⚠️Warning : mature content⚠️
Happy reading!
[ Untuk pembaca baru, silahkan tetap menekan tombol vote untuk menghargai karya saya ]
Christopher membenci Aurora.
Itu bukan hal baru atau sebuah rahasia yang harus di tutup-tutupi. Mungkin semua orang di sekolah mereka sudah mengetahui hal itu. Kenapa? Karena Christopher tidak pernah mau bersusah payah menutupi rasa tidak sukanya pada perempuan bernama Aurora itu. Atau bahkan rasa bencinya?
Jika di tanya alasan spesifiknya mungkin Christopher sendiri tidak begitu mengerti alasannya membenci perempuan bernama Aurora itu. Hanya saja sikap dan tingkah laku Aurora selama ini membuatnya muak dan membenci perempuan itu.
Aurora Euphemia Gwyneth.
Nama yang sangat cantik 'kan? ya, sama seperti pemiliknya. Aurora atau perempuan yang biasa di panggil Ara itu memang sangat cantik. Iris biru lautnya yang menenggelamkan, bibir tipis pintar miliknya, dan tubuh yang sialnya terbentuk di bagian-bagian yang pas. Begitu pas hingga membuat kaum adam begitu menggilainya.
Semua kesempurnaan yang di miliki perempuan itu semakin di dukung dengan fakta bahwa dirinya adalah satu-satunya putri dari seorang pengusaha kaya raya yang cukup terkenal di negaranya.
Dan di sana masalahnya. Aurora terlahir dengan puluhan pelayan yang siap melayaninya, limpahan harta yang dapat mengabulkan semua keinginannya. Dan semua itu, membuat Aurora terbiasa mendapatkan apa yang ia mau secara instant. Tidak terbiasa dengan sebuah penolakan.
Semuanya kesempurnaan seolah-olah memang berpihak pada Aurora. Wajah yang cantik, keluarga kaya raya, teman-temannya yang banyak, dan posisinya disekolah yang tak main-main dan cukup di segani. Ketua Crushaders, sebuah kelompok cheerleader di sekolahnya.
Karena itu semua, seorang Christopher Zenobhia membencinya. Karena sifat angkuh dan sok berkuasa perempuan itu.
Dan juga karena Aurora pintar dalam memanfaatkan semua yang ada dalam dirinya. Termasuk wajah cantiknya itu. Christopher benci dengan perempuan yang senang bergonta-ganti pasangan dan justru merasa bangga karena hal itu. Dimata Christopher, perempuan seperti itu justru terlihat murahan.
Christopher berani bertaruh di luar sana ada begitu banyak pria yang rela mati hanya untuk mendapatkan seorang Aurora. Bahkan temannya sendiri juga tergila-gila dengan Aurora. Perempuan itu seperti memiliki kharisma dan daya pikat tersendiri. Dan lagi, Christopher benci harus mengakuinya karena hal itu benar adanya.
"Sialan. Aurora terlihat semakin cantik setiap harinya."
Christopher mendengus mendengar kalimat yang entah ke berapa kalinya terucap dari sahabatnya, Orion, yang selalu memuji Aurora di setiap kesempatan. Seperti saat ini contohnya.
Orion bahkan tidak fokus dengan bola basket di hadapannya karena sosok Aurora yang tengah bergerak lincah dengan pakaian ketat seksi yang memamerkan lekuk tubuhnya. Tidak sendirian, tapi memang hanya Aurora yang memiliki daya pikat yang tidak bisa di tolak.
Christopher benci dengan Aurora yang pandai memecah fokus seseorang.
"Aku akan melemparmu dengan bola jika masih memperhatikan perempuan itu, Ion." ucap Christopher melempar bola ke arah Orion tanpa aba-aba yang langsung membuat pria itu kewalahan namun dengan cepat dapat menguasainya.
Latihan mereka berlangsung selama beberapa menit sebelum akhirnya suara peluit terdengar yang menandakan waktu untuk istirahat sebentar.
"Aurora tidak pernah gagal memecah fokusku." ucap Lucas, pria yang juga menjadi anggota klub basket tidak memutus matanya ke arah Aurora meski tengah meneguk air mineral miliknya dengan nafas terengah.
"Kau harus membantuku dekat dengannya, man!" ucap Orion memukul bahu Adrian pelan. Pria itu menghela nafas pelan kemudian berdehem malas. Orion bukan orang pertama yang mengatakan hal itu padanya.
Mungkin ada puluhan orang lainnya yang juga mengatakan hal yang sama. Menjadi teman yang lumayan dekat dengan Aurora bukan hal mudah mengingat perempuan itu cukup jarang memeliki seorang teman dekat laki-laki. Tapi, cukup sering mengganti kekasihnya.
"Berhenti membicarakan perempuan itu."
Ucapan Christopher berhasil membuat teman-teman basketnya yang sejak tadi membicarakan Aurora langsung terdiam. Christopher adalah kapten mereka dan pria itu sangat di segani di klub basket juga di sekolahnya.
"Kau benar-benar tidak menyukainya? kenapa?" tanya Orion mengerutkan alisnya
"Aku benci perempuan murahan."
Mata tajam Christopher mengikuti langkah jenjang Aurora yang berjalan menghampiri seorang pria yang menyandar di pintu ruang olahraga indoor. Mendengus melihat bagaimana Aurora mencium pria itu singkat.
Mereka tinggal di Italia dan hal itu adalah hal lumrah di sekolah mereka. Bukan hanya Aurora yang melakukannya, tapi Christopher begitu membenci Aurora. Apapun yang di lakukan perempuan itu terlihat salah di matanya.
Entah apa yang membuat Aurora menoleh, namun sepersekian detik mata tajam Christopher beradu dengan iris biru perempuan itu. Aurora tersenyum miring kemudian berlalu dengan rangkulan pria itu di pinggangnya.
"Perempuan sialan."
- - -
welcome to Atelophobia!🥳
semoga kecanduan sama karya aku yang ini🌈untuk adik-adik under 17tahun yang tersesat ke cerita ini, masih ada waktu untuk delete Atelophobia dari library / reading list kalian🥰✨
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelophobia [COMPLETED]
Romansa17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ Christopher memang membenci Aurora, sangat. Tapi bukan berarti ia akan menyia-nyiakan tubuh Aurora untuk menuntaskan nafsu bejatnya. Toh wanita itu menikmatinya. Dan Aurora tidak...