Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)
Suasana di kantor Profesor Telaah Muggle begitu canggung, Snape sudah duduk di sofa sementara Chatra pergi ke belakang untuk membuat teh."Silahkan-, Severus-", kata Chatra -dengan tangan gemetar- meletakkan cangkir teh didepan Snape, lalu ikut duduk di seberangnya.
"Terimakasih-", kata Snape, tapi belum menyentuh cangkirnya.
Chatra duduk menyilangkan kaki, masih memegangi cangkir kopi-nya dan menyesapnya saat Snape berkata, "Bagaimana Lexie?-".
Snape sebenarnya hanya ingin basa-basi dulu, tapi Chatra malah hampir menyemburkan kopinya,
"Apa?-", kata Chatra, "Er- Lexie-", jantung nya berdebar, pasti Black sudah memberitahu Snape-.
Snape menaikkan sebelah alisnya, "Ya-, dia tidak kurang ajar kan?, maksudku dia itu anak yang agak menyebalkan-".
Kelanjutan dari kalimat Snape membuat Chatra menghela nafas lega, keringat dingin yang baru muncul di pelipisnya tak jadi mengucur, "Oh- tidak-, tentu saja tidak-", jawabnya, "Dia anak yang baik-".
Snape memandang koleganya, kenapa Chatra bertingkah sangat aneh?, "Kau baik-baik saja?-".
"Apa?-", saut Chatra, mendongak dari cangkirnya tetapi berusaha sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan atasannya itu, "Aku baik-", tapi suaranya tak bisa berbohong dia terdengar salah tingkah, "Aku tidak apa-apa".
"Kau tidak terlihat seperti itu-", sangkal Snape, "Apa kau tidak suka aku disini?-".
"Kepala Sekolah-, apa yang kau bicarakan?-", jawab Chatra cepat, nadanya di manis-manis kan, "Tentu saja aku sangat tidak keberatan kau berkunjung ke kantor ku-", lanjutnya, namun pada kenyataannya dia benar-benar resah sekarang, dia bukan ahli Occlumency, bagaimana kalau mantan Double Agent didepannya ini membaca pikirannya tentang Lexie?.
"Kalau begitu-, tak usah banyak chit-chatt, langsung ke inti nya saja-, begini--".
...
∆
Hari-hari berikutnya kelas Telaah Muggle ketambahan satu orang lagi, yaitu Sirius Black,
"Aku juga ingin mendengar suara merdu mu-", auror itu memberi alasan saat ditanya Lexie, "Aku juga penasaran dengan permainan gitar Profesor Chatra-", lanjutnya sembari menatap Chatra tajam, sementara yang ditatap hanya bisa menelan ludah dengan getir.
Beberapa kali Sirius memaksa ikut bernyanyi, dan bisa diprediksi selanjutnya -lagunya menjadi rusak dan semua nada yang Sirius nyanyikan sumbang.
Namun Chatra tidak bisa melakukan apapun, dia hanya pasrah dan menerimanya. Sedangkan anak-anak yang juga sama sebalnya dengan Lexie gara-gara Sirius --berusaha ditenangkan oleh Chatra.
....
Sementara itu, setelah ada orang lain yang tau bahwa dia suka kepada pacarnya Kepala Sekolah, hidup Profesor Chatra tidak bisa menjadi tenang seperti sebelumnya, karena dia selalu di buntuti Peeves kemanapun dia pergi sendirian.
Hantu jail itu memasang permen karet di pintu ruang kelasnya, melintangkan tali di koridor dimana Chatra biasa lewat -Peeves berhasil saat percobaan pertama, alhasil Chatra jatuh terjerembab membuat leher gitar miliknya patah, beruntung masih bisa diperbaiki dengan mantra reparo, setelah itu Chatra selalu berjingkat aneh saat berjalan di koridor, membuat anak-anak memandangnya heran.
Peeves juga membuat baju-baju zirah di koridor melompat ke depan Chatra saat profesor itu lewat, membuat jantungnya bekerja lebih keras daripada biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓
FanfictionMengambil latar dua tahun setelah perang besar Hogwarts dan kejatuhan Pangeran Kegelapan Seorang gadis tiba-tiba muncul di tengah dunia sihir yang damai, dan mengejutkan semua orang ketika dia benar-benar tau semuanya Namanya Alexie Severus Prince...