Ke - 12

97 7 0
                                    

"Rin, sedang dimana?" Isi pesan dari Indra.

Indra adalah rekan ku di Osis, lebih tepat nya ia sebagai ketua Osis dan aku sebagai wakil ketua Osis.

"Nih, kamu lihat sendiri isi pesan nya." Ucap Rinjani menunjukan ke Samudra

"Mungkin dia mau membahas soal kegiatan sekolah, Rinjani."

"Hahaha, ini kan waktu liburan Samudra. Lagian, si indra sebelum nya nggak pernah begini. Aku kasih tau ya, dia orang nya seperti kulkas bahkan berbicara kepada kami saat rapat hanya seperlu nya."

"Yaudah di jawab dulu pesan nya, biar tahu tujuan nya apa."

Aku malas sebenarnya membalas pesan Indra, entah mengapa meski kami seorang ketua dan wakil tetap saja aneh bagiku jika berbincang dengannya. Tapi, mau nggak mau aku harus membalas pesan ini kata Samudra.

"Kenapa?" Jawab ku singkat membalas pesan Indra

"Entar malam bisa datang ke cafe indioni nggak? Ada yang mau aku bahas." Balas Indra sangat cepat

"Aku sedang berlibur di kota tetangga bersama Samudra, jadi maaf tidak bisa. Bahas aja entar kalau udah masuk sekolah, lagian ini waktu liburan."

"Ini penting!" Balas Indra ketus

Samudra yang ikut membaca pesan Indra pun terdiam.

"Seperti itu kah cara dia berkomunikasi Rinjani?" Tanya Samudra

"Sudah aku bilang Samudra, dia orang yang sangat aneh. Bahkan lebih aneh nya lagi banyak cewek yang menggilai dia di sekolah."

"Hahahahhaha karena dia tampan, Rin." Tawa Samudra

"Ah tidak juga, karena dia ketua Osis kali ya jadi banyak yang menyukainya. Bahkan anggota kami yang perempuan pun banyak yang suka dan caper ke dia."

"Kamu gimana?"

"Gimana? Maksud nya?."

"Apa kamu menyukai Indra juga?"

Aku lantas tertawa hingga terkekeh mendengar ucapan Samudra.

"Aku waras Samudra, aku tak suka laki-laki seperti Indra yang terlalu dingin dan cuek."

"Baguslah kalau begitu, itu pesan nya tidak di balas lagi Rin?"

"Tidak perlu, biarkan saja. Ehh, bukan nya Indra sudah memiliki cewek ya, Samudra."

"Hah..?? Kamu tau dari mana."

"Iya kalau nggak salah, aku pernah mendengar dia berbicara di telfon dengan cewek."

"Ah.. Masa sih, Rin."

"Ehh.. Tapi ko ada ya cewek yang betah dengan sikap nya seperti itu."

"Kalau sudah sayang dan cinta apapun akan di sukainya, Rinjani."

"Kamu ya seperti orang yang sudah merasakan jatuh cinta saja."

Samudra terdiam menatap Rinjani, ia seperti di tampar oleh kata-kata yang keluar dari mulut Rinjani barusan.

Sementara Rinjani asik memakan buah yang telah di siapkan oleh tante tadi pagi, tak lupa ia memakan bekal lainnya.

"Samudra, aku kesana lagi ya."

"Nggak bisa diam dulu di sini Rin? Nggak capek apa kamu?"

"Enggak. Aku mau cari kerang untuk dek bagas."

"Yaudah. Kalau begitu aku bantu."

Tak terduga, Rinjani meraih tangan Samudra dan menarik nya berdiri. Sontak saja membuat Samudra tersenyum ke arah Rinjani.

"Betah ya pegangin tangan aku terus." Celetus Samudra

"Lebay." Jawabku yang masih saja memegang tangan Samudra hingga bibir pantai

"Ini salah satu hal yang aku tunggu dari kamu."

"Hah.. Apa Samudra? Kamu mengatakan apa?" Ucapku yang tak mendengar jelas perkataan Samudra

"Aku mengatakan itu kerang nya banyak sebelah sana." Bisik Samudra di telinga Rinjani. Lagi lagi aku berbohong kepadamu Rinjani maaf. Ucap ku dalam hati

Tak terasa waktu telah menunjukan pukul 17:50. Aku dan Samudra memutuskan untuk duduk di tepi pantai dan menikmati matahari yang kembali menuju kegelapan.

Matahari punya cara nya sendiri untuk menciptakan setiap warna yang indah. Kali ini langit berwarna jingga ke merahan yang tercipta bersama gumpalan awan-awan.
Sungguh indah dan menakjubkan.


🌹🌹







Jangan lupa vote nya ya♡

Senja & Pantai (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang