Chapter 51 | Life and death

770 63 55
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ❤


Aku sayang kalian 💎❤

***

Oceans apart

Day after day

And I slowly grow insane

I hear your voice

On the line

But it doesnt stop the pain

If i see you next to never

Well how can we stay forever

Kenzie mencari keberadaan Fariz kemana-mana. Tetapi tak kunjung membuahkan hasil. Sudah hampir setengah jam dia tunggang langgang kesana dan kemari. "Kemana sih? Astaga disaat-saat yang seperti ini," lirih Kenzie. Rasanya saat ini ia ingin menangis. Kondisi Dara menurun dan Fariz menghilang.

"Lo kenapa dah? Kek orang kesusahan gitu?" tanya Arik dari kelas XII-D menghampiri Kenzie.

"Gue nyari Fariz gak ketemu."

Kening Arik mengernyit, "Bukannya sudah sejak tadi dia pulang?"

"Pulang? Sama siapa?" tanya Kenzie terkejut.

"Gue tadi ngeliat Fariz disamperin perempuan cantik sambil nangis-nangis terus  mereka berdua langsung lari keluar dari gerbang. Gue yakin ada masalah besar."

Kenzie menepuk bahu Arik.
"Gomawo hyung."

Kenzie sedikit lega mendengar hal itu. Ia berpikiran bahwa Vivi lah yang menghampiri Fariz kesini.
"Astaga kenapa tidak memberitahu lebih awal? Gue capek sendiri kan jadinya," gerutu Kenzie.

Tak mau membuang waktu lama, ia sendiri kemudian bergegas keluar dari sekolah untuk segera menuju Rumah Sakit. Di sepanjang perjalanan ia berdo'a agar Dara tidak kenapa-kenapa.

Wherever you go whatever you do

I will be right here waiting for you

Whatever it takes or how my heart breaks

I will be right here waiting for you

Sesampainya di Rumah Sakit, Kenzie buru-buru menuju ke kamar Dara berada. Di luar kamar rawat inap Dara sudah banyak keluarga yang menunggu. Anehnya mereka saling memeluk dan menangis. Bahkan Srikandi sampai terduduk karena menangis.

Ada apa sebenarnya?

Apa yang terjadi?

Langkah Kenzie terhenti, perlahan ia mundur tak ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apa semuanya telah berakhir? Tidak, Kenzie menggeleng cepat berusaha untuk menghilangkan pikiran negatif yang menyerangnya.

I took for granted all the times

That i thought would last somehow

I hear the laughter

I taste the tears

But i cant get near you now

Kenzie berlari meninggalkan ruangan Dara. Dia berusaha berlari dari kenyataan. Baginya kenyataan lebih menyakitkan daripada penderitaan fisik. Dia belum siap melihat semuanya.

Oh cant you see it baby

You got me going crazy

Dokter yang menangani Dara keluar dari dalam kamar rawat inap Dara. Ekspresinya  tak dapat ditebak.
"Kalian kuat. Tidak perlu menangis lagi," ucapnya.

My Angelman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang