You Change Me 19

510 53 13
                                    

Before reading please klik icon star guys.

Putri memasuki kamarnya, ia segera menghubungi randa. Semakin lama hati putri semakin tak menentu saja dan ia sudah tidak tahan lagi.

Beberapa kali sudah ia menghubungi randa, namun pria itu tak kunjung mengangkat teleponnya. Beberapa chatnya pun belum dibaca satupun oleh randa.

"Randa kamu jangan menguji kesabaran aku." Geram putri mencengkram erat ponselnya.

Saking kesalnya putri dengan sengaja ia membanting ponselnya diatas kasur. Ia kembali terbayang bagaimana marahnya wajah randa tadi saat melihat kehadiran ricko. Lalu apakah karena itu randa juga tidak mengangkat telepon ataupun membalas chatnya.

Dengan memberanikan diri, putri mencari kontak bahtiar. Tadi randa berangkat bersama sang ayah, dan tak ada salahnya jika ia bertanya pada bahtiar tentang kondisi keduanya.

Putri I. Atmaja :
Selamat malam om.

Putri menatap layar ponselnya beberapa kali dan berharap bahtiar akan segera membalas pesannya.

Setelah 10 menit berlalu barulah ponsel putri berbunyi yang menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Dengan cepat ia membukanya, dan betapa bahagia putri saat balasan tersebut memang dari orang yang ia nanti.

Mr.Bahtiar :
Malam put.

Putri I. Atmaja :
Apa aku menggaanggu om?

Mr.Bahtiar :
Tidak, kamu kenapa belum tidur? Sudah malam.

Putri menyerngitkan dahinya. Mengapa putri sedikit merasa aneh dengan balasan bahtiar ini. Tidak sewajar nya seorang bahtiar menanyakan hal demikian bukan padanya? Namun putri pun teringat bahwa pria itu memang begitu perduli terhadap dirinya.

Putri I. Atmaja :
Belum om, apa aku boleh tanya sesuatu om?

Mr.Bahtiar :
Apa sudah makan malam put?

Lagi dan lagi putri menyerngitkan dahinya. Apa seharusnya putri tidak menghubungi bahtiar. Karena ia sedikit aneh dengan sikap bahtiar ini.

Putri I. Atmaja :
Sudah om, kami baru selesai makan malam.

Balas putri kemudian. Tak enak hati juga jika memutuskan chattingan sepihak begitu saja. Apalagi bahtiar adalah seorang yang sangat putri hargai.

Mr.Bahtiar :
Ya sudah kamu beristirahat put, sudah malam.
Good night. Sweet dream.

Putri tak membalas lagi pesan bahtiar. Ia sungguh jadi berpikir yang tidak tidak pada pria paruh baya itu.dan bagaimana nanti jika putri bertemu dengannya. Ia merasa tak mengenali sikap bahtiar yang begitu berubah padanya terlalu intim dan juga manis.

"Astaga putri..! Ingatlah dia sudah seperti  ayah kamu."

Teriak batin putri pada dirinya sendiri. Rasanya putri tidak bisa bertanya lebih jelas pada bahtiar karena ia tidak mau pikirannya semakin buruk pada pria paruh baya itu.

Sedang di tempat lain, bahtiar baru saja keluar dari kamar mandi di salah satu hotel tempat dirinya dan randa menginap.
Ya, setelah mendapat telepon dari seorang kepercayaan mereka kedua ayah dan anak itu bergegas keluar kota dan mengecek sebuah masalah yang terjadi tiba tiba di perusahaan cabang mereka.

Bahtiar mengamati randa yang tengah memainkan ponselnya, dan entah apa yang tengah dilakukan oleh putra tunggalnya itu.

"Kamu sedang apa dengan ponsel papah?" Tanya bahtiar menghampiri randa.

Pria itu menggeleng kan kepalanya lalu menyerahkan ponsel sang ayah pada sang empunya.

"Aku wa rara untuk ambilkan ponsel ku pah, ketinggalan di mobil di jakarta." Jawab randa dengan senyuman diwajahnya.

"You Change Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang