Chapter 52 | I need you 📌

737 65 15
                                    

Dengan tertatih-tatih seseorang mencoba keluar dari sebuah ruangan hitam yang sangat gelap. Ruangan di mana hanya ada suara deru napas orang tersebut. Dirinya kebingungan apa yang harus dilakukan untuk keluar dari ruangan ini.

"Mama." Dialah orang pertama yang terpikirkan dalam benak pemuda tersebut.

Pemuda tersebut tak lain adalah Reviano Alvian Fariz Goesrin. Sudah lama ia berjalan agar keluar dari ruangan gelap ini. Namun, agaknya ruangan ini tak ada ujungnya.

"Aku sudah kembali. Kenapa kamu meninggalkan aku lagi?"

Suara itu tiba-tiba datang seperti hembusan angin menerpa indera pendengaran Fariz. Langkahnya terhenti, untuk sejenak dia mulai berpikir suara itu dari mana dan milik siapa?

"Siapa kau? Tunjukkan dirimu."

"Apa kau takut aku akan meninggalkanmu, makanya kau yang meninggalkanku?"

Fariz semakin bingung dengan suara yang datangnya entah darimana. Ia tak tahu suara siapa itu. Namun, terasa sangat familiar di kepalanya.
"Siapa kau? Tolong bantu aku keluar dari sini," pinta Fariz memohon.

"Nak, apa kau mendengarku?"

Kenapa suaranya tiba-tiba berubah? Sekarang suara yang ia dengar seperti sosok lelaki paruh baya. Lantas suara gadis itu kemana perginya?

"Siapa kau?" tanya Fariz.

"Alhamdulillah. Akhirnya kamu sadar."

Tunggu, maksudnya apa? Sadar apanya? Bahkan sampai detik ini ia masih terjebak di dalam tempat yang sangat gelap ini.

"Kau siapa? Lalu aku ada di mana?"

"Kau berada di Rumah Sakit."

Deg

Rumah Sakit? Apa ia sekarang tengah terbaring di atas bangsal? Lalu mengapa ruangan ini sangat gelap?

"Apa anda Dokter? Tolong hidupkan lampunya. Aku tidak bisa melihat apa-apa karena ruangannya sangat gelap."

***

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Bella.

Mereka semua berkumpul di dalam kamar rawat inap Dara. Karena lelah menunggu Fariz yang tak kunjung datang, akhirnya mereka semua memutuskan untuk masuk ke kamar Dara secara bersama-sama.

"Ma, jangan kenceng-kenceng. Dara takut dengar," bisik Kenzie kepada Bella.

Bella sontak menutup mulutnya karena keceplosan sendiri. "Maaf," ucapnya.

Terhitung tiga hari sudah saat pertama kali Dara sadar. Dan sampai saat ini juga tak ada tanda-tanda Fariz datang untuk menemui belahan jiwanya. Dugaan Srikandi memang benar adanya, anak dan menantunya yang menculik Fariz. Vozi benar-benar memutuskan kontak setelah berhasil membawa Fariz pergi. Terbukti dengan tidak aktifnya ponselnya saat Srikandi hubungi.

"Aku tidak pernah berpikiran bahwa anakku akan senekat itu membawa pergi cucuku. Padahal gara-gara dia cucuku menjadi seperti itu."

"Aku yakin, mereka mengambil langkah ini malah membuat dia semakin menggila. Selama dua tahun dia tak bisa berjauhan dengan Dara. Tetapi, sekarang malah dipisahkan dengan cara yang tidak etis," ujar Vivi.

"Fariz," ucap Kenzie.

"Iya Fariz. Siapa lagi, apa kau punya adik lagi selain dia?" balas Vian saat Kenzie berlagak seperti orang bodoh, sehingga ia greget dibuatnya.

Bukan itu yang Kenzie jawab. Dia mengatakan hal itu karena melihat Fariz berdiri di ambang pintu. Posisi mereka semua yang membelakangi pintu membuat mereka tak menyadari kedatangan Fariz. Hanya Kenzie satu-satunya orang yang menyadari dan melihat kedatangan Fariz.

My Angelman [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang