus seperti jalan-jalan ketika hari libur dan setiap malam minggu selalu ada acara sampai pulang pagi yang selalu menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman daripada bersama keluarga. Mereka yang seperti itu adalah mereka yang merugikan dirinya sendiri sayang, karena mereka memilih jauh dari keluarga"

"Ibu ngga akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi Adira, menjalani semua ujian ini. Bagaimana rasanya hidup seperti terjebak disuatu sangkar yang gelap dan sunyi. Itu menyakitkan Bu. Sangat teramat menyakitkan"

"Ibu memang tidak tahu apa yang kamu rasakan. Tapi Ibu bisa merasakan apa yang kamu rasakan, karena darah yang mengalir ditubuh kamu itu darah Ibu. Ibu tahu betul sayang tidak mudah bagi kamu menjalani semua ini, pasti sangat berat. Kalau Ibu boleh meminta, pindahkan saja sakit yang ada ditubuh kamu, ke tubuh Ibu.
Agar Ibu bisa merasakan apa yang kamu rasakan selama ini.
Dan kamu tidak sendiri"

"Ibu ngga boleh berbicara seperti itu. Ibu ngga boleh sakit, biar Adira saja. Adira saja yang merasakan semua rasa sakit nya.
Kalau Ibu sakit Bagaimana Ayah dan mas Aditya? Pasti mereka akan merasakan sakit juga. Lalu siapa yang akan menjaga dan mengurus mereka kalau Ibu sakit? Mereka pasti akan sangat kerepotan karena selama ini selalu ada Ibu yang membantu"

"Kamu sakit, Ayah dan mas Aditya juga sedih sayang"

"Iya, tapi mereka tidak sesedih kalau Ibu sakit"

"Mereka sedih, sangat sedih"

"Iya pasti sedih. Maka dari itu, Adira mohon, Ibu jangan bicara seperti itu. Cukup Adira saja yang sakit, Ibu jangan. Biarkan saja penyakit ini bersama Adira, jika bosan nanti penyakit nya pasti pergi sendiri"

"Ibu mana yang tega jika anak nya sakit. Terlebih sakit nya sudah lama dan tak kunjung sembuh.
Ingin rasanya Ibu bantu kamu agar cepat sembuh tapi Ibu tidak tahu bagaimana caranya"

"Adira hanya butuh Ibu mendoakan Adira untuk cepat sembuh dan selalu kuat untuk menjalani semua ujian ini, itu sudah lebih dari cukup untuk Adira"

"Ibu pasti mendoakan kamu sayang. Dalam setiap sujud, selalu Ibu selipkan doa untuk kamu dan Aditya. Ibu selalu meminta yang terbaik dari semua yang terbaik, karena hanya scenario Allah yang maha luar biasa"

Bersambung

Aku Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang