Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
Selamat membaca :)Snape semakin heran, "Albus Severus Potter?, Apa maksudmu menyandingkan namaku, nama Albus dan Potter?"
Lexie merasa serba salah, "Er.. anu.. ini.. er.. kau akan tau enam tahun yang akan datang!"
Kerut tak hilang dari kening Snape, "Mengapa harus enam tahun lagi?"
"Tidak akan seru kalau kuberi tau", jawab Lexie sambil tersenyum
Snape menyerah akhirnya, "Baiklah, tapi aku tidak bisa menemukan cara untuk mengembalikan mu ke dunia mu dan garis waktumu, tidak sekarang"
Lexie kembali berpikir, "Sebentar, aku harus pergi ke perpustakaan, disana Hermione selalu menemukan buku yang membantu dia menyelesaikan masalah setiap tahunnya"
"Mencari masalah lebih tepatnya", saut Snape licin, "dan bagaimana kau bisa tau?"
Lexie tertawa, "Kau harus catat ini Severus, aku - tau - semuanya" dia nyengir, "Aku boleh ke perpustakaan?"
"Tidak sekarang, kau akan ditangkap Mr. Filch karena ini hampir lewat jam malam"
Lexie merengut, "Tapi aku bukan murid!"
Snape memberinya pandangan tegas, "Tidak ada pengecualian!"
∆∆∆
Lexie benar-benar sulit mempercayai semua ini, dia berjalan berkeliling kamar nya, serba hitam juga, dengan aksen sentuhan hijau di beberapa perabotannya.
Tadi Snape menawarkan untuk mengubah warnanya, tapi Lexie menolak, keduanya pun terkejut menyadari bahwa selera dekorasi mereka sama.
Lexie mengenyakkan dirinya di kasur, menatap langit-langit, pikirannya kemana-mana.
Apa orang tuanya sedang mencarinya?, Teman-temannya?. Dan bagaimana reaksi orang-orang di studio saat melihat Lexie menembus tembok?.
Dia malah tertawa saat membayangkan bukannya panik, Potterhead yang ada disana malah akan mencoba mengikutinya, tapi kalau toh benar, nampaknya tidak ada seorang pun yang berhasil menyusulnya.
Lexie menghela nafas, dia sekarang ada di Hogwarts, di ruangan sebelah ada sesosok Severus Snape, karakter.. bukan.. orang yang dia kagumi.
Beberapa kali bahkan dia memimpikan master ramuan itu, dan saat dia membaca ulang buku ketujuh atau menonton ulang film Deathly Hallows part 2, saat sampai di bagian meninggalnya Severus Snape dia pasti menangis
Dan saat dia membaca part 'Kisah Sang Pangeran' dia akan marah-marah sendiri, kepada Dumbledore yang memperalat Snape, kepada Harry dan kawan-kawannya mencurigai Snape sepanjang tahunnya, kepada James Potter dan geng-nya itu karena mem-bully Snape, dan dia sampai bisa marah kepada penulis nya karena membuat hidup yang terlalu menyedihkan untuk Severus Snape
Dia ingat, dia selalu membela Snape saat ada sebagian fandom yang membencinya, tidak mengakuinya sebagai pahlawan, dan selalu mempermasalahkan perlakuan Snape terhadap murid-murid Hogwarts, padahal dia melakukan semua itu kan karena dia mata-mata.
Intinya menurut Lexie, orang-orang yang membenci Severus Snape adalah orang-orang yang tidak pernah mau memahami Severus Snape.
Sebelum ini dia merasa dirinya konyol karena jatuh cinta kepada karakter yang tidak nyata, apalagi yang 'ceritanya' sudah meninggal.
Tapi kini semuanya berbeda, dunia yang selama ini hanya bisa dia datangi dalam mimpi, sekarang jadi nyata.
Pertanyaan - pertanyaan muncul di benaknya, bagaimana jika dia memang seorang Prince?, Kalau benar berarti kedua orang tuanya pun penyihir, ayahnya pasti yang Prince karena dia mewarisi namanya. Apakah ibunya juga darah murni atau bisa jadi Muggle?, Slytherin tidak selalu darah murni, Snape seorang penyihir darah campuran. Lexie tersenyum mengingat sebutannya, 'Half Blood Prince' keren!.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓
FanfictionMengambil latar dua tahun setelah perang besar Hogwarts dan kejatuhan Pangeran Kegelapan Seorang gadis tiba-tiba muncul di tengah dunia sihir yang damai, dan mengejutkan semua orang ketika dia benar-benar tau semuanya Namanya Alexie Severus Prince...