Ch. 15

2.3K 253 66
                                    

Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

Gimana nih?, editanku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana nih?, editanku?. Rambut sama mata nya Alan tak ubah jadi item, yeaah Severus versi rambut pendek susah nyari fotonya.
∆∆∆


Sedikit melenceng dari rencana awal, Lexie dan Snape memilih untuk makan malam di salah satu cafe yang ada di Godric's Hollow. Sambil berharap semoga Diggy tidak kecewa karena makan malam yang ia siapkan tidak ada yang memakan.

Dan itu merupakan cafe penyihir, jadilah banyak orang yang antusias ingin menyalami dan mengobrol dengan Snape, sang pahlawan dunia sihir. Meskipun beberapa dari mereka harus meyakinkan diri terlebih dahulu karena terkejut melihat perubahan rambut hitam milik Snape. Ada pula orang-orang yang membawa kamera sihir mereka.

Snape nampaknya sudah terbiasa dengan hal seperti ini, itu membuat Lexie agak terkejut mengingat sebelum perang berakhir pria itu lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah, sendirian.

Kepala sekolah Hogwarts itu tersenyum ramah kepada orang-orang, walau dia agak risau dengan penampakan wajahnya, karena dia habis menangis.

Sementara Lexie tersenyum lebar melihatnya, meskipun dia harus susah payah menyeruak diantara kerumunan orang.

"Minggir!", dia diteriaki seseorang yang membawa secarik perkamen dan pena bulu ditangannya, "Aku mau minta tanda tangan Severus Snape!".

Lexie terkikik lantas berkata, "Tanda tangan ku tidak mau?".

Orang itu hanya melengos lalu mencoba untuk mendekati Snape lagi. Sedangkan Lexie- setelah susah payah membebaskan diri dari kerumunan, dia akhirnya duduk disudut cafe di meja yang kosong.

Dia hanya menunggu disana, memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan idola itu. Dia berpikir, mungkin dia bisa memesan dulu, namun itu tak ada gunanya setelah dia menyadari para pelayan cafe ikut berbondong-bondong berebut telapak tangan Snape.

Setelah menunggu sekitar lima belas menit, barulah orang-orang rela membiarkan Snape untuk melakukan apa yang ingin ia lakukan. Mata mereka mengikuti Snape yang mendekati kursi Lexie, kebanyakan diantara mereka memasang mimik muka terkejut, ada pula yang penasaran, terkhusus orang yang tadi meneriaki Lexie langsung bergegas pergi mungkin takut kalau Lexie mengadu.

Snape melemparkan senyum simpul kepada orang-orang dan akhirnya mereka pun kembali kepada kegiatannya masing-masing. Setelah berhasil duduk dan mengetahui tidak ada yang memperhatikan, senyum Snape menghilang.
"Kenapa tidak menyelamatkan ku?!", geramnya, yang hanya dapat didengar oleh Lexie.

"Menyelamatkanmu dari apa?", kata Lexie menyeringai jahil, "Penggemar?. Kan aku penggemarmu juga".

Snape mendengus, "Setidaknya kau tidak memaksa ku memberikan tanda tangan dan berfoto".

THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang