Scene terakhir...
Tubuh Hasa semakin terdorong mundur, hingga punggungnya menyentuh kaca balkon yang tertutup. Bibir Jungkook dengan lihai melumat bibir bawah gadis itu. Sedangkan Hasa sesekali bergumam pelan. Tidak jelas juga mengatakan apa, tapi tangannya meremat surai Jungkook.
So, enjoy it~
____________________________
Ciuman itu berlangsung semakin basah, Hasa bahkan tidak tau bagaimana cara mengimbanginya. Bibirnya terbuka untuk menerima lidah Jungkook. Tangan pria itu membuka pintu balkon lalu kembali mendorong tubuh Hasa untuk masuk. Terus mundur sampai kaki gadis itu menyentuh pinggiran ranjang.
Baru saja, Hasa akan ikut memainkan lidahnya, ciuman itu terlepas. Nafas mereka tak beraturan. Hasa kembali memejamkan matanya, belah bibirnya terbuka, bermaksud memberi isyarat bahwa ia siap untuk berciuman kembali walau sesak masih dirasa.
Jungkook menekan belahan bibir gadis itu dengan telunjuknya lalu memegang kedua bahu Hasa, membuat gadis itu terduduk di sisi ranjang. Hasa memandang bingung.
"Tidurlah," ujar Jungkook lalu ia sendiri naik ke ranjang yang lain. Kamar ini, twin bed tentu saja. Tidak mungkin mereka satu ranjang. Bisa gila. Posisi Jungkook membelakangi Hasa. Gadis itu melirik ke arahnya.
"Sir, kau melakukannya karena tertarik padaku, kan?"
Tidak ada jawaban. Hasa mengepalkan tangannya. Jangan bilang jika Jungkook hanya main-main. Tapi menurut Hasa, ciuman bukanlah hal main-main, ini yang pertama baginya. Sungguh, Jungkook orang pertama, tapi..
Tidak tau, apakah dirinya juga pertama Jungkook.
"Katakan, Sir."
Terdengar suara helaan nafas.
"Apakah menurutmu aku ini orang yang tertarik dengan anak kecil seperti kau? Lagi pula, itu kan yang kau mau dariku? Sudah ku berikan, maka berhenti merengek seperti bayi kehilangan botol susu. Kau itu menggangu."
Hasa tertawa pelan.
"Sir, kau tau tidak. Dirimu terlihat seperti bedebah sialan dan rasanya aku ingin mencekikmu sampai tersedak. Aku keluar," ujar Hasa lalu ia keluar dari kamar. Jungkook bangkit dari posisi berbaring. Tangannya meraih dompet yang ada di atas meja nakas. Matanya sendu, menatap sebuah foto yang sudah lama sekali berada di sana. Seseorang yang begitu berarti bagi Jungkook, seseorang yang tidak akan tergantikan oleh siapapun, karena Jungkook telah memilih jatuh padanya, selama bertahun-tahun lamanya.
Senyum Jungkook terpapar ketika melihat foto itu. Lalu Jungkook menatap ke arah ranjang di sebelahnya yang kosong, senyum itu menghilang, tergantikan dengan raut keras. Marah. Tidak suka.
"Hasa, dirimu terlalu bodoh."
+++
Kaki telanjang Hasa menapak dengan pelan di sepanjang koridor. Ia kini berdiri di depan lift. Tidak lama setelah itu, lift terbuka dan Hasa terkejut melihat Taehyung yang ada di dalam sana.
"Mr Kim.."
"Nona Han, apa yang kau lakukan di sini dan-"
Taehyung melirik ke arah kaki Hasa yang tidak terpakai alas apapun.
"-tanpa alas kaki?" lanjut pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR ✓
Fanfiction[ Be wise: Mature Content] Seharusnya posisiku hanya duduk di kursi milik kakakku, Han Hana. Mengerjakan tugasnya lalu mengatur jadwal si boss 'membosankan' yang sering dia ceritakan padaku. Boss yang kuno, jauh dari kata, fashionable. Tapi, hari p...