S - 1

19.8K 2.2K 162
                                    

Scene terakhir...

"Selamat bekerja" ujarnya main-main. Hasa merotasikan matanya lalu bergegas pergi.

Dan, inilah titik berengseknya. Awal di mana semua kenakalan dan keerotisan akan dimulai.

So, enjoy it~

[Aku mau ngingetin, story ini bakalan intens banget, seksi dan nakal]
____________________________



Hasa memarkirkan mobilnya dengan tergesa-gesa. Masalahnya dia telat, salahkan jalanan Seoul yang ramainya seperti pameran pinggir taman kota. Setelah berhasil memarkirkan mobil dengan baik, Hasa buru-buru keluar dari sana, berlari menuju lift dan membuka buku yang berisi jadwal-jadwal penting, walaupun hanya sehari, Hasa harus profesional.

Kakinya melangkah dengan gesit, banyak pasang mata yang menatap heran ke arahnya. Khususnya para kaum pria. Bagaimana tidak, kemeja satin tipis itu mencetak lekuk tubuh Hasa, belum lagi rok ketat itu, rasanya kalau di spank, pasti akan berisik. Kotor memang, tapi Hasa sendiri suka dengan hal-hal nakal, membangkitkan gairan, merasa tertantang, Hasa suka ditantang, karena dia suka mengalahkan.

"Maaf, anda siapa? Lift ini hanya boleh digunakan oleh Mr Jeon," ucap seseorang, Hasa menoleh dan memasang wajah seperti 'oh, begitu'.

"Aku Cha Haebom, salah satu karyawan di sini. Aku belum pernah melihatmu."

Pria itu menyodorkan tangannya, Hasa menerima tangan itu dan menjabatnya.

"Han Sarang, panggil saja Hasa. Adik Han Hana, aku menggantikan dia, hari ini saja. Boleh aku bertanya, apakah Tuan Jeon sudah datang?"

"Oh, Mr Jeon biasanya datang jam sembilan. Sebentar lagi juga dia datang. Aku hanya ingin bilang, lift karyawan di sebelah kiri, ini lift khusus Mr Jeon."

"Ya, ya. Terima kasih" ucap Hasa lalu pria tadi pergi dan sesekali mencuri pandang ke arahnya.

"Lama sekali" gumam Hasa sambil melihat ke arah lift karyawan yang kini berada di depannya. Maka setelah melihat ke belakang dan suasana sepi, bagian lift memang sedikit terpisah dari kegiatan di depan sana, Hasa menggeser posisinya, kini ia berhadapan di depan lift yang katanya khusus boss kolot.

"Persetan, sama-sama lift" ujar Hasa lalu mencoba menekan tombol yang ada di sebelah kanan namun sebuah tangan menahannya. Gadis itu reflek berbalik.

Matanya melotot, wajah Hasa mendongak untuk menatap orang itu. Shit, shit, shit! Fucking shit! Apakah ini yang diceritakan Hana sebagai boss kolot? Justru yang berada di depannya adalah, fucking sexy daddy. Maksud Hasa, dia seksi, oke.

"Lift karyawan di sebelah sana," ujarnya singkat namun suaranya seperti gairah besar.

"Minggir," ujar sosok itu lalu Hasa menyingkirkan tubuhnya dan si boss masuk ke dalam lift, maka dengan langkah seribu, ketika lift karyawan juga terbuka, Hasa buru-buru masuk. Sialan, tubuh Hasa rasanya panas. Memang, boss nya itu berpenampilan sangat formal, rambutnya ditata klimis, tidak asik. Tapi Hasa bisa melihat otot yang dicetak dari jas hitamnya serta rahangnya yang tegas, fuck.

Setelah lift terbuka, Hasa keluar dengan langkah cepat. Ia menghampiri meja yang berada di depan ruangan besar, ruangan Jungkook, karena ada tulisan, CEO's. Baru saja Hasa menaruh dokumen yang dibawanya, pintu ruangan terbuka, Jungkook menghampirinya dengan raut datar.

"Miss Hasa, call me Sir. Bring this document to my room, now."

Hasa menelan air liur.

"Yes, Sir. Your command" jawabnya. Tidak lama setelah itu Jungkook berjalan melewatinya, entah kemana. Tapi Hasa suka pahanya yang sekal itu. Kalau dirinya dipangku, pasti seksi sekali.

Enggan terlarut dalam pikiran kotornya, Hasa berjalan memasuki ruangan Jungkook. Didominasi oleh warna abu-abu tua. Tidak ada warna cerah sama sekali. Mejanya pun tertata rapi. Jungkook benar-benar kolot.

"Dasar kolot."

"Siapa yang kolot?"

Rasanya seperti baru saja menjatuhkan berlian termahal di dunia. Hasa terkejut. Ia reflek berbalik dan melihat Jungkook di belakangnya. Kenapa tidak bersuara sama sekali.

"Sorry, Sir."

Jungkook menatap Hasa dengan intens.

"Kau, adik Hana noona?"

Hasa mengangguk. Sial, lidahnya kelu.

"Kakak mu bekerja dengan baik di sini. Ku harap kau tidak mengacaukan kantorku atau jadwalku."

Kening Hasa berkerut.

"Kau meremehkan aku, Sir?"

Jungkook hanya diam.

"Ketahuilah, aku bahkan bisa melakukan hal yang tidak pernah kau pikirkan sama sekali. Jadi jangan meremehkan aku. Oh ya, kalau boleh jujur, penampilan mu kolot. Tidak modis untuk ukuran pengusaha muda yang se-"

Jungkook mencondongkan tubuhnya, mengurung tubuh Hasa di antara kedua lengan milik pria itu.

"Sebelumnya tidak pernah ada yang berani banyak bicara sepertimu, kau tidak takut ku tendang keluar?" bisik Jungkook. Hasa tertawa pelan, Jungkook menantangnya?

Tangan gadis itu dengan lancang menyentuh dasi Jungkook lalu ia menariknya hingga wajah mereka begitu dekat. Bahkan Hasa bisa melihat dengan sangat jelas bagaimana seksinya philtrum bibir pria itu.

"Ku rasa tidak ada hal yang mesti aku takutkan dari itu, Sir. Omong-omong tubuhmu bagus, aku tipikal orang yang jujur. Aku tertarik denganmu, walaupun kau kolot dan tua, tidak masalah."

Kini giliran Jungkook yang terkekeh pelan. Tangannya meraih wajah Hasa, maka dengan reflek yang bagus, gadis itu memejamkan matanya, merasakan hembus nafas Jungkook di atas bibirnya.

"Aku tidak tertarik dengan anak kecil. Miss Han, lakukan tugasmu dengan baik. Jika ada teman ku datang, namanya Kim Taehyung, antar dia masuk."

Setelah itu Jungkook menjauh darinya. Hasa terkejut, pria itu langsung duduk di kursi kebanggaannya tanpa mengatakan hal apapun. Sungguh, hanya segitu saja? Apa dia tidak salah, Jungkook, pria itu tidak tertarik?

"Miss Han, tolong keluar."









Tbc
Jeon Jungkook, kamu di sini kubuat jadi seintens mungkin...

SIR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang