2.4 KNOW

1.9K 435 81
                                    

Ding dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ding dong

Soobin menekan bel rumah Nam Hee. Hari ini seperti biasa dia datang untuk berangkat sekolah bersama dengan Nam Hee. Dia sengaja datang lebih awal agar kejadian kemarin tidak terjadi lagi. Dia benar-benar tidak suka jika Yeonjun lebih dulu mengajak Nam Hee untuk ke sekolah bersama.

Ceklek

"Choi Soobin, apa kabar?"

Soobin tersenyum senang. Ayah Nam Hee ternyata sudah berada di rumah. Tapi, bukankah belum sampai 2 minggu beliau pergi?

"Paman, kapan pulang?"

"Tadi malam. Ayo masuk. Mau berangkat sekolah bersama Nam Hee, kan?"

Soobin yang masih tersenyum segera mengangguk. Kemudian ayah Nam Hee mempersilakan Soobin untuk masuk ke dalam rumah.

"Paman senang karena kau sudah mau menerima Nam Hee. Kau memang anak baik, Soobin," kata ayah Nam Hee sambil merangkul Soobin menuju ruang tamu.

Soobin hanya tersenyum. "Ah, paman ini kenapa bicara seperti itu. Soobin hanya ingin menuruti apa yang diinginkan orangtua saja," balasnya kemudian.

"Soobin, tumben datang lebih awal?"

Soobin dan ayah Nam Hee melihat kepada ibu Nam Hee yang baru saja datang ke ruang tamu.

"Sengaja, Bi."

"Begitu. Sebentar, ya, bibi panggil dulu Nam Hee nya. Dia masih berada di kamar."

Soobin mengangguk setuju.

Setelah ibu Nam Hee pergi, Soobin dipersilakan duduk oleh ayah perempuan itu. Mereka duduk di sofa yang berbeda, tapi saling berdekatan.

"Terima kasih sudah mau berangkat bersama dengan Nam Hee. Terima kasih juga sudah selalu menjaganya," ucap lelaki paruh baya itu.

"Sama-sama, Paman. Bukankah itu sudah menjadi tugas Soobin?"

"Haha... Iya benar. Oh iya, jadi bagaimana hubungan kalian berdua? Ada peningkatan? Beberapa bulan lagi acaranya akan dilaksanakan, loh."

"Ya... Lumayan ada peningkatan, Paman. Tenang saja."

"Wah, bagus kalau begitu. Paman senang mendengarnya."

"Aku kira aku akan diantar oleh ayah lagi."

Celetukan itu membuat dua lelaki yang sedang duduk menolehkan kepala. Nam Hee dan ibunya berjalan mendekat.

"Tentu tidak. Kau akan berangkat bersama dengan Soobin, mengerti?"

"Tapi ayah, kan, sudah pulang."

"Sepertinya... Mulai sekarang Soobin yang akan menggantikan posisi ayah. Dia akan tetap berangkat bersamamu."

"Tapi Soobin pasti—"

"Iya, Nam Hee. Aku akan selalu berangkat dan pulang bersamamu. Aku sama sekali tidak keberatan, asal kau tau." Soobin memotong kalimat Nam Hee.

[✓] HOME: sincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang