Bagian 27

15 5 2
                                    

Saat ini yoonji berada diruang meeting.

"Oke sekarang kita mulai rapatnya" Ucap Yoonji.

"Maaf jika saya mengadakan meeting dadakan, disini saya mau membahas tentang pemindahan kantor pusat kekorea" Ujur Yoonji.

Salah satu karyawan angkat tangan "Maaf bos sebelumnya memotong pembicaraan anda, tapi kenapa dipindahkan"

"Tidak ada alasan khusus, saya hanya tidak mau jauh dari keluarga saya, jadi saya berniat untuk memindahkan kantor pusat ke korea, saya tau ini terlalu mendadak, masalah gedung yang akan ditempatkan dikorea saya akan membeli gedung yang sudah jadi, jadi tidak perlu repot-repot membangun lagi karena itu akan memakan waktu lama, untuk pencarian gedung dikorea saya utuskan pak dmitriy selaku COO di perusahaan dan Pak Dmitriy bisa memilih beberapa karyawan untuk ikut serta dalam pemilihan gedung" Ucap Yoonji.

"Apa pak Dmitriy keberatan jika saya utus kekorea, kalau keberatan tidak apa bisa saya ganti" Tanya Yoonji.

"Saya tidak keberatan" Jawab Pak Dmitriy.

"Bagus deh, penerbangan kekoreanya dua hari lagi, maaf jika saya menyuruh Anda secara mendadak, saya harap anda dapat menemukan gedungnya secepat mungkin, untuk masalah model gedung nanti hubungi saya terlebih dahulu" -Yoonji.

"Tidak apa boss, justru saya senang jadi orang kepercayaan boss, saya akan mencarinya secepat mungkin" Jawab Pak Dmitriy.

"Baiklah" -Yoonji.

"Beberapa dari kalian dan karyawan akan saya pindah tugaskan kekorea dan selebihnya tetap bertugas disini" Kata Yoonji.

"Apa kalian sudah paham" Tanya Yoonji dan diangguki oleh seluruh karyawan yang ada diruang meeting.

Lalu Yoonji bangkin dari kursinya "Baiklah meeting kita cukup sampai disini, terima kasih atas waktu kalian"

Lalu Yoonji keluar dari ruang meeting lebih dulu bersama dengan elena dan assistennya.

Mereka bertiga memasuki lift lalu yoonji menekan tombol 15.

.
.
.
.
.
.

Saat dilift kepala yoonji mendadak pusing, parutnyapun terasa mual padahal dia belum makan apa-apa hanya sarapan pagi, tapi seakan makan terlalu banyak dan ingin memuntahkannya.

Tubuh yoonji mendadak lemas wajahnya menjadi pucat, bahkan walaupun wajahnya masih memakai makeup tetap terlihat pucatnya.

Yoonji menyenderkan tubuhnya di dingding lift sambil memegang kepalanya yang pusing dan sakit.

"Kau tidak apa" Tanya elena panik.

"Kepala ku sakit" Yoonji berucap lirih.

Hingga akhirnya cairan kental berwarna merah keluar dari hidung yoonji.

"Jiay kau mimisan" Ucap Sofia Asisten Yoonji, Sofia pun segera mengambil tissue didalam tasnya dan memberikan kepada Yoonji.

Sofia tidak memanggil Yoonji dengan embel-embel boss ataupun nyonya, Yoonji sendiri yang meminta Sofia memanggilnya nama saja, karena Sofia dengan yoonji seumuran.

Yoonji mengambil tissue yang disodorkan Sofia lalu menyumbat hidungnya agar mimisannya berhenti.

"Dimana obat mu" Tanya elena yang sudah cemas.

"Didalam tass, tasku tertinggal ditempat pemotretan" Yoonji berucap sangat lirih hampir tidak terdengar.

Tubuhnya sangat lemah, kalau Sofia dan Elena tidak menahan tubuh yoonji kemungkinan Yoonji akan terjatuh kelantai.

Don't Leave Me - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang