Rinjani tidur sangat terlelap semalam, mengingat acara ayah baru selesai sekitar pukul 9 malam.
Pagi ini, jadwal Rinjani sedikit longgar dan bisa bersantai.
Seperti biasanya, duduk di taman belakang sudah menjadi rutinitas Rinjani. Tak lupa di temani oleh secangkir susu hangat dan sebuah roti dengan selai blueberry keju.Udara pagi ini sangat sejuk, awan-awan putih bergumpal dengan indah. Langit memancarkan cahaya nya berwarna kebiruan cantik.
Ingin sekalinya rasanya, setiap pagi suasana seperti ini yang diinginkan Rinjani.
"Dek, cepat mandi ya ganti baju bagus. Entar siang ikut mama dan ayah." Ucap mama
"Kemana ma? Ini masih pagi banget loh."
"Udah ikut aja. Dandan yang cantik ya."
Terasa aneh jika mama menyuruh Rinjani berpenampilan seperti itu.
Rinjani duduk memandang langit, berharap ada keajaiban muncul yang menemani Rinjani duduk di taman. Siapa lagi kalau bukan Samudra, laki-laki yang selalu Rinjani tunggu kehadirannya.
**
Ayah dan mama telah mununggu Rinjani di ruang tamu. Sementara Rinjani tengah bersiap-siap di dalam kamar dan segera turun menghampiri kedua orang tuanya.
"Dek nanti kalau sudah sampai tempatnya, jangan banyak bicara ya. Biar ayah dan mama yang berbicara."
"Emang ada apa sih yah, ko harus begitu banget."
"Udah dengerin aja apa kata ayah mu dek." Ucap mama
Diperjalanan Rinjani hanya duduk diam bingung, entah akan kemana mereka membawa Rinjani.
Setelah ayah memarkirkan mobil, Rinjani dan mama turun disusul oleh ayah. Ternyata mereka membawa Rinjani kesebuah cafe bergaya santai untuk keluarga.
Mengikuti langkah kaki kedua orang tuanya, Rinjani melihat-lihat sekeliling cafe yang indah dengan nuansa abu-abu.
"Nah ini mereka sudah datang." Ucap bapak-bapak yang Rinjani sudah kenal kemaren sore. Papa Indra.
Rinjani terkejut dan spontan menghentikan langkahnya, berpikir sejenak untuk apa ayah dan mama mengajaknya bertemu dengan keluarga Indra. Di sebuah meja yang cukup besar sudah terlihat jelas ada Indra bersama orang tuanya sedang duduk.
"Maaf ya pak sedikit terlambat." Ucap ayah Rinjani
"Tidak masalah pak, kami baru sampai juga kebetulan." Balas papa Indra
Ayah dan mama yang sudah duduk berhadapan dengan keluarga Indra pun lantas memanggil Rinjani yang masih berdiri dengan tatapan muka penuh kebingungan.
"Rinjani duduk sini dekat mama." Ucap mama
Rinjani pun lantas menghilangkan pikiran anehnya terlebih dulu, meyakinkan langkahnya bahwa semua akan baik-baik saja.
"Oh ini yang namanya nak Rinjani ya, cantik seperti mamanya." Puji mama Indra
Rinjani pun bersalaman dan membalas ucapannya dengan sebuah senyuman manis.
Ayah dan papa Indra memulai obrolan membahas mengenai bisnis yang sedang dijalankan bersama, tak lupa mereka semua menyantap hidangan yang sudah di pesan sebelumnya.
"Jadi sekarang ke intinya saja ya pak." Tiba-tiba papa Indra merubah obrolan nya menjadi lebih serius
"Iya pak silahkan." Balas ayah
"Jadi seperti ini pak, saya berniat menjodohkan Rinjani dengan putra saya yaitu Indra. Bagaimana menurut bapak dan ibu."
Lagi-lagi Rinjani dibuat sangat terkejut dengan ucapan papa Indra, seperti disamber petir di siang hari.
"Kalau saya pak seteju saja, mengingat anak-anak kita juga sudah saling kenal semenjak SMA. Namun kembali lagi semua keputusan ada di tangan Rinjani dan Indra pak."
"Bagaimana nak Rinjani, mau?" Tanya papa Indra
Rinjani bingung harus menjawab pertanyaan tersebut gimana. Pikiran nya kacau, bahkan ingin sekali rasanya pergi dari tempat ini. Rinjani melihat ke arah Indra, dan Indra pun menatap ke arahnya dengan tatapan penuh harapan.
"Dek." Panggil ayah yang melihat anak nya sedang melamun.
"Saya minta waktu dulu ya om, tante."
"Oh silahkan nak." Balas papa Indra
Bagaimana ini, kenapa semua nya menjadi rumit seperti ini diluar dugaan sebelumnya.
Apa ini semua keinginan Indra?
Apa ia senekat ini hingga sampai keadaan menjadi begini?Hari ini, hari yang sangat sial bagi Rinjani. Mengapa harus terjadi begini. Terjebak dalam situasi yang tak diinginkannya sama sekali.
🌹🌹
Hayoolo siapa nih yang hari ini banyak makannya karena lebaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja & Pantai (COMPLETED)
Teen Fiction"TENTANG RASA, DAN KITA" Mungkin benar, menunggu itu melelahkan, dan membosankan. Lalu, bagaimana dengan Rinjani? ♡ ♡ Di baca aja dulu ya siapa tau sukaa♥