"Aku serius. Kamu tahu beruang sama panda kan? Walaupun gendut kedua hewan itu disukai oleh banyak orang"
"Jadi kamu samakan aku dengan beruang dan panda?" ucap Adira sambil memanyunkan bibirnya.
"Lucu tahu"
"Apa yang lucu?"
"Kamu"
Perempuan mana yang tidak salah tingkah jika di bilang lucu sama seorang laki-laki, Adira pun merasakan hal yang sama
"Apa sih"
"Cie ada yang salah tingkah nih" ucap Adam yang menggoda Adira seraya mencubit pipinya
"Ih ngga! Siapa juga yang salah tingkah?" ucap Adira
"Kamu lah. Kalau ngga salah tingkah ngga mungkin gelagapan gitu hahaha"
"Adam!" ucap Adira kesal
"Iya-iya ngga"
"Nah gitu dong"
"Ngga salah lagi maksudnya"
"Kamu menyebalkan"
"Tapi bikin rindu kan?"
"Percaya diri sekali kamu"
"Harus dong hahaha"
"Ayo kita pulang" ucap Adira
"Kamu marah? Aku tadi hanya bercanda. Karena aku senang melihatmu salah tingkah"
"Tidak. Aku tidak marah. Lagi pula jika marah denganmu, justru akan semakin membuatmu candu kepadaku"
"Sudah berani meledekku rupanya" ucap Adam dengan mengacak-acak rambut Adira.
"Rambutku jadi berantakan, Adam!" ucapku kesal lalu merapikan kembali tatanan rambut. Adam tertawa geli melihatnya.
"Bukannya minta maaf, malah asik tertawa"
"Maaf, sini aku bantu rapikan" ucap Adam dengan menyentuh rambut Adira, namun disambut penolakan.
"Tidak, yang ada rambutku seperti singa jika dirapikan dengan tanganmu"
"Biarin. Lagi pula siapa yang peduli kalau rambutmu bagus atau tidak"
"Tidak lucu, Adam!" ucap Adira seraya mencubit perut Adam.
"Aw, aku hanya bercanda" ucap Adam menahan sakit.
"Terserah'"
"Kamu semakin membuatku candu"
"Aku heran"
"Kenapa?"
"Ternyata ada makhluk semenyebalkan kamu di bumi"
"Tentu saja. Karena aku ditugaskan semesta dengan membawa misi rahasia"
"Memang apa misi rahasianya?"
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Luka
Non-Fiction#grasindostoryinc #nonfiksi Melihat anak-anak kecil bermain ditaman Aku menjadi teringat kejadian kelam 10 tahun yang lalu. Dimana setelah kejadian itu terjadi kehidupanku berubah 180°.