Ch. 19

1.7K 214 56
                                    

Dunia sihir berserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)


"Come on Sirius!, tell me right now!", kata Lexie mencoba mengimbangi langkah kaki Sirius yang lebih cepat dan lebih lebar darinya.

Sementara orang yang lebih tua hanya mengacuhkan dan mempercepat jalannya menyusuri koridor, "Tadi kan sudah ku katakan", katanya.

"Katakan apa?", saut Lexie jengkel, "Kau tadi hanya meniup telinga ku!".

Kini mereka sudah sampai didepan patung gragoyle, lantas Sirius berseru, "Prince!".

"Apa?!", ketus Lexie.

Lord Black itu memutar matanya, "Aku menyebutkan kata kuncinya, dasar Slythertroll!", sementara patung gragoyle menepi dari jalan mereka.

Lexie yang geram mencubit pinggang Sirius, "Aaw!", pekik Sirius, mengelus pinggangnya, melotot tajam kepada Lexie lalu menaiki tangga berputar.

"Apa ruginya sih beri tau aku dulu!", Lexie masih memaksa.

"Sekali tidak ya tidak!", balas Sirius.

Mereka hampir sampai di depan pintu ek ketika Lexie berkata, "Kau tau Sirius?, akulah yang menyarankan untuk menempatkan mu di kastil ini, dan sekarang aku menyesal!".

Sirius mengedikkan bahu, "Sekarang sudah terjadi kan?, tak ada gunanya menyesal".

"Oh, aku masih bisa merubahnya-", kata Lexie saat mereka sudah sampai didepan pintu masuk ruang kepala sekolah, "Ku adukan kau kepada Severus!, dia juga sangat keberatan atas keberadaan mu disini-".

Lexie membuka pintu, lantas berseru, "Sev!-", namun dia langsung mematung ditempatnya berdiri, karena dia melihat Snape sedang berjongkok dan dihadapannya ada seekor kucing abu-abu yang tidak lain adalah Kal sedang memakan makanannya.

"Waaah-", ucap Lexie cerah seraya memasuki ruangan itu, ekspresi kesalnya hilang, sementara Sirius melangkah masuk dalam diam.

Lexie berjongkok disamping Kal, mengelus lembut bulu lebatnya, "Aku baru saja ingin memberinya makan, ternyata sudah kau beri duluan-", dia mendongak menatap Snape, "Kau memang yang terbaik, Severus!".

Snape bangkit seraya menghela nafas, "Yaaah, sayangnya aku tidak bisa bermain gitar-".

Kalimat Snape itu membuat Lexie dan Sirius berpandangan, kemudian yang perempuan ikut berdiri, "Apa maksudmu?", tanyanya kepada Snape.

"Maksudku-", Snape tak menatap Lexie ketika dia menjawab, ekspresinya dingin, seperti waktu mereka pertama kali bertemu, "Maksudku-, mungkin Sirius punya hal penting untuk dibicarakan, bukan begitu?", katanya melanjutkan kepada Sirius.

"Oh- er- iya-", kata Sirius yang juga tidak mengerti atas ucapan Snape sebelumnya, tapi nampaknya dia tidak mau mempermasalahkan itu.

"Aku dapat surat dari Divisi Auror, well- dari Harry lebih tepatnya, aku sendiri belum membacanya-", dia menekankan kalimat terakhirnya sambil menoleh kepada Lexie, yang dibalas dengan pelototan. Sirius melanjutkan, "Kurasa ini tentang orang yang dibicarakan Lexie di Three Broomsticks".

Sirius bergerak ke meja kepala sekolah diikuti Lexie dan Snape, kini Snape berada didepan kursinya dengan Sirius dan Lexie berada diseberang meja. Sedangkan Kal menggigit mangkuk makanannya yang telah kosong dan berlari masuk ke kamar.

Sang auror hanya membuka segel amplopnya, sementara surat itu membuka sendiri, kemudian melayang diantara ketiga orang disana.

Auror Black,

THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang