Ch. 14

2.1K 258 54
                                    

Dunia sihir dan seisinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

"Tidak terkutuk", ucap Snape setelah memeriksa perkamen hitam itu dengan tongkatnya.

Dia dan Lexie sedang berada di ruang makan, berdiri berhadapan dengan meja diantara mereka. "Kau menemukan ini di mana?", tanya Snape.

"Ada di atas lemari di kamar ku", jawab Lexie.

Snape mengelus dagunya, "Kamar yang kau tempati adalah milik Roderick Prince-", Snape bergumam, "Ah- tentu saja, dia menyandang gelar Lord Prince, apa mungkin ini--", mata Snape membulat saat menyelesaikan kalimatnya, lalu dengan buru-buru dia membuka perkamennya.

"Apa?", kata Lexie, terkejut memandang perkamen yang telah terbuka itu, "Kosong?".

"Mungkin perkamen ini memiliki sihir yang sama dengan Peta Perampok", ucap Snape berpendapat, alisnya bertaut.

"Lalu bagaimana cara kita mengetahui isinya?", tanya Lexie.

Snape menunjuk perkamen itu dengan tongkatnya, lalu berkata

"Reveal your secrets!".
   (tulisan yang bisa didengar 😌)

Tiba-tiba bagian kiri atas perkamen panjang itu berubah warna, seolah seseorang baru saja meneteskan tinta berwarna kecoklatan diatasnya, lalu muncul tulisan, lantas Lexie membacanya, "Prince Family Tree-", dan dia merasakan jantungnya hampir copot.

Lexie menatap Snape dan dia bisa menebak kalau Snape juga hampir kena serangan jantung.

Dibawah tulisan itu terdapat tulisan lain yang lebih kecil, 'Siapa kau?'. Seakan perkamen itu mencoba berbicara kepada mereka.

Snape berusaha untuk tidak terlihat gemetar, dia menyentuh perkamen itu dengan tongkatnya, "Namaku Severus Snape". Tidak ada yang terjadi, dia mencoba lagi, "Aku Severus Snape-Prince"

Tulisan itu berubah, menjadi 'Hanya bisa dibuka Prince berdarah murni'. Snape mengerling kepada Lexie, "Kau cobalah".

Lexie terkejut, sekarang jantungnya berdegup kencang. Dia mengeluarkan tongkatnya dan menyentuh perkamen itu, "Namaku-", dia ragu, "A.. Alexie-", dia memandang Snape yang mengangguk, "Alexie Prince".

Sekarang seakan tinta kecoklatan yang diteteskan tadi telah mengguyur bagian kiri perkamen itu, semuanya berubah menjadi warna coklat. Muncul kotak-kotak berisi nama serta gambar wajah yang dibuat secara sihir tertera dibawah setiap nama.

Dan ketika kepala Lexie dan Snape saling mendekat untuk dapat membaca isi perkamen itu. Lexie terkejut melihat wajah ayahnya yang diatasnya terdapat tulisan 'Alex Prince', disampingnya terdapat garis yang seharusnya menghubungkan dengan ibunya, namun tidak ada apapun disana kecuali sebuah garis lurus kebawah diujungnya dan tertulis nama Lexie disana lengkap dengan gambar wajahnya.

Kemudian dia mengurutkan namanya dengan nama Snape, seketika napas Lexie tercekat, dia tidak bisa mempercayai matanya.

Mata Lexie masih memandang perkamen tanpa berkedip, ketika dia mendengar suara kekehan Snape. Namun suaranya terdengar parau, detik berikutnya dia mendengar bunyi berderit, Snape menjatuhkan dirinya di kursi.

Air mata mulai menggenangi mata Lexie, bibirnya bergetar namun tak ada suara yang keluar. Dahinya berkerut berusaha mempercayai apa yang dia lihat.

Sedangkan Snape masih tertawa, dan akhirnya dia berucap,

"Aku pamanmu-", lalu dia tertawa lagi. Lama-lama dia terdengar seperti orang gila.

Perut Lexie serasa mual mendengarnya, dia mendongak menatap Snape yang sekarang menumpukan sikunya di meja, dan menyembunyikan wajahnya ke dalam kedua telapak tangannya.

THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang