58. Lisa Dimana?

1.5K 199 152
                                    


Aku males cuap-cuap.

Aku males cuap-cuap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huek."

Ini sudah ketiga kalinya hari ini Lisa memuntahkan segala isi perutnya. Wajah nya pucat, bahkan badannya sedikit demam juga lemas. Ada sesuatu yang salah pada dirinya. Lisa berpikir, apa dia salah makan tadi pagi? Tapi tidak ada yang aneh, dia makan sandwich biasa buatanya sendiri siangnya dia membeli makanan yang sama dengan Alin tapi tidak ada yang terjadi pada Alin.

Dean-pun sudah khawatir, berkali-kali pria itu meminta Lisa untuk mau dibawa kedokter. Tapi sifat keras kepala gadis itu seakan tidak bisa ditembus seorang Dean. Dia jadi bingung, dia takut keadaan Lisa semakin parah. Terlebih, makanan tidak bisa masuk sama sekali tetapi setiap saat Lisa akan terus-terusan muntah.

"Lis. Kedokter ayok." rengek Alin khawatir.

"Cuma periksa doang, nggak perlu diminum obatnya kalau nggak mau." timpal Dean.

Lisa menggeleng, "Gue mau tidur aja. Lin, tolong dong air anget."

Alin meraih air putih hangat di nakas, lalu memberikanya pada Lisa. Lisa meneguk air hangat itu sampai tandas lalu kembali menyerahkan gelas kosong nya pada Alin.

"Udah, sekarang gue mau tidur. Makasih banget loh udah nganterin gue balik."

Dean terdiam, Alin-pun sama. Kedua manusia itu saling melempar pandangan, memberi kode satu sama lain. Membuat Lisa menjadi kikuk sendiri, "Kenapa sih?" cicit Lisa.

Alin menghembuskan nafas, dia duduk disamping Lisa lalu menepuk pelan tanganya yang ada di atas paha.

"Gue mau tanya, tapi lo jangan kesinggung."

Lisa mengangguk, dia menatap Alin lalu Dean bergantian.

"Bulan ini, bulanan lo aman kan?" tanya Alin takut-takut.

Lisa menimang, meraih kalender dan lalu berpikir sejenak. "Belum telat sih, harusnya minggu depan. Kenapa?" tanya nya.

"Satu bulan yang lalu, Hanbin dateng kesini kan? Lo—"

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang