Kenalin anak ayam aku. Ganteng kan?
04 Mei'20
-
-
-
-
-
-
-"Bangsat!"
Untuk kesekian kalinya Hanbin merobek kertas itu, kertas berisikan lirik-lirik lagu yang ingin Hanbin coba buat. Tetapi, sejak pertengkaranya dengan Lisa, Hanbin seakan bertemu jalan gelap dan buntu, tidak ada penerangan. Tulisanya sangat buruk.
"Istirahat dulu, nggak usah maksain!" kata Bobby, pria itu menyodorkan satu cup kopi panas untuk Hanbin. Duduk di sofa menatap punggung Hanbin yang sedang membelakanginya.
"Kalau lo kacau gini karena Lisa, jangan diajak berantem terus. Udah tau inspirasi lo buat lagu-lagu punya lo itu si Lisa, malah diajak debat mulu. Udah kaya debat cawapres aja!"
Hanbin menghela nafas, memutar kursi kebanggaanya untuk menghadap Bobby.
"Gue nggak tau, gue cuma ngerasa hubungan gue sama Lisa makin sini malah makin kusut." gumam Hanbin tampak sedikit kacau. Pria itu menyandarkan punggungnya, mendongakan kepalanya menatap langit.
"Kalau udah hambar, selsein!" ucap Bobby tanpa mengalihkan pandanganya pada benda pipih yang ada di tanganya. "Nggak usah terlalu lama nahan anak orang, kalau cuma dibikin nangis terus."
"Nggak segampang itu lah!" seru Hanbin tidak terima.
Bobby menaikan satu alisnya, "Kenapa nggak? Gue liat lo aja ogah-ogahan sama Lisa, bukan gue doang bahkan anak-anak yang lain pun ngerasa begitu. Nggak usah egois, bin!"
Hanbin meraih kopi nya, melirik jam di dinding hitam itu. Oh sudah dini hari ternyata, dan dia masih belum menghasilkan satu lagu pun. Bodoh!
Hanbin tau, Lisa adalah alasanya. Dia menyayangi Lisa, sangat. Hanya saja dia tidak tau cara menunjukan nya, terlebih sesuatu dulu terjadi padanya. Ketika dia menunjukan seluruh perasaanya pada seorang wanita, justru dia hanya akan dijadikan alat. Hanbin takut, Lisa pergi dan berlaku seenaknya seperti Danah dulu jika dia bersikap implusif padanya.
"Gue sayang Lisa." gumam Hanbin, "...dan gue nggak akan bisa lepasin dia gitu aja!"
Bobby tertawa, "Tunjukin, jangan bikin Lisa mikir lo ogah-ogahan sama dia. Cewek kaya Lisa jarang, harusnya lo bersyukur."
"Nggak bisa, bob!"
Bobby berdecak, benar-benar dia dibuat kesal oleh Hanbin. Sebenarnya apa mau nya cecunguk satu ini?
"Gue takut Lisa jadi keenakan, ngerasa gue se-sayang itu sama dia. Jadi dia seenaknya, gue nggak bisa."
"Halah, yang lo harus tau. Danah sama Lisa itu beda!"
Perkataan Bobby sedikit menyadarkan Hanbin, yah benar kedua wanita itu berbeda. Tapi kenapa rasanya begitu sulit?
🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔
Dla nastolatkówCover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain, dia hanya menjadikannya sebuah alat untuk berbalas dendam. ©Copyright - pjy1106 2019 #6 in kimhanbin #225 in teen #67 in ikon #53 in june ...