"Aku sudah janji kepada mama akan membuat hidup wanita itu bagaikan di neraka."
"Jangan Fariz. Tante tadi itu sangat baik."
Fariz duduk di samping Dara, ia menghela napas lalu menatap Dara keheranan. "Kenapa kamu bilang wanita itu baik? Apa kau mengenalnya?"
Dara diam sejenak, rasanya tidak tepat memberitahunya saat ini bahwa Mama baru Fariz adalah mama kandungnya.
"Kelihatannya dia baik Fariz. Dia tersenyum saat melihatku, rasanya aku seperti melihat___"Brak!
"Stop! Jangan bikin aku hilang kendali!" teriak Fariz. Buru-buru ia mengambil obat di laci kamarnya, menelan obat lalu meminum segelas air putih.
"Kenapa Fariz selalu minum obat? Apa Fariz sakit?"
"Tidak apa-apa."
Fariz meletakkan kembali gelas yang ia pegang lalu melangkah mendekati Dara.
"Tadi apa yang kamu jawab saat Kenzie bertanya apakah kita tengah pacaran?""Oh yang tadi. Dara bilang kalau kita tidak pacaran."
Deg
"Ti-tidak pacaran? Maksudmu?" tanya Fariz tak percaya, bukankah mereka tadi pagi sudah mengungkapkan perasaannya masing-masing?
"Tadi kan Kenzie tanya, apakah kita pacaran atau tidak, ya Dara jawab tidak. Kapan kita pacaran? Benarkan Fariz?"
Fariz menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung mau berkata apa lagi kepada Dara. Apakah tadi pagi itu kurang untuk mendapatkan status pacaran? Lalu seperti apa jika ingin berpacaran?
"Anu.... Apa kamu sebelumnya pernah pacaran?"
"Dara tidak pernah pacaran, tapi katanya mbak Ani, Dara itu sudah seperti pacarnya dokter Vian."
Fariz tersenyum sinis. "Pacaran sama pecundang seperti itu?
"Jangan sebut dia pecundang Fariz."
"Dia pecundang lah. Mana ada cowok yang ninggalin ceweknya seperti itu tanpa ada penjelasan. Udah blacklist aja dia. Gak cocok sama kamu," jawab Fariz sedikit menahan rasa kesal.
"Ya sudah Dara tidak akan pernah mau pacaran."
Gawat! Bisa-bisa Fariz tidak akan punya kesempatan berpacaran dengan Dara.
"Bu-bukan seperti itu. Tidak semua cowok seperti om-om itu. Di dunia ini masih ada cowok yang tulus dan mengorbankan apa yang seharusnya tidak ia korbankan untuk wanitanya.""Apakah seperti itu?"
"Iya sepertinya."
"Kalau begitu Dara ingin punya pacar seperti Papa yang rela meninggalkan kemewahan hanya untuk menikah dengan Mama, meskipun ujung-ujungnya Mama ninggalin Papa tapi Papa tidak pernah membenci takdir dan menyalahkan segalanya."
♡♡♡
Malam yang ditunggu-tunggu para murid di SMA Shihwa telah tiba. Dimana malam ini adalah malam yang sangat bersejarah sebab secara perdana pesta ulang tahun sekolah diadakan pada malam hari.
Tempatnya berada di Aula. Dekorasinya dirancang sedemikian rupa sampai menyerupai sebuah pesta mewah yang sering diadakan di hotel bintang lima.
Sengaja di dalam ruangan tidak ada tempat duduk yang berjejer rapi, sebab setelah sambutan dari direktur dan kepala sekolah akan diadakan pesta dansa yang tentunya memerlukan tempat yang luas.Semua siswa turut meramaikan pesta malam ini. Dress code yang dipakai berwarna putih sedangkan jas yang para siswa pakai semuanya berwarna hitam, lengkap dengan dasi pita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelman [END]
Teen Fiction[Angelman series 1] Aku ingin tau rasanya menangis. Aku ingin menangis saat suasana sedih. Aku ingin menangis saat disakiti. Adara Fredella Ulani adalah penderita angelman syndrome. Dia tak bisa menangis meskipun takdir hidupnya menyedihkan. Hanya...