3.3 BAM

1.7K 383 209
                                    

Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka.
Kalo ada yg salah kasih tau, ya:D

+×+

"Malam ini, kau akan tidur di kamar Ji Na," kata Nam Hee setelah membuka pintu kamar adiknya.

"Memangnya dia ke mana?" tanya Soobin.

Nam Hee berbalik badan. Dia menghadap Soobin. "Dia sedang karyawisata, jadi kau bisa tidur di sini. Sebentar, ya, aku akan bersihkan dulu." Nam Hee berjalan untuk membersihkan kasur dan bantal karena takutnya ada debu.

Soobin tersenyum. Dia sudah meminta izin pada Orangtuanya untuk menginap semalam di rumah Nam Hee. Dan lebih senangnya lagi, Orangtua Nam Hee mengizinkan dengan senang hati.

"Heh? Apa ini? Astaga, Ji Na jorok sekali. Masa ada bungkus makanan di bawah bantal." Nam Hee menggerutu, dia segera berjalan untuk membuang bungkus makanan tersebut ke tempat sampah

Soobin terus tersenyum. Lalu dia berjalan dan duduk di tepi kasur.

"Sepertinya sudah bersih. Terima kasih. Sini, duduk bersamaku." Soobin menepuk tempat di sebelahnya.

Nam Hee terdiam di dekat tempat sampah. Jantungnya menjadi berdetak tidak normal. Dia mendadak gugup.

"Ayo sini, kenapa malah diam. Ada yang ingin aku katakan padamu," ucap Soobin.

Nam Hee menghela napas. Dia tersenyum dan mengangguk. Lalu, kakinya melangkah mendekati Soobin.

"Mau bicara tentang apa?" Tanya Nam Hee.

"Duduk dulu."

Nam Hee langsung duduk di sebelah Soobin setelah lelaki itu menarik lengannya. Nam Hee menatap Soobin. Mereka bertatapan untuk beberapa saat sebelum akhirnya Soobin berdehem untuk mencarikan suasana.

"Eum.. jadi begini. Aku ingin membicarakan tentang Yeonjun," kata Soobin kemudian. "Sepertinya dia masih menyukaimu," lanjut Soobin dengan pandangan tertuju ke pintu.

Nam Hee menatap kakinya sendiri. Memangnya benar jika Yeonjun masih menyukainya? Sudah cukup lelaki itu menjadi ciuman pertama Nam Hee, biarkan Nam Hee bersama dengan Soobin.

Keduanya terdiam cukup lama.

"Nam Hee-ya," panggil Soobin.

Nam Hee menoleh.

Soobin menatap matanya.

"Kau harus berjanji."

Nam Hee menekuk alis.

"Janji? Janji apa?" Tanya Nam Hee.

"Janji untuk selalu bersamaku dan selalu mencintaiku sepenuh hati," jawab Soobin.

Nam Hee menatap mata lelaki di sebelahnya.

"Kau akan berjanji, 'kan?" Tanya Soobin meminta kepastian. Tangannya bergerak menggenggam tangan Nam Hee.

[✓] HOME: sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang