64. Hari Itu Tiba.

1.7K 185 113
                                    


23 Juni’20



"Cantik banget mantu mami."

Pintu sebuah ruangan terbuka, Lisa gadis yang tengah berdiri didepan kaca dengan gaun putih yang indah menjuntai menutupi kaki jenjang nya mengalihkan atensinya, menatap sang mertua yang sedang berjalan dengan mata berbinar kearahnya.

"Mami." gumam Lisa seraya membalik badan dan tersenyum lembut pada wanita paruh baya itu.

"Astaga, Hanbin kalau lihat kamu begini kayak nya lupa daratan dia."

Lisa tertawa kecil, dia kembali berbalik menatap kaca yang memantulkan dirinya. Dia meneliti setiap lekuk wajahnya yang sepuluh menit lalu baru saja selesai di rias oleh MUA terkenal kenalan mertuanya. Menghela nafas pelan Lisa mengangguk seakan meyakinkan dirinya sendiri.

Hidup itu memang lucu, Lisa menentang kisah seperti cinderella dikehidupan nyata. Baginya, jodoh adalah cerminan dari diri sendiri. Terlalu mustahil jika pangeran berkuda putih akan menikahi seorang upik abu. Tapi lihat, kisahnya tidak jauh berbeda.

Berawal dari pertemuanya dengan Jennie yang tidak disengaja ketika pertama kali masuk di Sekolah Menengah Atas lalu menjalin sebuah persahabatan hingga mengantarkannya pada seorang Hanbin Hardja Anggoro, Kakak kandung sahabatnya yang terlahir dari keluarga berdarah biru.

Lisa awalnya merasa tidak pantas jika harus berteman dengan Jennie, tapi karena kegigihan wanita itu Lisa tidak bisa menolak. Walau dia harus mendengar celotehan negatif dari siswa seisi sekolah. Bagaimana bisa seorang murid beasiswa yang berpenampilan tidak menarik bisa berteman dengan Jennie si darah biru dengan seluruh barang branded yang menempel di tubuhnya?

Penderitaan itu tidak berhenti sampai  ketika Hanbin dengan tidak sengaja pula masuk kedalam kehidupan nya. Menyembuhkan nya dari luka dan memperkenalkanya dengan luka baru. Menjungkir balikan kehidupan Lisa, mengenalkan kehidupan yang sangat 'liar' dan berujung membuat sang Ayah menelan kekecewaan.

Tapi Lisa bahagia.

Dia tidak menyesal mengenal Hanbin, mencintai Hanbin dan mengandung anak dari lelaki itu. Lisa bahagia, walau kisahnya sampai sekarang seperti sebuah cerita didalam novel——cinderella story.

"Lisaaaaa!"

Jennie membuka pintu itu sedikit keras, menyentak Lisa dari khayalanya juga membuat Amirta memekik kaget. Jennie tersenyum polos dengan menggendong seorang bayi mungil yang seperti meronta meminta susu.

"Baby Mahes nangis terus, duh dia ngusel-ngusel ke dada gue terus nih. Kan geli, gila onty masih perawan sayang mana ada asi nya ini dada." omel Jennie sambil menimang Bayi dalam gendonganya.

Mahesa Wajramani Anggoro.

Bayi lelaki, berumur dua minggu itu adalah cucu pertama dari keluarga Anggoro juga Manoban. Putra pertama dari pasangan Hanbin Hardja Anggoro dan Lalisa Manoban.

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang