"Jen, ini berlebihan gak sih? Gue gak nyaman."Jennie hanya terbahak dan merangkul Lisa. Dia merapikan rambut Lisa yang sedikit kusut dibagian ujungnya. Lalu melirik Rose yang kini menatapnya juga.
"Rose, lo liat dia pas jamannya pake kacamata terus rambut disanggul kan? Sama sekarang mendingan mana?"
"Nanya kaya gituan, yah mending sekarang lah."
Jennie tersenyum puas dan menatap Lisa kembali. "Lo denger? Lo cantik tau Lisa. Udah deh, cewe itu kuncinya satu harus PD."
"Lo apain cewe gue Jen sampe nunduk kaya gitu?"
Jennie membulatkan matanya termasuk Lisa yang kini menatap Hanbin dengan mulut terbuka.
Cewe? Cewe Hanbin? Maksudnya apasih. Batin Lisa.
"Hahahaa biasa aja mukanya."
"Kak gue gak salah denger kan? Lisa cewe lo? Jangan becanda deh." Pekik Jennie.
Hanbin hanya tersenyum miring dan mendekati Lisa lalu meraih pinggang Lisa dan memeluknya dengan posesif. Lisa tersentak dengan posisi itu, dia tidak nyaman. Lisa mencoba melepas pelukan Hanbin namun sulit. Hanbin semakin merepatkan badannya pada Lisa, Lisa jengah dia mendorong Hanbin kuat.
"Kak jangan kurang ajar yah, aku tau kakak mau bantuin aku tapi gak gini juga. Jangan sentuh-sentuh lagi, aku gak suka."
"Waaah Jen temen lo berani juga yaa, makin suka gue."
"Kak, dia temen gue awas kalo lo apa-apain." Ancam Jennie.
Hanbin hanya tersenyum, awalnya dia hanya berniat membantu Lisa saja karna melihat dia diperlakukan seperti itu oleh Mino sedikit membangkitkan rasa kemanusiaannya. Terlebih ini menyangkut Mino yang mempunyai cerita lama yang kurang baik dengan Hanbin juga karna kekasihnya yang Mino sengaja rebut darinya.
Hanbin tidak bisa bersabar lagi, cukup dia diam selama ini. Dulu ketika Danah adik dari Mino mendekatinya dan sukses mencuri hati Hanbin dan nyatanya itu hanyalah akal-akalan Mino. Dia sengaja menggunakan adiknya membuat Hanbin lengah dan mengambil posisi Hanbin sebagai Raja dari balap liar sekaligus ketua dari geng itu.
Dan Hanbin dia hanya mampu membiarkan itu, dan mengejar Danah yang kian pergi. Hanbin tak memperdulikan kenyataan tentang Danah yang berpura-pura mencintainya. Bagi Hanbin cintanya lebih penting, dia akan memperjuangkannya sampai dia benar-benar tak bisa berjuang lagi.
"Lo jadi pacar gue, dengan kaya gitu derajat lo keangkat. Disekolah gak akan ada yang mandang remeh lo lagi dan yang paling penting Mino, target kita bikin dia balik ngejar lo setelah itu selsai."
"Gak mungkin kalo Mino jadi balik suka lagi sama aku, orang aku katanya udah pacaran sma kak Hanbin. Gimana sih."
"Gue tau Mino, dia akan selalu rebut apa yang gue punya. Tugas lo, lo harus bikin Mino beneran suka sama lo bukan karna obsesi dia aja yang pengen rebut lo dari gue."
Sulit.
Bagaimana Lisa mampu membuat Mino menyukainya? Lisa terlalu kaku, sedangkan Mino dia menyukai wanita yang agresif.
"Lo harus banyak belajar sama gue, besok pulang sekolah kita ketemu disini lagi..." Hanbin melirik Jennie. "...tanpa dia." Tunjuknya pada Jennie.
"Kak, kok gitu? Terus gue nganggur gitu? Enggak yah, gue bakalan temenin Lisa, gue gak mau dia kenapa-kenapa."
"Gue pinjemin kartu kredit gue."
"Call."
"Matre."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔
Novela JuvenilCover Fanart cr.by Pinterest. ---- Lisa fikir Lelaki itu adalah penyelamatnya namun kenyataan mengatakan lain, dia hanya menjadikannya sebuah alat untuk berbalas dendam. ©Copyright - pjy1106 2019 #6 in kimhanbin #225 in teen #67 in ikon #53 in june ...