"Shit!!"
selfi mengumpat pelan, ia melirik ke arah jam dinding dalam kamarnya yang telah menunjukkan pukul 1 pagi. Ia pun menatap randa yang berbaring di sisinya.
Semalam setelah bercumbu dengan randa pria itu bertingkah begitu manja pada selfi. Ia bahkan tidak mau memejamkan matanya jika selfi tak menemaninya tidur.
Lalu mau tak mau selfi menuruti permintaan randa. Ia menemani prianya itu tidur, namun sungguh sial. Karena itu selfi lupa bahwa ia telah berjanji untuk mendapatkan tandatangan bahtiar malam ini. Dan jika selfi tak mendapatkannya sendiri maka sudah dipastikan bahwa...
Selfi dengan cepat namun pelan turun dari atas ranjangnya. Ia segera berlari menuju gudang dimana ia menyekap bahtiar dan juga putri.
"Sial, dia pasti sudah di dalam." Gerutu selfi dengan wajah paniknya.
Perlahan lahan selfi mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit. Dan disanalah dia, pria bertubuh tinggi dengan pakaian serba hitamnya. Walau ragu namun tetap saja selfi memutuskan masuk, karena jika tidak pria sialan itu akan membawa semua harta atmaja dan bahtiar untuk dirinya sendiri.
"ricko."
Pria bertubuh tinggi itu membalikan tubuhnya dan menatap selfi dengan tatapan tajamnya.
"Ke-kenapa kamu disini? Bagaimana jika mereka bangun dan melihat kamu?" Tanya selfi dengan nada terbata-bata.
"Aku tidak perduli, percuma aku menyuruh kamu melakukan ini. Tapi apa? Pekerjaan kecil saja tidak bisa kamu kerjakan." Ucapnya dengan nada pelan namun mampu membuat tubuh selfi rasanya meremang.
"Maaf, aku tertidur." Jawab selfi seberi menundukkan kepalanya.
"Sudahlah, kamu memang tidak berguna." Hina nya dan bergegas mendekati bahtiar. "Bangun.."
dengan kasarnya ricko menendang kaki bahtiar dan tentu saja hal itu membuat bahtiar terjaga dari tidurnya. Ia membuka matanya dan alangkah terkejutnya bahtiar saat mendapati sosok ricko yang kini dihadapannya..
"Ricko, kamu?" Tanya bahtiar dengan nada cukup tinggi.
"Ssstt jangan berisik karena kamu akan membangunkan menantu mu itu bahtiar." Ucapan ricko yang terdengar begitu kasar membuat bahtiar sadar bahwa pria itu rupanya tak sebaik yang mereka lihat selama ini. Rupanya ricko bekerja sama dengan selfi, namun apa yang ingin ricko dapatkan? Setaunya ia tidak pernah memiliki masalah dengan pria blasteran itu.
"Kenapa kamu melakukan ini hah?!" Tanya bahtiar dengan penuh penekanan..
Ricko kembali mengeluarkan senyuman jahatnya. Lalu pria itu beralih pada sosok putri yang masih terlelap..
"Dia.."
Ricko menunjuk putri sebagai jawaban atas pertanyaan bahtiar sebelumnya. "Karena dia terlalu angkuh.!" Lanjut ricko lagi.
Bahtiar sama sekali tak mengerti, ia tidak tau apa yang pernah putri lakukan pada ricko hingga membuat pria itu memiliki dendam pada putri.
"Wanita ini terlalu merasa dirinya diatas awan, ia tidak pernah memikirkan perasaan orang lain termasuk perasaan saya..!" Jelas ricko menatap wajah putri dengan tatapan sendunya. Ia menggerakan jari-jarinya di wajah putri hingga membuat wanita yang tengah mengandung itu terusik dan membuka matanya.
Putri terkejut bukan main saat matanya melihat wajah ricko yang kini tersenyum jahat. Lalu putri juga mengalihkan pandangannya pada selfi yang nampan hanya diam ditempatnya.
"Terkejut nyonya?" Tanya ricko menaikkan satu alisnya.
Putri segera menatap tajam pada ricko, ia tau rupanya ricko juga berada di balik semua kejadian yang telah menimpanya. Tapi apa alasan pria ini berbuat jahat seperti ini pada putri.