Di hari yang masih cukup pagi ini terlihat seorang gadis yang sudah siap dengan pakaian olahraga nya. Nava memang sengaja bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan olahraga pagi seperti joging. Walau tidak setiap weekend Nava melakukan lari pagi, tapi selagi masih sempat ia pasti akan melakukannya agar tubuhnya tetap bugar dan sehat.
Setelah merasa semua sudah siap gadis itu pun keluar dari kamarnya. Ia melangkah menuruni anak tangga satu-persatu. Saat sampai di lantai bawah terlihat dari arah dapur ada Tante Risa yang sepertinya sedang memasak, Nava menghampirinya.
"Pagi Tante!" sapanya duduk di sebuah kursi tinggi di depan meja dapur.
"Eh Nava. Udah bangun kamu?" tanya Risa melihat keberadaan Nava.
"Belum Tan. Aku masih tidur di kamar."
"Ishh kamu ini, Tante kan pengen basa basi.." balasnya kesal karena mendapat jawaban seperti itu.
"Loh loh.. kamu mau kemana?" lanjut Risa memperhatikan penampilan Nava dengan seksama.
"Hehe, aku mau joging Tan."
"Joging? Tumben. Sama siapa?" tanyanya lagi seraya memindahkan masakannya yang sudah matang ke piring.
"Sendiri lah. Tante mau ikut?"
"Enggak ah, Tante mau makan. Huumm enak.." wanita itu mencium bau aroma masakannya.
"Yaudah sih. Btw, itu Tante bikin pasta? Lagi?"
"Iya. Enak tauk. Kamu mau coba? Sini Tante suapin!"
"Ogah!" Nava langsung menggeleng seraya menutup mulutnya dengan tangan.
"Dih kenapa? Padahal kan enak, kalo nggak mau yaudah."
"Iya Tante aja yang habisin. Kalo gitu Nava joging dulu ya Tan. Bye Tantee..!" pamit Nava bangkit dari duduknya.
"Iya hati-hati."
Nava mengacungkan jari jempolnya. Gadis itu beranjak keluar dari rumah. Namun sesampainya di pintu depan Nava menghentikan langkahnya, matanya mengerjap berkali-kali mencoba memastikan tentang apa yang sedang dilihatnya.
"Nggak, ini pasti gue salah lihat!" gadis itu kembali mengucek matanya.
"Tunggu.. tapi ini beneran motor Gaza kok! Lahh terus orangnya kemana??" ia mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Karena merasa nihil, gadis itu memutuskan untuk masuk lagi kedalam rumah dan bertanya pada Tante Risa.
"Tantee.." seru Nava.
Risa yang sedang asik makan sontak saja langsung menoleh. "Loh.. udah selesai jogingnya? Kok cepet banget!"
"Ihh Nava belum jadi joging, Tan. Itu kenapa di depan ada motor Gaza??" tanyanya penasaran.
"Ohh itu?? Iya emang tadi pagi-pagi banget dia udah kesini. Tapi sekarang Tante nggak tahu tuh anak malah ngilang kemana."
Nava menautkan kedua alisnya, "Emang ngapain dia kesini pagi-pagi gini Tan?"
Risa mengedikkan bahunya tanda tidak tahu. "Maklumin aja ya kalau dia selalu dateng kesini sesuka hatinya. Mungkin dia bener-bener udah anggep rumahnya ini kayak rumahnya sendiri." wanita itu terkekeh.
"Ohh.. yaudah lah Tan. Aku mau lanjut joging lagi."
"Okee."
Setelah itu Nava pergi keluar rumah untuk melakukan beberapa pemanasan. Dan kesekian kalinya mata Nava mencoba mencari keberadaan sang pemilik motor sport itu, tapi hasilnya tetap saja nihil. Sudahlah, ia mencoba menghilangkan Gaza dari pikirannya dengan menyumbat kedua telinganya memakai headset. Nava memutar beberapa lagu favoritnya mulai dari lagu barat sampai lagu Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nava & Gaza [END]
Teen Fiction•Complete• "Gue tahu ini terdengar konyol buat lo," ujar Nava. "Nggak juga. Gue merasakan hal yang sama. Nyokap gue pergi setelah cerai sama bokap gue dan parahnya bokap punya wanita lain lagi" sahut Gaza. Nava terdiam, "Ngomong-ngomong kenapa lo ce...