Chapter 9 | K-Drama 📌

884 87 0
                                    

Kenzie sedang berkutat dengan laptopnya. Dia mencari file drama Moon lovers. Saking banyaknya drama yang tersedia di laptopnya itu Kenzie kesusahan mencarinya.

"Ah. Gue lupa taruh di file mana."

"Mama! Mama!" teriak Kenzie dari dalam kamarnya.

Sang Mama yang sedang berkumpul dengan suami dan anak pertamanya merasa terganggu dengan panggilan anak bungsunya.

"Kenapa lagi dia, Ma?"

"Entahlah pa. Mama gak ngerti. Dia semenjak pulang sekolah tadi murung dan langsung masuk ke dalam kamar."

"Mama. File drakor moon lovers punya Kenzie kok gak ada ya, Ma?" tanya Kenzie yang tiba-tiba sudah berada di belakang Mamanya.

"Astagfirullah, Kenzie. Jangan ngangetin mama dong."

Kenzie mencebikkan bibirnya, "Ayolah ma. Ini penting banget."

"Kenzie. Kamu cowok, gak baik nonton drama korea," ucap Papanya memberikan nasihat.

"Ish. Papa gimana sih? Jangan dong, nanti mama gak ada temen seperjuangan dalam menonton drama korea." Itu bukan Kenzie yang berbicara melainkan mama dari Kenzie sendiri.

"Ma, Kenzie itu cowok. Ga baik dia nonton drama kek gitu."

"Jangan dong. Hanya Kenzie harta satu-satunya mama. Kalau dia gak suka nonton drama korea. Nanti mama gak mood nonton sendirian."

"Kan bagus, Ma. Lebih baik melakukan kegiatan yang sedikit berfaedah."

"Oh jadi menonton drama itu kegiatan gak berfaedah? Kalau gitu Papa sama Vian gak boleh nonton bola malam ini. Bola kok ditonton sih, ga asik" ucap Mama Kenzie seraya mengganti chanel TV yang sedang menampilkan perlawanan panas antara dua tim sepak bola.

Vian terkekeh geli melihat perubahan ekspresi papanya yang terlihat sangat menggemaskan. "Makanya pa, jangan diganggu para Kdrama ini. Atau hobi papa nonton bola akan hilang ditelan masa."

"Haduh ini kenapa pada ribut sih. Kenzie butuh file itu, Ma. Akhir bulan kelas Kenzie bakal nampilin drama Moon lovers."

"APA!"

Direncanakan atau tidak sekarang kedua anak serta seorang suami tersebut sedang menutup telinga mereka masing-masing akibat pekikan keras yang berasal dari Mama Kenzie.

"YA AMPUN! NANTI SIAPA YANG BAKAL JADI HAE SOO?! TERUS SIAPA YANG BAKAL JADI PANGERAN KE 4? YA AMPUN BELUM LIAT AJA UDAH BAPER DULUAN."

"Pastinya bukan Kenzie, Ma," ucap Vian terkekeh geli karena berhasil membuat sang adik mendengus kesal.

"Jangan meragukan kemampuan Kenzie dalam berdrama, hyung."

"Memangnya kamu yang jadi pangeran ke 4?" tanya Mama Kenzie.

"Bukan, Ma."

Gelak tawa pecah terdengar yang bersumber dari Papa dan kakak Kenzie. Melihat itu dia menjadi kesal lantaran ditertawakan. Awas saja kau kak, akan aku balas!

"Kalau begitu siapa yang jadi pangeran  ke 4? Cepat katakan!"

Dengan rasa malas Kenzie pun menjawab "Paris, Ma."

"Paris?" Kening Mama Kenzie mengernyit "Maksud kamu Fariz yang dingin-dingin ngangenin itu?!" tanya Mama Kenzie heboh.

Kenzie mendaratkan pantatnya di sofa panjang. Dia sengaja duduk di dekat Mamanya karena hanya mamanya yang menjadi partnernya. Sedangkan papa dan kakaknya adalah rival baginya. Kata tetangga mah Kenzie anak mama sedangkan Vian anak papa.

My Angelman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang