[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔

52. Mau Aku Bantu?

Ku senang karena komenan kalian gak melulu tentang "next" jadi aku update banyak-banyak walaupun pegal haha

So happy reading! Gak bosen2 aku ingetin, dont forget vote and coment! Hehe

27 Mei’20

"Aku cariin taunya malah disini."

Lisa tersentak dari tidurnya, dia memicingkan mata menatap seorang wanita yang baru saja mendudukan pantatnya di kursi samping Lisa. Dia Alin,  Alinda Dewi. Teman nya satu tahun belakangan ini, selain Dean tentunya.

"Ngantuk, Lin." gumam Lisa seraya menidurkan kembali kepalanya diatas tangan yang terlipat di meja.

"Nggak ada kelas lagi memang? Tumbenan loh lo santai begini." tanya nya.

Lisa menggeleng, "Udah selesai, lagi nunggu Dean. Lama banget." balasnya sambil mengerucutkan bibirnya gemas.

Alin tertawa, dia meraih buku tebal disamping Lisa lalu membacanya sekilas sebelum netra wanita itu kembali menatap Lisa. "Lengket banget sama Dean, dia salah satu mahasiswa lokal yang terbilang sultan tau, Lis."

Sebenarnya fakta itu sudah sangat Lisa tahu, apalagi melihat penampilan Dean beserta barang-barang branded yang melekat ditubuhnya. Hanya saja Lisa tidak mau ambil pusing, toh dia berteman dengan Dean-pun tanpa berniat bermain-main dengan perasaanya.

Deandanu Sudawira. Anak dari pengusaha besar di Indonesia yang kebetulan sekarang telah bermukim di London karena perusahaan besar itu rupanya tengah membesarkan sayapnya di negara yang menyandang julukan The Smoke tersebut.

Tama Khiel Sudawira mempunyai dua anak laki-laki, anak bungsu dari Sudawira adalah Harsa Rutomo Sudawira yang sekarang telah menyandang status Suami di usia nya yang baru menginjak 17 tahun.

Hubungan Sudawira dan Anggoro bisa dibilang sangat dekat. Anggoro menikahi adik kandung dari Tama yang bernama Amirta Prasha Sudawira yang kini berganti menjadi Amirta Prasha Anggoro. Itulah kenapa anak bungsunya yang bernama Harsa begitu mirip dengan Hanbin.

Bisa dipastikan, jika Lisa bertemu dengan Harsa maka dia akan sangat sadar siapa Dean sebenarnya.

"Gue tau, tapi gue nggak peduli. Selagi Dean nggak keberatan temenan sam rakyat jelata kaya gue." jawab Lisa dengan wajah tengilnya.