1.5 FEELING

2.4K 517 48
                                    

Choi Soobin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Soobin

Saat ini aku sedang merapikan alat tulisku karena pelajaran telah usai. Niatnya, setelah rapi aku ingin segera pergi ke kafetaria untuk makan siang sekaligus melihat keberadaan Nam Hee. Namun, tiba-tiba saja seorang perempuan teman kelasku malah menghampiri.

"Annyeong," sapanya dengan wajah ceria.

Aku tidak bisa berbohong, perempuan dihadapanku ini memang cantik. Tapi entah kenapa aku merasa tidak suka padanya. Sejak bertemu di kelas, aku sudah tau bahwa dia adalah perempuan yang tidak bisa diam dan juga menjengkelkan. Salah satu buktinya, dia menyebarkan fotoku ketika aku memperkenalkan diri.

"Eum... Kenapa, ya?" Aku bertanya padanya.

"Sudah beberapa hari kita satu kelas, tapi aku rasa kita belum terlalu akrab. Mau berkenalan?" Perempuan yang ku tau namanya adalah Han Ji Ahn itu mengulurkan tangan. "Aku Han Ji Ahn," ucapnya memperkenalkan diri.

Sebenarnya aku malas untuk membalas, tapi mau bagaimana lagi, aku harus bersikap baik padanya. Dengan senyum simpul, aku membalas uluran tangannya untuk beberapa saat.

"Kau mau ke kafetaria? Ayo pergi bersama denganku. Kebetulan... Aku tidak punya teman untuk pergi ke sana. Sahabatku sedang tidak sekolah hari ini," jelas Ji Ahn.

"Kau bisa ajak yang lain karena Soobin akan pergi bersama dengan kami."

Aku menoleh pada Jungmo yang datang menghampiri bersama dengan Woobin.

"Iya, jangan mencari kesempatan, ya?"

Kulihat, Ji Ahn mendengus ke arah Woobin yang baru saja berbicara. Setelah itu dia malah melihatku kembali sembari tersenyum. "Baiklah, tidak apa-apa. Dah Soobin." Ji Ahn pergi dari hadapanku.

"Jangan mau di ajak olehnya, dia itu memang seperti itu pada lelaki-lelaki tampan. Sedikit menjengkelkan juga orangnya. Kau jangan mau dekat dengan dia meskipun teman kelas," jelas Jungmo.

Aku mengangguk paham. "Oke."

◍◍◍

Sekarang, Nam Hee dan teman-temannya —kecuali Jaemin— sedang makan siang di kafetaria. Namun, Nam Hee hanya melihat Jiso dan Hyeri saja yang makan dengan lahap. Dia sama sekali tidak nafsu makan saat ini. Rasanya jika perutnya dimasuki makanan, dia merasa ingin membuangnya lagi.

"Ya. Kenapa tidak di makan?" Tegur Jiso yang menyadari bahwa Nam Hee hanya memakan makanannya sedikit-sedikit.

Nam Hee yang tadinya memandang sumpit lini mendongak. Dia berusaha untuk tersenyum. "Tidak, aku sedang tidak lapar saja," balas Nam Hee kemudian.

"Kenapa begitu? Kau harus makan. Aku dan Hyeri tidak mau tau, kau harus menghabiskan makan siangmu. Lihat itu, nasinya menangis," jelas Jiso.

Aku kembali melihat nasi yang hanya kumakan beberapa butir saja. "Tapi aku tidak lapar..."

[✓] HOME: sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang