Kemaren absen, lagi riweuh maaf yah..
So, vote and coment jangan lupa!
150 komen deh di part ini, aku kasih double haha24 Mei’20
"Lisaaaaaa.""Gue beneran nggak rela jauhan sama lo, Lis."
"Hoe nanti yang ngomelin gue kalau gue nggak becus-becus nari siapa dong?"
Perkataan Rose langsung dijawab oleh toyoran Jennie, "Kalau itu gue siap ngomelin lo, lihat otak lemot lo itu gue yakin seratus persen bakalan kasih lo extra latihan." balas Jennie menggebu-gebu.
Rose hanya memberenggut lucu sebelum sebuah tangan mengelus puncak kepalanya.
"Cewek gue ini." kata June.
Jennie membeo, seketika dia tersenyum senang ketika Jaewon juga menggandeng tanganya lalu berkata.
"Dia juga cewek gue."
Yang langsung membuat orang-orang disana bersiul menggoda, pasalnya Jaewon jarang sekali bersikap manis, sebelas dua belas dengan Hanbin. Beda nya Jaewon tidak sekeras titisan Anggoro, dia masih mempunyai sisi yang mampu membuat orang-orang disekitarnya tidak naik darah.
"Yang jomblo diem aja diem." sindir Bobby. Pria itu juga sudah berada di sisi Jisya sambil menggandeng tangan wanitanya.
Tentu mendengar perkataan dari Bobby membuat kaum menyandang status Jomblo mencebik kesal, tak terkecuali Hanbin. Lelaki itu seperti tertampar oleh kenyataan, bahwa sekarang dirinya juga jomblo.
"Gue single." jawab Hanbin pelan.
June tertawa, "Sama aja bego, sendiri." balasnya dengan menekankan kata 'sendiri'.
"Alasan, Bin. Jomblo ya jomblo aja." Chan melirik Lisa, lalu sejurus kemudian dia berdehem sebelum kembali melanjutkan perkataanya. "Ya kan Lis?"
Lisa hanya tersenyum miring, posisi nya tidak begitu nyaman sekarang. Lebih tepatnya, ketika statusnya dan Hanbin berubah banyak moment teman-teman mereka yang menggodanya perihal status. Lisa yang menjadi pihak 'yang mengakhiri' -pun tentu dilanda rasa bersalah karena membiarkan Hanbin menjadi bulan-bulanan teman-temanya.
"Beda, Single itu pilihan dan jomblo itu takdir." balas Hanbin cepat.
Woooo~
Koor, semuanya mencibir Hanbin. Alasan macam apa itu? Jomblo dan single sama saja sendiri, tidak ada bedanya. Itu hanya sebuah alibi dari seseorang yang tidak terima dengan perubahan statusnya saja.
"Eh bentar, Hanbin beneran lo mau nganterin Lisa sampai London?" akhirnya Jay mengeluarkan suaranya juga, setelah dari tadi hanya menjadi pendengar.
Hanbin mengangguk mantap, "Tiga hari gue disana."
Lisa membulatkan matanya, "Nggak bin, kita udah sepakat kamu langsung pulang nggak ada nginep-nginep."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔
Fiksi RemajaCover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain, dia hanya menjadikannya sebuah alat untuk berbalas dendam. ©Copyright - pjy1106 2019 #6 in kimhanbin #225 in teen #67 in ikon #53 in june ...