Ke - 7

215 11 0
                                    

Rinjani dan Samudra melanjutkan perjalanan nya lagi, di tengah - tengah perjalanan sepeda mereka terhenti lagi. Hal itu mereka lakukan untuk menghormati bapak - bapak tentara yang sedang berlari dan menyanyikan yel - yel.

"Rinjani, kalau Samudra jadi tentara seperti paman keren gak." Tanya Samudra

Rinjani membalas pertanyaan Samudra dengan tertawa kecil, sontak membuat Samudra bingung melihat Rinjani.

"Samudra mau jadi tentara? Kalo jadi tentara entar gak bisa temanin Rinjani lagi menikmati senja dong."

"Ya Rinjani ikut Samudra lah dimana pun Samudra tinggal." Ucap Samudra serius

Rinjani hanya memasang raut muka aneh dan tertawa lagi.

"Ayok Samudra jalan lagi, entar keburu sore banget belum sampai pantai." Ajak Rinjani

Rinjani bersepeda sangat santai, hingga membuat nya tertinggal sedikit oleh Samudra. Tak lupa Rinjani bernyanyi - nyanyi dan sangat menikmati pemandangan yang telah alam suguhkan untuk bumi.

Alam begitu indah hingga membuat Rinjani betah lama - lama di luar rumah, saat ia sedang kecewa, sedih, atau pun bahagia ia selalu menyampaikan nya pada alam.

Di ujung perjalanan, ada sebuah kedai kopi kecil yang berdiri tepat di depan pantai. Kedai ini menyuguhkan pemandangan yang indah yaitu pantai dan bisa melihat matahari terbenam sekaligus, siapa pun yang duduk di kedai kopi ini tentu saja akan betah berlama - lama.

Tak terkecuali Rinjani dan Samudra, mereka memarkirkan sepeda tepat di depan kedai kopi. Tidak akan hilang sepeda nya, karena ada bapak - bapak yang menjaga di depan.

"Rinjani mau pesan kopi kesukaan Rinjani?." Tanya Samudra

"Emang ada disini?."

"Ada Rinjani itu daftar menu nya, yaudah Rinjani pilih tempat duduk entar Samudra ke sana." Ucap Samudra mengelus kepala Rinjani

Rinjani memilih tempat duduk yang berada di belakang, lebih tepat nya di luar kedai yang mengarah langsung ke pantai. Kondisi kedai di dalam lumayan ramai, di isi dengan anak - anak remaja yang nongkrong bersama temannya, ada juga bapak - bapak yang menyeruput kopi sembari merokok.

Rinjani memiliki impian banyak, salah satu nya bisa berkunjung ke pantai Senggigi yang berada di Nusa Tenggara Barat. Orang - orang berkata pantai Senggigi memiliki sunset yang sangat indah dan sayang untuk di lewatkan. Hal itu membuat Rinjani penasaran dengan pantai dan keindahan matahari terbenamnya.

Terdengar jelas suara langkah kaki yang sedang menuju ke arah Rinjani duduk, tak lain ialah Samudra.

"Taraaa kopi istimewa nya sudah tiba tuan putri silahkan di minum." Ucap Samudra

"Terima kasih bapak Samudra." Ledek Rinjani tersenyum ke arah teman nya tersebut

"Aduh jangan senyum Rinjani, entar pahit kopi nya jadi enggak terasa."

"Ini sebuah perpaduan yang pas, pantai indah dan matahari yang perlahan - lahan tenggelam serta senyuman yang manis dari Rinjani untuk menutup sore hari ini." Balas Rinjani menanggapi perkataan Samudra

Samudra tersenyum simpul menatap ke arah Rinjani

"Siapapun akan bahagia Rinjani ketika melihat senyum manis mu, tak mungkin ada yang mau melewati mu ketika kau tersenyum semanis ini. Beruntung sekali orang yang dapat melihat mu tersenyum setiap hari, tak terkecuali aku. Aku tak dapat mengendalikan detak jantung ini yang begitu cepat setiap kali melihat mu tersenyum, aku merasa telah jatuh dalam kedamaian bahkan ombak saja begitu tenang saat kau berada disini." Lamun Samudra

Rinjani tak melihat Samudra yang sedang melamun, ia asik sendiri menatap pantai dan matahari yang perlahan tenggelam telah menciptakan semburat warna warni di langit sore dengan indah. Begitu pun dengan pantai yang begitu tenang dengan ombak kecil yang menyapu kerang - kerang dan membasahi pasir putih yang cantik. Air nya berwarna jernih kebiruan, siapapun yang melihat nya tentu saja akan terpukau.

"Samudra, cepat berdoa bentar lagi matahari nya tenggelam." Ucap Rinjani membuat Samudra yang sedang melamun kaget

"Jangan memisahkan kami tuhan, biarkan kami selalu bersama agar aku bisa menemani Rinjani menikmati sunset serta menikmati setiap tawa dan senyumnya. Bantu aku menutup perasaan ini agar Rinjani tak perlu tau" Doa Samudra dalam hati

"Samudra berdoa apa?." Tanya Rinjani penasaran

"Itu Samudra berdoa agar kopi ini berubah menjadi ice cream."

"Hahahaha ya kalo itu tuhan gak akan mengabulkan Samudra." Ucap Rinjani tertawa

Maaf Rinjani aku berbohong, tak mungkin aku memberitahumu isi doa ku untuk mu.






🌹🌹























Senja & Pantai (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang