53. Kalau Butuh, Jangan Gengsi!

1.1K 174 123
                                    

Ada yang biasin Haruto? Cek work baruku yuk judulnya "Suamiku Berondong."

28 Mei’20

28 Mei’20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana Hanbin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mana Hanbin?"

Bukan nya mengucapkan salam, Jennie sukses membuat semua makhluk kasat mata diruangan itu tersentak kaget. Gadis itu menyerobot botol air mineral dingin diatas meja, meneguknya sampai tandas. Dadanya naik turun, nafas nya terengah.

"Lo sehat kan, Jen?"

Jennie mendengus, dia melempar botol kosong itu pas mengenai kepala Yoyo. "Menurut ngana?" gadis itu memutar matanya jengah, "Jawab dong oy, Hanbin mana?"

Jay menunjuk pintu yang tertutup rapat disamping kanan dengan dagu nya, "Belum keluar dari tadi, masuk aja." katanya tenang.

"Nah gitu dong, memang bang Jay ini paling waras. Nggak kaya kalian, ditanya malah planga-plongo kaya orang nggak nemu nasi berpuluh-puluh abad." sindirnya pada kelima pria disana yang memang hanya terdiam menatap Jennie datar.

"Lo dateng-dateng kaya orang kesurupan lagian, minuman gue lo abisin. Tai juga lo, Jen." balas June sengit.

Jennie mencebik, "Idih, pelit bener. Gue sumpahin ditinggalin Rose, mampus!" kata Jennie sambil lalu.

Dia melenggang kearah pintu, membuka pintu itu sedikit demi sedikit menampilkan seonggok daging bertulang yang sedang tertidur nyenyak diatas sofa.

"Punya apartment bagus, lo tinggal dan milih tinggal di tempar begini. Susah kok dicari sih, Bin."

Kedua kakinya membawa tubuh gadis itu kearah Hanbin, menduduki kedua kaki Hanbin yang memang telah telentang menghabiskan space seluruh sofa.

"Bangun, Bin. Kita harus balik, Papi nyuruh kita balik kalau nggak kita bakalan miskin mendadak. Gue nggak mau ya, gara-gara gue nggak bisa bawa lo balik terus harus nanggung jeleknya."

Hanbin masih terlelap, perkataan Jennie bahkan tidak terdengar sama sekali. Hanbin tidur sudah seperti orang pingsan.

"Woy kecoa terbang!" pekik Jennie dengan suara melengking. Tanganya menarik selimut yang menutupi sebagian tubuh Hanbin. "Bin, bukan waktu yang tepat buat ngebo sekarang. Urgent woy ini!"

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang