Ke - 9

147 7 0
                                        

Rinjani berjalan ke arah dapur dan melihat tante sedang menyiapkan makanan, tanpa berpikir panjang Rinjani membantu tante menyiapkan untuk makan malam kali ini.

"Rinjani bantuin ya tante." Ucap nya

"Iya Rinjani boleh, tolong siapkan piring nya di atas meja makan ya."

Menu makan malam kali ini ada ikan bakar, udang goreng tepung, cah kangkung, capcay goreng, buah - buahan serta agar - agar buatan Rinjani.

"Rinjani, tolong panggilkan paman, Samudra, dan dek bagas ya. Bilang makan malam nya udah siap." Ucap tante

"Siap tante." Balas Rinjani tersenyum.
"Paman, Samudra, dek bagas, makan malam nya sudah siap."

Paman dan dek bagas yang sedang asik menonton Tv pun langsung berjalan menuju meja makan, lain hal nya dengan Samudra ia hanya menatap Rinjani diam lalu tersenyum lebar ke arah nya.

"Apaan senyum - senyum gitu." Tanya Rinjani

"Pinter." ucap Samudra yang terus tersenyum ke Rinjani

"Hah."

"Hahaha, udah ayok makan." Jawab Samudra berjalan ke arah Rinjani dan merangkul nya

Sesampainya di ruang makan, paman dan tante telah menunggu mereka.

"Dari kecil sampai sekarang gak berubah ya kalian berdua, selalu berdua dimanapun dan kapanpun." Ledek paman

Rinjani duduk tepat di samping dek bagas, sedangkan Samudra berada di sebrang nya tepat di samping tante.

"Loh mbak kiky kemana tan?" Tanya Rinjani

"Mbak kiky lagi kerumah temen nya, ngerjakan tugas kelompok." Jawab tante "Yaa, beginilah keluarga kami jarang ngumpul lengkap. Kalau paman pergi tugas, tante, mbak kiky, dan dek bagas aja yang dirumah. Ketika paman di rumah, mbak kiky yang mulai sibuk dengan tugas kuliah nya." Ucap paman curhat

Dari ucapan paman aku bisa mengerti, bahwa menjadi keluarga prajurit bukanlah hal yang menyenangkan seperti kebanyakan orang membayangkan. Paman harus rela menomer 2 kan keluarga, karena bagi seorang prajurit tugas dan perintah ialah nomer 1. Waktu luang bersama keluarga akan sangat jarang di jumpai, kalau pun ada itu merupakan bonus bagi seorang prajurit. Aku pun memandang tante sebagai wanita yang kuat, ia rela jauh dari suami bahkan berdua dengan anak nya di rumah sudah menjadi hal biasa baginya.

"Ehh ayok di makan entar keburu dingin makanan nya." Ucap paman dan tante

Rinjani merasa beruntung di kelilingin oleh orang - orang baik dan menyayangi nya, tak terkecuali keluarga Samudra yang sangat baik terhadap nya.

Makan malam telah selesai dan mereka mengobrol kan banyak hal di atas meja makan.

"Samudra udah kelas 11 kan ini? Setelah lulus mau lanjut kemana." Tanya paman

"Mau ambil kuliah jurusan Matematika paman, kalau enggak ya Samudra pengen daftar Tni seperti paman."

"Bagus itu, latihan yang bener dan rutin kalau mau jadi Tni. Rinjani gimana?"

"Rinjani mau ambil kuliah jurusan kedokteran paman, alternatif kedua nya jurusan fisika." Ucap Rinjani

Paman dan tante menyemangati kami untuk terus belajar dan mengejar cita - cita setinggi langit. Usai bercerita, Paman dan tante memilih nonton Tv di ruang keluarga bersama dek bagas. Sedangkan Rinjani dan Samudra duduk di teras luar tepat menghadap langit yang terang akan bulan dan bintang - bintang.

"Rinjani, coba lihat bintang yang itu sangat bersinar dan indah bukan."

"Indah sekali." Ucap Rinjani

"Sama seperti kamu juga indah."

"Nama ku Rinjani, bukan indah."

"Hahaha iya nama kamu Rinjani bukan indah, tau gak Rinjani tu nama apa?"

"Nama gunung Samudra."

"Pinter, Rinjani gadis manis yang bawel."

"Awas loh ya entar suka sama Rinjani."

"Hahahaha gak akan." Ucap Samudra berbohong "Samudra udah suka Rinjani." Ucap Samudra dalam hati

Rinjani masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Samudra di teras, ia sudah mengantuk padahal jam masih menunjukan pukul 20:30.

"Paman, mbak kiky belum pulang ya?" Tanya nya

"Mbak kiky barusan telfon paman katanya malam ini akan menginap di rumah teman nya saja, karena tugas kuliah nya belum selesai kemungkinan hingga larut malam. Rinjani tidur sendiri gak papa kan di kamar mbak kiky?"

"Iya paman gak papa, yaudah Rinjani pamit tidur ya paman tante."

Rinjani bergegas masuk kedalam kamar dan mengistiriahatkan tubuh nya.

Terimakasih untuk hari ini
ceritanya bumi,
Kau mewarnai setiap hariku dengan indah.
Teruntuk awan, terimakasih
telah berkerja sama dengan langit menciptakan warna biru
yang sangat indah.
Tuhan terimakasih, masih memberi ku nafas hingga detik ini.
Matahari, kau selalu menjadi
pemenang atas segalanya
bagiku. Kau ciptakan semburat cahaya merah dan kuning di akhir sore ku yang begitu indah.
Teruntuk bulan dan bintang,
Kau selalu menjadi penerang bagi bumi di kala gelap telah
menyelimuti seluruh bumi.
Terimakasih untuk hari ini atas segalanya yang tak bisa ku ungkapkan satu - persatu, aku hanya bisa menikmati setiap momen
yang tuhan telah tuliskan
dan takdirkan untukku.

-Rinjani Putri Bramata




🌹🌹










Senja & Pantai (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang