Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)
"Baiklah-, karena sudah ada semua, kita mulai rapatnya-", kata sang Kepala Sekolah mengawali, "Minggu depan adalah minggu dimana biasanya, anak-anak akan melakukan kunjungan pertama mereka ke Hogsmeade".Snape berhenti sejenak, mengamati reaksi para kolega-nya, "Dan seperti yang kita semua tahu-, ada beberapa kekacauan belakangan ini.. yang paling baru dan hanya diketahui oleh orang-orang Divisi Auror dan semua staff Hogwarts, yakni penyerangan mereka terhadap-ku -atau terhadap Lexie di jalan dekat Hogsmeade".
Beberapa profesor mengangguk-anggukkan kepalanya, Snape melanjutkan, "Aku telah menerima banyak surat dari orang tua murid yang isinya adalah betapa cemasnya mereka akan keselamatan anak mereka-, jadi sekarang aku minta saran kalian untuk masalah ini-".
Profesor Flitwick mengetuk meja dengan jari-jari mungilnya sejenak, sebelum berkata, "Berapa jumlah mereka?-".
"Belum pasti-", jawab Snape muram.
Sirius memajukan badannya dan ikut berkata, "Kami - anggota Kementerian dari Divisi Auror- hanya memastikan bahwa mereka adalah sepasang- entah dua laki-laki, dua perempuan, atau laki-laki dan perempuan kami belum tau-", katanya serius, memutuskan untuk tidak menjelaskan opini tentang anak buah yang kemungkinan dimiliki oleh Pelahap Maut itu.
"Bagaimana dengan orang yang mengirim Dementor itu?, apa orang yang sama?-", tanya Profesor Slughorn.
Snape dan Sirius bertukar pandang, dan yang Gryffindor diantara mereka memutuskan untuk menjawab, "Well- singkatnya, Pelahap Maut itu tidak turun langsung, sebenarnya kami mengantongi sedikit informasi soal itu-, tapi-", dia ragu-ragu, "Itu hanya dalam lingkaran Divisi Auror-".
Banyak yang bergumam tidak setuju dengan hal itu, "Bagaimana bisa seperti itu?-", protes datang dari orang disamping Madam Pomfrey, "Kalau kami tahu informasi penting seperti itu tentu saja kami akan bisa membantu-", kata Profesor McGonagall galak -seperti biasa.
"Tenanglah Minnie-", kata Sirius yang mendapat pelototan tajam dari yang diajak bicara, "Maksudku-, Minerva, Pak Menteri Sihir ingin informasi ini hanya tersebar secara sempit, kami bertujuan agar informasi itu tidak tersebar kemana-mana dan kekhawatiran terbesarnya adalah jika informasi itu sampai ke telinga si Pelahap Maut-", jelasnya.
Alis Profesor McGonagall bertaut menambah kesan galak pada wajahnya, "Memangnya menurut mu ada orang diantara kita yang tidak bisa dipercaya?".
"Oh!- tentu saja ada-", ucap Snape, memanjang-manjangkan suaranya sembari mengangguk-angguk menatap Chatra yang ada dihadapannya.
Chatra yang sedari tadi hanya mendengarkan dan sesekali mengangguk, kini menunduk melihat meja. Selain tatapan Snape didepannya dia juga bisa merasakan tatapan lain yang tak kalah tajam dari sisi kanannya -tempat dimana Sirius Black berada.
Meski begitu nampaknya tak ada satupun staff yang menyadarinya."Jadi menurutmu kita harus meniadakan kunjungan ke Hogsmeade?-", tanya Profesor Flitwick -yang membuat Snape mengalihkan tatapannya dari Chatra.
"Aku tidak berpikir itu keputusan yang tepat-", jawab Snape, "Mengingat dulu Pangerang Kegelapan sedang berkeliaran di luar sana dan tidak pernah ada kunjungan Hogsmeade yang dihapus-".
Berikutnya Profesor Slughorn berkata, "Itu benar-, aku masih ingat bagaimana Albus meminta ku untuk mengajar kembali dan saat ada kunjungan Hogsmeade, pub milik Rosmerta itu masih juga penuh dengan penyihir meskipun sihir gelap merajalela-".
Snape mengangguk setuju, "Ya-, dan kali ini hanya Pelahap Maut", dia menghela nafas sebelum melanjutkan, "Meskipun kita tidak boleh meremehkan mereka juga, tapi ancaman yang mereka miliki tidaklah sebesar ketakutan yang disebabkan hanya dengan menyebut nama Pangeran Kegelapan waktu itu-".
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓
FanfictionMengambil latar dua tahun setelah perang besar Hogwarts dan kejatuhan Pangeran Kegelapan Seorang gadis tiba-tiba muncul di tengah dunia sihir yang damai, dan mengejutkan semua orang ketika dia benar-benar tau semuanya Namanya Alexie Severus Prince...