40. Cara Mencintai.

1.1K 176 37
                                    

SPAM KOMEN DONG, GAK USAH PELIT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SPAM KOMEN DONG, GAK USAH PELIT!

11 Mei'20
-
-
-
-
-
-

Setelah aksi lempar jaket yang dilakukan Hanbin, sukses membuat telinga Lisa benar-benar panas. Pria itu sukses membuat Lisa berada di posisi serba salah, antara senang atau kesal.

Pasalnya, setelah aksi lempar jaket itu Lisa menjadi fokus pembicaraan dari wanita-wanita yang melabeli dirinya sendiri sebagai kekasih beda perasaan pacarnya.

Banyak sekali perkataan tidak mengenakan yang dia dengar, tetapi ada juga perkataan yang sedikit membuat Lisa tenang. Hingga di kondisi serba salah itu, sebuah tepukan pelan dipundaknya membuat gadis itu mengalihkan atensi nya.

"Lisa." suara itu sedikit membuat Lisa tercekat, antara rindu dan juga takut.

Gadis itu menoleh, menatap Mino--mantan kekasihnya-- berdiri menatap Lisa dengan tatapan, lembut.

Ah Lisa jadi mengingat bagaimana pertama kali mereka bertemu, tatapan itu sama dan tidak berubah. Mino yang pertama kali dia kenal ada dihadapanya, bukan Mino yang tiba-tiba berubah menjadi Mino si brengsek yang mampu membuat Lisa hancur ketika itu.

"Bang Mino." gumam Lisa.

Pria itu terkekeh, "Bang?" tanya nya heran, sedikit asing dengan panggilan itu membuat pria itu tersenyum geli.

"Eh..anu maksudku Kak Mino." ralatnya.

Mino hanya menganggukan kepalanya, dia melirik ke arah panggung dimana ada Hanbin yang kini sedang menatapnya. Sejurus kemudia dia kembali menatap Lisa.

"Kamu ada waktu?"

Lisa menggigit bibir bawahnya gugup, sedikit melirik Hanbin yang terlihat sedang asik menebar pesonanya pada remaja kepanasan dibawah sana. Hingga dia mengangguk dan melangkah terlebih dahulu ke tempat jauh dari panggung, agar tidak terlalu bising.

Mino dengan senantiasa mengikuti nya, sebelum pergi dia menyempatkan menepuk pundak Jennie dan tersenyum manis kearahnya. Membuat Jennie membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang kini telah dia lihat.

Mino Adilaga.

Pria yang tiba-tiba saja menghilang setelah menyakiti Lisa sebegitu dalam.

"Ada apa?" tanya Lisa.

Mino tersenyum, dia menatap Lisa sekilas lalu kembali menatap ujung sepatunya. "Apa kabar?"

"As you can see, aku baik." jawabnya.

"Kamu makin cantik aja, Lis." candanya, pria itu menghela nafas sesaat. Lisa hanya mendengus geli, dia tidak tersanjung sama sekali.

"Aku mau minta maaf." katanya tegas. Mino menatap Lisa, tatapan dalam, lembuy dan penuh ketegasan. "Aku minta maaf, untuk segala yang pernah aku lakuin dulu. Aku tau, aku udah nyakitin kamu. Aku udah jahat, Lis."

[ A.1 ] Just a Tool [ COMPLETED ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang