Kepiting Rebus

29 5 0
                                    

Ini yang Adam inginkan, sebuah senyuman bukan air mata. Dan bahkan sekarang Adam telah berhasil, namun bukan sekedar membuat  senyuman tapi sebuah tawa sudah terlukis indah dibibir Adira dan terus akan Adam abadikan di dalam pikirannya bahkan hatinya.

"Kamu kenapa? Kamu ngga lagi sakit kan? Kenapa kamu senyam-senyum sendiri?" Adira terkekeh.

"Kamu sudah mulai berani meledekku ya." ucap Adam sambil menggelitik perut Adira.

"Haha, ampun" "Tidak apa-apa, terus saja meledekku aku tak marah, aku bahagia melihat tawa itu terlukis indah dibibir kamu."

"Terima kasih Adam,kamu baik❤." ucap Adira di dalam hati

Adam menepuk pundak Adira, dan berhasil menyadarkan Adira dari lamunan nya,

"Hei, kamu bengong?" tanya Adam

"Hah bengong? Ngga kok"

"Dari tadi kamu diam, hayo ngaku lagi mikirin apa?" ledek Adam

"Ngga lagi mikirin apa-apa"

"Masa?"

"Iya"

"Bodo" dengan menjulurkan lidah nya, sukses membuat Adira kesal

"Adam, kamu ngeselin!"

"Biarin haha. Oh iya, kenapa kamu tidak pergi ke kantin?"

"Tidak apa-apa"

"Kamu tidak lapar?"

"Tidak"

Merasa kesal dengan jawaban Adira yang sangat singkat, padat dan jelas Adam pun akhirnya berkata,

"Kamu cuek banget sih"

Adira ingin tertawa tapi ia sembunyikan. Namun Adam bisa melihatnya,

"Kalau ingin tertawa, lepaskan saja"

Tentu saja mendengar perkataan Adam membuat Adira malu,

"Wajah kamu seperti kepiting rebus kalau sedang malu. Hahaha" tawa Adam sukses membuat Adira ikut tertawa

"Haha. Kamu memang menyebalkan Adam. Masa wajah aku, kamu samakan dengan kepiting rebus"

"Habis kamu lucu sih"

Dan (lagi) Adam sukses membuat Adira malu,

"Nah seperti itu"

"Sudah Adam aku malu"

"Kenapa malu? Kamu pakai baju kan?"

"Iya pakai"

"Nah, yaudah berati tidak perlu malu"

"Tidak bisa, karena kamu selalu menggoda ku"

"Memang benar"

"Kenapa?"

"Karena aku suka" Adam memberi jeda dalam ucapan nya, "saat wajahmu merah seperti kepiting rebus"

"Kamu aneh"

"Aneh? Kenapa?"

"Wajah seperti ini kamu suka"

"Jelas saja aku suka, karena jarang sekali orang mukanya merah seperti kepiting rebus. Aku yakin pasti cuma kamu di dunia ini"

"Lebay kamu. Sudah sana kembali ke tempat duduk kamu"

"Oh, jadi kamu ngusir nih?"

"Iya dong, haha"

"Menyebalkan"

Bersambung

Aku Dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang