Randa terkejut bukan main saat melihat putri yang dilempar dengan begitu kasarnya oleh seorang pria bertubuh besar. Lalu tak lama sosok bahtiar pun diperlakukan dengan sama oleh pria lainnya.
Dan tak lama muncullah sosok ricko yang berjalan dengan angkuhnyya.
"Hay randa, kita ketemu lagi." Sapa ricko dengan senyuman liciknya.
"Jadi lo yang udah nyulik gw hah?! Sialan lo.!" Teriak randa dengan rahang yang mengeras.
Ia sama sekali tak menyangka bahwa ricko lah yang telah menculiknya dengan tiba-tiba dan mengurungnya diruangan ini.
"Terus kenapa mereka ada disini?" Tanya randa lagi menatap pada putri dan juga ayahnya..
"Loohh harusnya kamu senang dong, aku bawa isteri kamu kesini."
"Gw gak perduli, lo mau apa sih? Lo mau harta? Ya udah lo minta tanda tangan aja sama bokap gw, tapi lepasin gw." Ujar randa yang terlihat begitu santainya saat mengatakan hal tersebut.
"Oohh maafin aku randa, aku bukan selfi yang haus akan harta. Aku hanya ingin menghancurkan isteri mu itu, tapi sepertinya harta kalian juga cukup menarik. Jadi aku akan melakukan keduanya : menghancurkan putri dan merenggut harta kalian." Jelas ricko diikuti dengan tawa jahatnya.
Dalam hatinya bahtiar merutuki ricko, ia berharap Tuhan akan membantu mereka agar lepas dari ricko serta memberikan pelajaran untuk nya.
"Kalian istirahat dulu, besok siang aku akan memberikan pertujukkan untuk kalain bertiga." Lanjut ricko lagi.
Lalu ia pun menutup pintu gudang dengan kasar, ia menyuruh kedua orang pengawalnya untuk berjaga agar tidak ada satu orangpun yang bisa membantu ketiga tahannnya untuk kabur.
Ricko sudah tak sabar untuk menantikan esok siang, saat ini tubuhnya sangat lelah dan ia memilih untuk beristirahat sejenak. Besok ia akan menikmati tubuh putri tepat di depan randa, ia ingin menghancurkan harga diri wanita itu. Ia ingin membalaskan semua rasa sakit hati yang selama ini telah ia tahan.
Wanita seperti putri harus mendapatkan balasan atas sikap sombong dan angkuhnya. Jangan kira karena ia memiliki wajah cantik dan juga kaya maka putri bisa menghina ricko saat itu. Dan nanti ricko akan membuat putri memohon kepadanya, ia akan merasa puas jika telah berhasil membuat wanita itu tersiksa dan semua rasa dendamnya akan terbalaskan segera mungkin.
***
Ricko memasuki gudang dengan wajah penuh semangatnya. Ia sudah tak sabar menjalankan niat nya yang sempat ia tunda karena tubuhnya lelah. Namun kali ini ia akan mewujudkan mimpi mimpinya selama ini, mimpi untuk memiliki putri dan mimpi untuk melihat wanita itu menderita.
"Hay sayang.."
Ricko jelas langsung mendekati putri yang menatap ricko dengan tajam begitu juga dengan bahtiar dan juga randa. Ketiganya seolah ingin memakan pria itu dengan hidup-hidup saat ini juga.
"Randa, apa kamu sudah siap melihat aku memiliki tubuh isterimu di depan mu?" Tanya ricko menaikkan kedua alisnya.
"Gw gak perduli, lo mau bawa dia juga silahkan. Tapi gw mau lo bebasin gw bajingan." Teriak randa begitu prustasinya.
"Ooh ia aku dengar kamu itu cuma di permainkan ya put sama dia? Hahaha. Rupanya kamu sudah mendapat karma kamu, tapi aku akan benar-benar membuat kamu hancur sehancur hancurnya. Bahkan setelah ini kamu akan memilih untuk mati saja." Jelas ricko masih memasang senyuman jahatnya.
"Hmmm begini saja, maaf kamu tidak bisa melihat semua ini bahtiar. Aku tau kamu gak akan mau melihat tubuh menantu mu sendiri kan?"
Ricko beralih pada bahtiar, ia mengingat mata bahtiar agar pria itu tak bisa melihat apapun. Ricko pastikan bahtiar akan lebih tersiksa jika hanya bisa mendengar saja. Dan tak lupa juga ricko membuka bekapan dari mulut bahtiar.
