Scene terakhir...
"Hyung..."
"Iya?"
"Ini baru yang kedua. Bukankah, aku harus mencoba sampai yang ketiga?"
"Memang iya, tapi ini bukan film, Jungkook sadar" ujar Yoongi yang baru saja muncul di samping Hoseok.
So, enjoy it~ ( Sambil dengarkan 10000 hours JK di SoundCloud yaa)
____________________________Malam itu, kesimpulan yang Hasa buat, kembali menemui kesalahan. Dirinya terlalu bodoh memang untuk percaya bahwa Jungkook akan mengejarnya sampai apartment. Atau mungkin mencoba menghubunginya walaupun mereka sudah lost contact.
Semuanya salah, kenapa? Sebab ketika Hasa menoleh ke belakang. Pria itu tidak ada. Bahkan ketika dirinya sudah bersiap untuk tidur. Pria itu tak kunjung datang. Ponselnya pun tidak kunjung mendapat pesan atau telepon darinya. Namun nama Hana, Taehyung dan Jimin tidak pernah absen.
"Bodoh, aku. Mengharapkan sesuatu yang sudah gagal, seperti berniat memperbaiki cangkang telur yang remuk. Hanya buang-buang waktu dan tenaga serta pikiran."
Hari itu, di penghujung malam. Hasa terlelap dengan semua rasa menyesalnya. Bukan menyesal karena pergi. Justru menyesal tadi sempat berharap kembali. Jelas-jelas, harapan adalah salah satu hal yang harus diredam, jangan terlalu tinggi jangan juga putus.
Semenjak pernikahan Seokjin. Taehyung dan Jimin tidak pernah menghubunginya lagi. Sampai hari di mana, Hasa siap menerima gelar S2 nya. Kedua pria itu tidak kunjung tampak. Selesai kah?
"Hei! Ayo berfoto" ajak Yugyeom yang kini tengah merangkul bahu Hasa. Tidak terasa, sudah dua minggu sejak malam itu. Malam penyesalan yang mungkin ke seribu kalinya.
"Tidak ingin," kata Hasa sambil mencoba melepaskan rangkulan Yugyeom.
"Ini hari yang kita tunggu-tunggu. Apa yang menjadi beban pikiranmu? Oh ya, di mana keluargamu, mereka tidak datang?"
"Sebentar lagi juga sampai" ucap Hasa. Lalu benar saja, dari kejauhan, ia melihat siluet orangtuanya, Hana dan sang suami.
"Hasa!" teriak sang ibu, lalu menerjangnya dengan pelukan, begitu pula sang ayah. Bahagia, bisa menyaksikan Hasa di sana. Sementara, ketika pelukan itu terlepas, Hana memeluk adiknya. Gadis itu menyikut lengan sang suami yang justru menguap tidak tau tempat.
"Selamat" ujar pria itu dengan malas. Orangtua Hana tentu sudah paham sekali. Justru mereka tertawa, menurut mereka. Yoongi itu melengkapi sisi Hana.
"Heh, kau itu kakak iparku. Sopanlah sedikit" kata Hasa. Yoongi mengerutkan keningnya. Apa? Dasar bocah bawel, batinnya kesal.
"Berisik," hanya itu yang keluar dari mulut seorang Min Yoongi. Suami kakaknya, Min Hana.
Siapa sangka, dibalik sifat dinginnya. Yoongi lah yang perlahan membantu Hana untuk kembali 'hidup' setelah Seojoon ditembak mati oleh salah satu kawanan Haebom. Beruntung sudah diringkus dalam kurun waktu satu jam, setelah penembakan terjadi.
"Oh! Sepertinya, kami tidak bisa lama-lama."
Kening Hasa berkerut, sementara Yugyeom sudah izin pergi sedari tadi, sebab katanya sudah ditunggu untuk sesi foto dengan orangtuanya yang datang dari Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR ✓
Fanfiction[ Be wise: Mature Content] Seharusnya posisiku hanya duduk di kursi milik kakakku, Han Hana. Mengerjakan tugasnya lalu mengatur jadwal si boss 'membosankan' yang sering dia ceritakan padaku. Boss yang kuno, jauh dari kata, fashionable. Tapi, hari p...