Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowing
.
.
.
.
Selamat membaca :)Ini adalah kali pertamanya masuk ke kelas Telaah Muggle, bukan hanya masuk, melihatnya pun baru kali ini.
Lexie menyempatkan diri untuk melihat sekitar ruangan yang telah dipenuhi murid-murid kelas tujuh yang nampaknya tidak menyadari profesor baru mereka sudah hadir, karena memang semua meja -kecuali meja guru- membelakangi pintu masuk.
Isi ruangan itu cukup mengejutkan Lexie, meskipun sebenarnya tidak aneh. Karena itu adalah ruang kelas Telaah Muggle, maka ruangan itu berisi barang-barang Muggle, seperti robot, printer bahkan vacuum cleaner.
Akhirnya Lexie menutup pintu dibelakangnya dengan bunyi klik -yang meskipun kecil namun mampu membuat seisi kelas menoleh ke arah pintu.
Lexie melemparkan senyum canggung kepada sesisi kelas yang memandangnya, lalu perlahan melangkah ke meja depan dan meletakkan beberapa lembar perkamen, kemudian dia berbalik, barulah dia sadar bahwa trio Slytherin itu duduk di meja paling depan dan sedang nyengir selebar yang mereka bisa kepada Lexie.
Gadis itu memelototi ketiga temannya sebentar, lalu kembali melihat seisi kelas. Dia menarik nafas dan berkata dengan gugup, "Selamat pagi semuanya-, er-, kurasa aku tidak perlu memperkenalkan diri lagi kan?-", katanya, "Well-, tak usah basa-basi, aku akan memulai materi hari ini dengan-"
Kalimat Lexie terhenti ketika dia melihat salah satu anak Gryffindor mengangkat tangannya, "Ya?-, siapa namamu?-", kata Lexie.
"Robin Brian, profesor-", kata anak itu, "Kami ingin mengetahui alasan pemecatan Profesor Chatra, mis-".
Lexie menjadi sangat terganggu, bukan karena pertanyaan soal Chatra tapi bagaimana anak yang hanya satu tahun lebih muda darinya memanggilnya 'profesor' bahkan 'mis'.
Akhirnya dia menarik nafas lagi, dan berkata dengan suara lebih tenang, "Jadi begini-, teman-teman", dia tidak akan memanggil anak-anak didepannya sebagai muridnya, "Aku akan menceritakan semuanya tetapi dengan satu syarat-".
"Syarat apa itu, Profesor?-", celetuk anak Gryffindor lain tanpa mengangkat tangan.
"Syaratnya mudah, jangan panggil aku Profesor atau Miss, panggil saja Lexie-", kata Lexie.
"Tidak bisa begitu!-", protes Divey, berteriak terlalu keras mengingat posisi duduknya, "Kau kan guru kami!-".
Lexie menaikkan sebelah alisnya, "Kalau kau memang menganggap ku guru, mengapa nada bicaramu sangat sopan, Mr. Rosier?-", balas Lexie sinis.
Divey merasakan pipinya memanas, dan dia hampir terjatuh dari kursinya karena Therea menyikut rusuknya terlalu keras.
Lexie tertawa kecil, "Jadi bagaimana teman-teman?, kalian lebih ingin memanggil ku 'profesor' atau mendengar soal Profesor Chatra?-".
Seluruh kelas serempak menggumamkan 'mendengar soal profesor Chatra', membuat Lexie tersenyum puas.
"Baiklah-, mungkin ini sedikit tidak masuk akal, tapi begitulah adanya. Begini-, Profesor Chatra--"
Lexie hanya menceritakan garis besarnya saja, itu pun memakan waktu setengah jam pelajaran. Dan setelah dia selesai dengan ceritanya, anak-anak langsung berbisik dengan teman yang duduk paling dekat dengan mereka.
Lexie membiarkan dulu mereka mencerna narasinya, dan dia mendengarkan mereka yang sebagian merasa sulit percaya, ada yang kecewa kepada Chatra, ada pula yang tidak menyangka dan sebagainya.
Karena jangankan mereka, Lexie saja sulit mempercayai ini. Dia suka Chatra, bisa dibilang begitu, dia suka Chatra karena dia adalah satu dari sedikit orang yang memahami dunia Muggle, Lexie bisa membicarakan tentang dunia Muggle di dunia Sihir bersama Chatra.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓
FanfictionMengambil latar dua tahun setelah perang besar Hogwarts dan kejatuhan Pangeran Kegelapan Seorang gadis tiba-tiba muncul di tengah dunia sihir yang damai, dan mengejutkan semua orang ketika dia benar-benar tau semuanya Namanya Alexie Severus Prince...