14. Yoyo

3K 382 14
                                    

Setengah jam Lisa menunggu, terduduk disofa dengan sedikit risih karna gaun nya yang harus tersingkap sehingga memperlihatkan paha mulusnya. Ia menunggu Hanbin yang tak kunjung kembali setelah perkataan sinisnya tadi dan meninggalkan Lisa seorang diri disana.

Jam sudah menunjukan pukul setengah satu dini hari, ia sudah tak tahan menahan kantuk. Matanya sesekali terpejam dan kepalanya yang terjatuh menimpa sanggahan sofa, Lisa kembali berusaha membuka matanya dan merogoh ponselnya yang ternyata mati. Dia menghela nafas kasar, hingga sebuah suara cukup mengagetkan Lisa.

"Loh, lo disini ternyata?"

Lisa sedikit lega ketika melihat Yoyo dan June yang berjalan masuk menghampirinya.

"Iya, Kak Hanbin yang bawa aku kesini tapi dia pergi gak tau kemana."

"Loh ? Dia keluar?" Tanya June.

Lisa melirik June yang berjalan kearah dapur dan mengambil sebotol air dingin dakam kulkas.

"Engga, dia keatas."

Yoyo terkekeh pelan. "Si Hanbin bisa-bisa nya nganggurin cewe kaya gini..." Gumam Yoyo, kemudian dia kembali menatap Lisa yang terlihat sudah sangat mengantuk. "...lo tidur disini aja, udah malem juga kan kalo pulang. Biar gue tidur dikamar Hanbin malam ini."

Lisa hanya mengangguk, Yoyo menuntun Lisa menunjukan kamar yang akan dia gunakan. Diarah belakang, Lisa tak henti-henti nya menatap Yoyo. Postur tubuhnya tak sebagus June ataupun Hanbin, namun kenapa Lisa begitu menyukainya?

Lisa menggelengkan kepalanya cepat, dia tak mungkin menyukai secepat itu. Dia tidak ingin hal kemarin terjadi kembali hanya karna Lisa terlalu mudah membuka hati.

"Ini kamar gue, lo pake aja..." Ucap Yoyo seraya masuk kedalam, sedangkan Lisa hanya memperhatikan pergerakan Yoyo diambang pintu. Dia tak terbiasa berada dalam satu ruangan bersama lelaki terlebih itu dalam sebuah kamar.

Yoyo membuka lemarinya dan mengambil sebuah switer tipis besar miliknya dan kembali menutup lemari itu. Dia berjalan kembali kearah Lisa dan melemparkan sweter itu pada kepala Lisa. Yoyo terkekeh pelan tangannya terulur mengacak rambut Lisa gemas.

"Lo itu polos banget sih..." Ucap Yoyo, dia menyingkirkan switer itu dan melihat Lisa yang sudah menekuk wajahnya sebal. Sekali lagi, Yoyo terkekeh pelan. "...cuci muka ganti baju abis itu tidur, biar besok gue suruh Jennie kerumah lo bawain seragam sekolah."

Yoyo pun pergi meninggalkan Lisa yang terdiam mencoba merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat diluar kendali. Lisa tak habis fikir kenapa efek dari perlakuan Yoyo bisa sedahsyat itu? Padahal tak ada skinship berlebihan diantara mereka?

"Ini gue kenapa sih." Gumam Lisa seraya mengacak rambutnya frustasi.

"Jennie, tolongin gue." Pekik Lisa seraya berlari masuk kedalam kamar mandi.

***

"Lisa dibawah, dan lo enak-enakan main PS disini."

Hanbin melirik Yoyo sekilas yang tiba-tiba masuk kedalam kamarnya, tanpa menjawab perkataan Yoyo, Hanbin kembali memfokuskan dirinya pada game. Yoyo hanya mendengus dan merebahkan tubuhnya pada kasur empuk milik Hanbin.

"Ngapain lo?" Tanya Hanbin yang tak terima temlatnya diambil alih oleh orang lain.

"Tidurlah."

"Tidur dikamar lo, jangan disini.'

Yoyo bangun, dia menatap Hanbin sedikit lama. Kemudian senyumnya terbit dari bibir tipisnya. "Yauda, berarti malam ini gue tidur bareng Lisa."

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang