"Yarobun, gue ada pengumuman penting untuk kalian," ucap Kenzie di depan kelas.
Teman-teman sekelasnya memperhatikan dengan baik, karena penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Kenzie.
Kenzie memejamkan matanya sebentar, berusaha agar tidak menangis di depan teman-temannya. Melihat Kenzie yang seperti berusaha untuk tidak menangis membuat sebagian temannya semakin penasaran dan bertanya-tanya.
"Adik gue untuk sementara waktu tidak akan masuk sekolah sampai situasinya benar-benar terkendali," ucap Kenzie seraya tersenyum kaku.
"Sejak kapan lo punya adik, Zie?" tanya Pratama yang heran mengapa bisa tiba-tiba Kenzie punya adik, padahal dia adalah anak bungsu.
"Jangan ngadi-ngadi deh lu."
"Kalau bercanda gak lucu, Zie. Lo kalaupun punya adik palingan masih TK."
"Ganggu kegiatan kita aja lo."
"Lo gak cocok kalau jadi kakak, sifat lo kek adik-adik soalnya."
Kelas mulai tak kondusif. Namun, salah satu pertanyaan membuat semuanya terdiam karena saking kagetnya.
"Jangan bilang Fariz itu adik lo?" celetuk Galang yang curiga, ia sebenarnya masih belum tahu apa-apa, karena baru sekarang Kenzie bicara di depan.
Kenzie mengela napas lalu mengangguk pelan, "Iya. Fariz adalah adik gue."
Pernyataan dari Kenzie mampu membuat Sherin yang tengah memakai lisptik ke bibirnya malah mengenai pipinya. Membuat Alen yang tengah memakai bedak, menjatuhkan bedaknya. Membuat Tono yang tengah membaca buku menjatuhkan bukunya. Membuat para Pratama yang tengah minum air menyemburkan minuman dari mulutnya.
"Sialan lu, Tam. Mana bau lagi," ucap Angga yang tempat duduknya berada di depan Pratama. Ia protes karena semburan mau dari Pratama mengenai dirinya.
"Sorry, Ga. Anggap aja semburan air barakoh," ucap Pratama seraya menyengir lebar.
"Yang bener lu Zie?"
"Halunya ketinggian boss."
"Karakter kalian aja bertolak belakang, mana mungkin saudaraan."
"Candaan lo gak lucu, Zie."
Apa yang ditakutkan Kenzie benar-benar terjadi. Pasti tidak akan ada yang percaya bahwa ia adalah kakak dari Fariz. Dirinya sendiri saja baru bisa menerima kenyataan itu apalagi orang lain yang baru tahu.
"Gue gak lagi becanda, yarobun. Intinya sekarang Fariz berada di Rumah Sakit jagain Dara," tutur Kenzie dengan ekspresi sangat serius.
"What? Dara sakit apa sampai ada di Rumah Sakit?"
"Gue kira dia sakit cacar, makanya sebulan lebih gak masuk."
"Lah? Gue kira dia mengundurkan diri dari sekolah."
"Gue kecewa sama kalian. Udah jelas-jelas Dara ngirim surat asli dari Rumah Sakit. Kenapa kalian tidak ada niatan menjenguk? Jangan terlalu jauh, jangankan menjenguk bertanya keadaannya saja kalian tidak pernah," ujar Kenzie heran melihat teman sekelasnya malah tidak mempunyai rasa simpati sedikitpun.
"Gue gak tau sumpah, lo juga kenapa gak bilang-bilang kalau dia sakit?"
"Hooh bener tuh. Kita kan gak tau, wajar dong."
"Gue gak tau siapa yang udah buang surat izin dari Dara. Gue yakin pelakunya tak lain dari orang yang sangat membenci Dara," ucap Kenzie seraya menatap ke arah Sherin dan Alen.
"Dara sakit apa? Dan kenapa Fariz harus tidak sekolah?" tanya Galang, ia bertanya agar tidak ada perdebatan yang terjadi antara Kenzie, Alen, dan Sherin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelman [END]
Teen Fiction[Angelman series 1] Aku ingin tau rasanya menangis. Aku ingin menangis saat suasana sedih. Aku ingin menangis saat disakiti. Adara Fredella Ulani adalah penderita angelman syndrome. Dia tak bisa menangis meskipun takdir hidupnya menyedihkan. Hanya...