Ke - 17

65 6 0
                                    

Pagi ini Rinjani bangun dari kasur nya, berlari menuju kamar mandi dengan terburu-buru. Kali ini Rinjani bangun kesiangan, untung saja jadwal pelajaran telah disiapkan nya tadi malam selepas belajar.

"Mama ko Rinjani nggak di bangunin." Ucap Rinjani menuruni anak tangga dan melihat sudah ada Samudra menunggu di ruang tamu

"Mama sama ayah udah bangunin dek, tapi kamu nya susah di bangunkan." Jawab mama

"Yaudah Rinjani pamit berangkat sekolah ya ma, yah."

"Sarapan dulu dek." Ajak mama dan ayah

"Udah telat ma, yah, Assalamualaikum." Rinjani berpamitan tak lupa mencium tangan kedua orang tua nya

Samudra dan Rinjani bergegas berangkat ke sekolah dengan buru-buru. Untung saja ketika sampai di sekolah masih ada waktu luang 15 menit sebelum bel berbunyi.

Samudra membukakan helm milik Rinjani, tak lupa Samudra mengajak Rinjani untuk pergi ke kantin terlebih dulu.

"Rinjani mau sarapan apa?" Tanya Samudra

"Belikan Rinjani susu aja Samudra 2 ya hehee."

Setelah dari kantin, Rinjani dan Samudra menuju ke kelas. Saat sedang berjalan di koridor, Samudra di panggil oleh salah satu anggota pecinta alam nya. Rinjani meninggalkan Samudra dan memilih berjalan sendiri menuju kelas.

"Udah di buat proker nya?" Tanya Indra tiba-tiba yang sudah berjalan di samping Rinjani.

Rinjani yang sedang asik meminum susu pun menoleh ke arah laki-laki yang berjalan di samping nya.

"Udah." Jawab Rinjani singkat dan melanjutkan minum susu

"Istirahat temui aku di perpus."

"Untuk apa?" Tanya Rinjani

"Sudah datang saja, tidak usah banyak bertanya. Jelas?"

Rinjani mengangguk kan kepala nya dan berjalan santai, masih pagi Rinjani tak ingin ambil pusing dengan sikap Indra.

Bukan nya berjalan duluan, Indra masih tetap berjalan di samping Rinjani dengan santai mengikuti langkah Rinjani.

Rinjani menengok ke samping melihat Indra dari atas kepala sampai ujung sepatu. Kali ini sikap Indra berbeda tidak seperti biasanya yang selalu nyebelin dan aneh.

"Ada apa?" Tanya Indra

Rinjani hanya menggelengkan kepala nya mengisyaratkan tidak apa-apa.

"Aku duluan, udah sampai depan kelas ku nih." Ucap Indra

Rinjani hanya menatap Indra heran, karena dari tadi juga Rinjani tak meminta Indra untuk berjalan bersama nya.

Setiba nya di kelas, Rinjani meletakan tas nya dan merapikan ruang kelas yang sedikit berantakan menurut Rinjani.

"Niatt bangett sih bersih-bersih." Ledek Tasya teman sebangku Rinjani

"Kelas berantakan, nggak fokus nanti belajar nya."

"Siap.. siapp ibu waketos." Lagi-lagi Tasya meledek Rinjani

Jam pelajaran pertama dimulai, jadwal pertama untuk kelas XI IPA 1 kali ini ialah fisika. Rinjani sangat bersemangat belajar,dan memperhatikan setiap latihan soal yang guru nya berikan. Rinjani sangat menyukai pelajaran fisika, bahkan Rinjani berfikir akan mengambil fisika untuk mata pelajaran jurusan  yang akan di kerjakan saat Ujian Nasional nanti.

"Rin, aku mau dispen nih. Minggu depan ada event DBL Rin, entar kamu bantu aku belajar fisika susulan ya." Ucap Tasya pelan

"Semangat latihannya Sya, oke." Jawab Rinjani sembari mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru fisika

Tasya memang sama seperti Rinjani, jarang di kelas dan lebih banyak kegiatan di luar kelas. Samudra yang melihat Rinjani duduk sendiri pun lantas berpindah duduk di samping Rinjani.

Pelajaran fisika pun telah selesai, sekarang waktu nya masuk ke pelajaran ke-2 yaitu Tik. Guru Tik tidak terlalu di sukai oleh beberapa murid, hal itu terjadi karena ibu nya terlalu sensitif terhadap candaan murid yang sedikit jahil.

Proses pembelajaran berjalan normal seperti biasanya, namun tiba-tiba Indra berdiri di ambang pintu kelas Rinjani dan mengetok pintu. Rinjani awal nya tidak memperhatikan laki-laki tersebut, ia masih sibuk menulis di buku nya dan pada saat Indra berbicara barulah Rinjani sadar.

"Permisi ibu, selamat pagi." Ucap Indra berdiri tepat di ambang pintu

"Iya nak Indra ada keperluan apa?" Tanya guru Tik

"Maaf ibu mengganggu proses jam mengajar ibu, saya mau mengantarkan surat dispen untuk Rinjani Putri Bramata." Jawab Indra sembari berjalan ke arah meja guru dan meletakan surat dispen

Rinjani yang masih bingung dan melamun pun tak lantas berdiri meninggalkan ruang kelas.

"Rinjani, mungkin mau ada rapat Osis." Ucap Samudra yang paham dengan isi pikiran Rinjani

Rinjani mengangguk dan meninggalkan tas nya di kelas serta berpamitan dengan guru yang sedang mengajar.

"Kenapa tidak bilang sebelum nya? Main antar-antar surat dispen aja." Celoteh Rinjani yang sedang berjalan bersama Indra menuju ruang perpustakaan

Indra tidak menjawab pertanyaan Rinjani, hal ini yang membuat Rinjani sedikit kesal terhadap nya. Indra berjalan diam tanpa mengeluarkan satu kata pun dari mulut nya.

Sesampainnya di perpus, tak terlihat anggota Osis satu pun. Yang ada hanyalah ibu penjaga perpus dan beberapa siswa yang sedang ada keperluan di perpustakaan sekolah.

"Mau rapat atau gimana sih, ko nggak ada anggota 1 pun." Lagi-lagi Rinjani berceloteh sendiri

Indra berjalan menuju kursi paling pojok dan mengambil salah satu buku tulis. Rinjani menatap Indra dengan tatapan sinis dan tajam, tapi tidak dengan Indra yang sedikit pun tak melihat ke arah Rinjani.

Rinjani duduk tepat di hadapan Indra, dan melihat Indra sedang menulis tapi Rinjani tak mengerti apa yang sedang di tulis oleh Indra. 10 menit sudah Rinjani duduk berhadapan dengan manusia aneh, tak ada obrolan 1 kata pun yang muncul diantara mereka.

Rinjani berdiri dan berniat kembali ke kelas, karena duduk di perpustakaan dan berhadapan dengan manusia kulkas hanya membuang-buang waktu saja. 5 langkah Rinjani berjalan, tiba-tiba Indra mengeluarkan suaranya.

"Mau kemana?" Tanya Indra

Rinjani menghentikan langkah nya dan berbalik badan menghadap Indra

"Ke kelas lah, ngapain di perpus diam doang. Mending aku isi otak ku dengan materi pembelajaran di kelas. Buang-buang waktu ku saja." Cetus Rinjani

"Siapa bilang buang-buang waktu mu, duduk cepat! Aku akan menjelaskan."







🌹🌹



Segini dulu ya part nya, maaf kalo masih banyak salah dalam penulisannya. Kira-kira apa ya yang akan di jelaskan oleh Indra kepada Rinjani?
Jangan lupa pencet vote dan comment nya juga, boleh baik itu saran dll. Maaf juga telat update karena Author lagi sibuk latihan untuk sesuatu hal. See you💛

Hujan menciptakan suatu cerita disetiap tetesannya, baik itu pertemuan, perkenalan atau bahkan kenangan. Eh maksud nya genangan. Wkwkwk

Senja & Pantai (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang