Ch. 6

2.8K 366 25
                                    

Dunia sihir dan seisinya
milik J.K Rowling
.
.
.
.
Selamat membaca :)

Lexie mendudukkan diri di kursi yang ada di seberang meja kepala sekolah. Snape menggeser kursinya mendekat ke meja, "Mereka Pelahap Maut"

Mata Lexie membelalak, "Mereka apa?!"

Snape menarik sesuatu dari balik jubahnya yang ternyata koran Daily Prophet. Lexie meraihnya, perutnya serasa jungkir balik saat melihat foto di halaman depan, "Ini,- ini tidak mungkin,-"

"Ya", tutur Snape membenarkan pemikiran Lexie

Lexie menatap Snape lekat-lekat, "Ini- Tanda Kegelapan-"

Lexie gemetar melihat foto bergerak hitam putih tengkorak kolosal, yang terdiri atas bintang-bintang zamrud, dengan ular terjulur dari mulutnya seperti lidah. Berpendar-pendar diatas langit Diagon Alley yang suram. Dengan judul yang ditulis besar-besar diatasnya,
'TANDA KEGELAPAN MUNCUL KEMBALI' , lalu menghilang dan berganti,
'PELAKU TAK TERTANGKAP', dan berganti lagi,
'PANGERAN KEGELAPAN BANGKIT?'

Membaca itu membuat Lexie mengernyit, "Ini omong kosong!, Voldemort sudah mati!, dia benar-benar mati kan?!"

"Indeed", jawab Snape

"Dan bagaimana kau bisa se-tenang itu?"

"Sebenarnya aku kesal", Snape bersandar di kursi, membuat Lexie tambah heran, "Kesal?"

"Kementerian sudah memeriksa Azkaban," jelas Snape "tidak ada satupun tahanan yang kabur"

"Tidak ada?, lalu siapa yang bisa,- siapa yang mau melakukannya?", Lexie mengerutkan keningnya

"Kementerian mencurigai kami", tutur Snape tenang

"Kami?, siapa?"

Snape menatap Lexie, "Mantan pengikut Pangeran Kegelapan yang sudah dinyatakan bersih"

"Maksudmu orang-orang seperti Draco Malfoy, dan Lucius Malfoy?. Bahkan kau juga?"

Snape mengangguk

"Bagaimana bisa mereka mencurigai mu?, itu sangat tidak masuk akal!, seharusnya kau mendapatkan Orde Merlin! Kau ini pahlawan perang!", saut Lexie tak terima

Snape mengangkat bahu, "Ya begitulah", dia menarik sesuatu lagi dari dalam jubahnya, kali ini selembar perkamen kecil lalu menyerahkannya kepada Lexie yang membukanya

Ternyata surat, ditulis dengan rapih dan terdapat stempel kementerian sihir di ujung bawah sebelah kanan, "Ini-", kata Lexie tak paham

"Itu surat panggilan dari Kementerian Sihir", jelas Snape, "Giliranku besok"

"Kau akan pergi ke kementerian?", tanya Lexie, Snape mengangguk lagi

"Aku ikut!", seru Lexie, membuat Snape mengangkat sebelah alisnya,
"Kau kira disana ada taman bermain?", cibir Snape

Lexie merengut, "Aku tau apa yang ada disana!, ayolah, izinkan aku menemanimu!"

"Tidak", Snape menggeleng

Lexie berdiri merengut kesal sambil melipat tangannya, Snape menaikkan sebelah alisnya, "Kau marah?"

Lexie tetap diam membuat Snape menghela nafas, "Baiklah, kau boleh ikut, tapi-"

"Benarkah?", ucap Lexie seketika, wajahnya jadi cerah
Snape terkekeh, "Tidak jadi"

"Severus! Kau ini!," seru Lexie kesal lalu mencabut tongkatnya dan mengarahkannya kepada Snape "Mau ku kutuk?!"

THE PRINCE | SEVERUS SNAPE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang