Dunia sihir beserta isinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)Lexie berjalan masuk ke kastil, pikirannya tak bisa tenang, hatinya khawatir memikirkan Snape, bahkan dia juga mengkhawatirkan Sirius dan Harry.
Dia berjalan pelan sekali, sehingga butuh waktu lebih lama sampai akhirnya ia menaiki tangga pualam dan sampai di aula depan, ketika dia berdiri di depan pintu ganda aula besar, dia bimbang, apa dia bisa menikmati pesta dengan suasana hati seperti sekarang?.
Akhirnya dia memutuskan untuk masuk, ternyata pesta memang masih berlangsung. Kursi kosong di meja tinggi kini berjumlah dua, melihat itu membuatnya tambah khawatir saja.
"Hey, kau sudah kembali?-", kata Divey ketika Lexie duduk di tempat yang sama saat dia meninggalkan aula, "Katanya lama-".
Lexie hanya bisa tersenyum miring, "Tidak apa-apa".
Stephan menjulurkan lehernya kearah pintu ganda, "Dimana Profesor Snape?-", dia bertanya.
"Dia-", jawab Lexie ragu, "Dia masih diluar, masih ada urusan-".
Ketiga temannya sepertinya tahu kalau Lexie sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka, Therea baru saja membuka mulutnya ketika sebuah suara terdengar dari belakang Lexie,
"Profesor Prince?-", sontak Lexie menoleh dan mendapati Profesor McGonagall tengah berdiri dibelakangnya.
"Profesor McGonagall?, ada yang bisa saya lakukan untuk anda?-", jawab Lexie.
"Ya-, kupikir kita harus bicara sebentar-", ucap Profesor McGonagall, dia kelihatan agak khawatir.
"Baik, Profesor-", kata Lexie, kemudian profesor kawakan dan profesor baru itu keluar dari aula besar.
"Lexie, kukira tadi kau pergi bersama Severus-", kata Profesor McGonagall segera setelah pintu ganda aula besar tertutup.
Ternyata benar -pikir Lexie, "Well-, seperti itulah prof-, er- Minerva, aku memang pergi bersamanya-".
"Lalu dimana dia sekarang?, Sirius juga tidak terlihat, apa ada sesuatu yang terjadi?-", tanya Profesor McGonagall.
Lexie mencoba mengambil keputusan, dia harus berbohong- atau menceritakan yang sebenarnya kepada Profesor McGonagall?.
"Er-, itu-", gumam Lexie, menunduk memandang lantai batu.
"Aku ingin kau jujur kepadaku, Lexie-", kata Profesor McGonagall, nadanya mulai terdengar galak.
Lexie masih belum mengatakan apa-apa, namun suara lain terdengar, "Ada apa, Minerva?-".
Lexie mendongak dari lantai dan melihat Snape berjalan bersama Sirius dari kejauhan, perasaan lega menerpanya, dia langsung berlari dan menghambur ke pelukan Snape.
"Syukurlah kau baik-baik saja!-", pekiknya."Aku tak apa-", kata Snape, membelai punggung gadisnya.
"Tidak peduli kepada ku kan?-", celetuk Sirius, menyisir rambutnya kebelakang.
"Kenapa kau bisa tidak baik-baik saja, Severus?-", Profesor McGonagall tenyata telah mendekat, maka Lexie melepas pelukannya.
"Well-, begini, Minerva-, jadi-", kata Snape memulai, "Kau tau ini tanggal berapa kan?-", Profesor McGonagall mengangguk, Snape melanjutkan, "Kami sedang mengunjungi makam Lily dan Potter ketika tiba-tiba ada serangan-".
Profesor McGonagall menangkupkan telapak tangan ke mulutnya, "Bagaimana mereka bisa tau kalian ada disana?-, apa kalian merencanakan kepergian kalian di tempat umum?-", katanya terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓
Fiksi PenggemarMengambil latar dua tahun setelah perang besar Hogwarts dan kejatuhan Pangeran Kegelapan Seorang gadis tiba-tiba muncul di tengah dunia sihir yang damai, dan mengejutkan semua orang ketika dia benar-benar tau semuanya Namanya Alexie Severus Prince...